TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 6 Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, mengalami tantangan serius.
Kepala sekolah, Mahmud, mengakui adanya penurunan minat dan selera makan siswa terhadap makanan disediakan dalam program tersebut.
"Minat siswa kami menurun sekitar 85 persen dari 100 persen," ujar Mahmud saat ditemui di sekolahnya di Jalan Poros Bayor Topoyo, Rabu (17/12/2025).
Baca juga: Dampak Efesiensi, Pemkab Polman Pangkas OPD, Dishub Akan Gabung ke Dinas Tata Ruang
Baca juga: 3 Zodiak Besok Dihujani Keberuntungan, Taurus Dapat Rezeki Tak Terduga, Leo Dapat Tawaran
Ia menyatakan, penurunan ini terlihat jelas dari banyaknya sisa makanan dan perilaku siswa yang memberikan jatah MBG mereka kepada teman.
Menurut analisis sementara pihak sekolah, salah satu faktor penyebabnya adalah kesesuaian menu dengan selera anak-anak.
Sebagai contoh, Mahmud menyebutkan menu seperti hamburger dan roti yang dihidangkan setiap hari Jumat.
Menu tersebut dinilai kurang akrab bagi sebagian besar siswa, sehingga berdampak pada nafsu makan mereka.
"Para siswa tidak terbiasa dengan menu tersebut sehingga berpengaruh pada selera makan mereka," tambahnya.
Pernyataan kepala sekolah ini dibenarkan oleh seorang siswi, Iin (13).
Ia mengakui bahwa beberapa menu MBG terkadang kurang nikmat menurutnya.
Merespons hal ini, muncul harapan dari pihak sekolah agar ada inisiatif dari penyedia layanan MBG atau pihak terkait (SPPG) untuk meminta masukan atau request menu langsung dari sekolah.
Langkah tersebut diyakini dapat membantu menyusun menu yang lebih disukai siswa, sehingga minat dan partisipasi mereka dalam program MBG dapat kembali meningkat.
Fenomena ini menyoroti pentingnya komunikasi dan kolaborasi antara penyedia makanan, sekolah, dan siswa dalam pelaksanaan program gizi sekolah.
Tujuannya agar manfaat program untuk kesehatan dan asupan gizi siswa benar-benar optimal dan tidak terbuang percuma. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah