PASAR Badung Hingga DAM Air Dipasangi EWS Banjir, Antisipasi Bencana Alam Hidrometeorologi
December 17, 2025 09:03 PM

TRIBUN-BALI.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar telah memasang Early Warning System (EWS) di delapan titik.

EWS ini merupakan sistem peringatan dini banjir. Pemasangan EWS ini menyasar bendungan atau DAM air dan di kawasan Pasar Badung.

Data dari BPBD, pemasangan EWS ini meliputi DAM Mertagangga di Ubung, DAM Sempol di Jalan Tukad Badung.

Di DAM Dadas Jalan Mahendradata Selatan, DAM Umadui Jalan Gunung Soputan, DAM Lange di Jalan Tukad Lange Monang Maning dan di Tukad Rangda, Jalan Pemelisan Bypass Ngurah Rai, DAM Buagan di Banjar Buagan serta di Jembatan penghubung Pasar Badung dan Pasar Kumbasari.

Sekretaris BPBD Kota Denpasar, AA Surya Kencana mengatakan, EWS ini berfungsi memantau debit air di masing-masing DAM. “Kami lakukan pemantauan debit airnya saat hujan dari Pusdalops,” katanya, Rabu (17/12).

Baca juga: POLEMIK Kasus Korupsi, Warga Sudaji Segel Kantor Perbekel, Tak Puas dengan Kejari Buleleng!

Khusus untuk di kawasan Pasar Badung saat ini sedang pemasangan peringatan lengkap dengan pengeras suara. “Jadi kalau air naik, akan ada imbauan dari pengeras suara untuk siaga,” paparnya.

Selanjutnya, jika air telah meluap dan meluber akan ada alarm peringatan. “Itu masih progres karena kendalanya ada di listrik,” paparnya. 

Kalaksa BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa menambahkan pihaknya selalu siaga terkait kedatangan musim penghujan ini. “Kami secara rutin setiap hari menyiagakan TRC, tim ambulans, dan Pusdalops,” katanya.

Pihaknya juga menyiapkan peralatan chainsaw, mesin sedot air untuk antisipasi bencana hydrometeorologi.

Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan tim Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), desa/kelurahan, Polresta, dan Kodim.

Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengatakan, pihaknya juga melakukan penggelontoran saluran air dan drainase.

“Kami juga telah memperbaiki drainase. Karena akibat pembangunan ada proses pengendapan, itu kami maksimalkan,” paparnya.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait perkembangan cuaca.

“Kami juga sudah punya unit gawat darurat. Sudah kami siapkan,” paparnya. Beberapa sungai juga telah dilakukan pengerukan sedimentasi seperti di Tukad Badung dan Tukad Loloan. (sup)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.