Menyusuri Jejak Usaha Indonesia Lewat Sensus Ekonomi 2026
December 17, 2025 10:47 PM

TRIBUN-SULBAR.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) kembali bersiap menggelar agenda strategis nasional, yakni Sensus Ekonomi 2026. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memotret secara menyeluruh denyut nadi dunia usaha di Indonesia dalam satu dekade terakhir.

Berbeda dengan Sensus Penduduk yang berfokus pada individu, Sensus Ekonomi menyasar seluruh aktivitas usaha. Mulai dari usaha rumahan, pedagang kaki lima, warung di pinggir jalan, UMKM, hingga perusahaan berskala besar akan didata tanpa terkecuali.

Petugas sensus akan mendatangi bangunan usaha maupun rumah tinggal yang menjalankan kegiatan ekonomi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada satu pun pelaku usaha yang terlewat dalam pendataan.

Baca juga: Bupati Arsal Aras Tutup Expo, Momentum Pembangunan Mamuju Tengah

Baca juga: Kanwil Kemenkum Sulbar Hadiri Orientasi dan Kick Off Pemagangan Nasional Batch III 

Hasil Sensus Ekonomi bukan sekadar kumpulan angka. Data yang dihasilkan menjadi cermin perkembangan dan dinamika perekonomian nasional.

Melalui sensus ini, dapat diketahui bagaimana dunia usaha Indonesia berubah dan beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.

Salah satu perubahan paling nyata dalam satu dekade terakhir adalah pergeseran pola usaha ke arah digital. Jika sebelumnya pelaku usaha identik dengan toko fisik, kini semakin banyak yang berjualan melalui media sosial, marketplace, hingga aplikasi digital.

Bahkan, tidak sedikit pelaku usaha yang sejak awal memilih beroperasi sepenuhnya secara daring tanpa memiliki lokasi usaha offline.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia terus bergerak dinamis. Melalui Sensus Ekonomi, perubahan ini akan terekam secara sistematis dan terukur.

Selain menggambarkan tren nasional, Sensus Ekonomi juga memberikan potret kekuatan ekonomi di setiap daerah. Setiap wilayah memiliki karakteristik unggulan masing-masing. Ada daerah yang kuat di sektor perdagangan, industri kreatif, pertanian, maupun jasa. Ada pula daerah yang menjadikan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi lokal.

Data hasil sensus menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pembangunan ekonomi yang lebih tepat sasaran.

Mulai dari penyaluran bantuan permodalan, penyusunan program pelatihan usaha, hingga pembangunan infrastruktur penunjang di wilayah yang memiliki potensi ekonomi besar.

Manfaat Sensus Ekonomi tidak hanya dirasakan pemerintah. Pelaku usaha dan masyarakat luas juga dapat memanfaatkan data tersebut. Informasi yang disajikan secara agregat dan terbuka memungkinkan masyarakat melihat peluang usaha dan kondisi pasar di sekitarnya. Misalnya, meningkatnya jumlah usaha kuliner di suatu daerah dapat menjadi indikator tumbuhnya aktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Meski demikian, pelaksanaan Sensus Ekonomi bukan tanpa tantangan. Prosesnya membutuhkan perencanaan matang, mulai dari penganggaran, perekrutan dan pelatihan petugas, hingga sosialisasi kepada masyarakat.

Tantangan lain yang kerap dihadapi adalah masih adanya penolakan atau keraguan responden dalam memberikan data. Karena itu, sosialisasi menjadi kunci penting.

 

Banyak masyarakat yang masih mengaitkan istilah sensus hanya dengan Sensus Penduduk, padahal Sensus Ekonomi memiliki tujuan dan sasaran yang berbeda. Pemahaman ini perlu disampaikan agar pelaku usaha tidak ragu untuk berpartisipasi.

Perkembangan teknologi juga menuntut petugas sensus bekerja lebih presisi. Keberadaan usaha digital tanpa lokasi fisik menjadi tantangan tersendiri dalam pendataan.(*)

Melalui pelatihan yang memadai, petugas diharapkan mampu mengidentifikasi dan mencatat seluruh aktivitas usaha secara akurat.

Di sisi lain, Sensus Ekonomi memiliki nilai sosial yang besar. Partisipasi pelaku usaha merupakan bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan nasional. Data yang jujur dan akurat sangat menentukan kualitas kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintah ke depan.

Tanpa data yang kuat, arah kebijakan berisiko tidak sesuai dengan kebutuhan nyata masyarakat. Sebaliknya, dengan data yang lengkap, pemerintah memiliki landasan kokoh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pada akhirnya, Sensus Ekonomi 2026 menjadi potret perjalanan ekonomi Indonesia. Dari sensus ini dapat diketahui berapa banyak usaha baru yang tumbuh, sektor apa yang paling berkembang, hingga bagaimana perubahan pola kerja dan pendapatan masyarakat.

Di balik tabel, angka, dan grafik, tersimpan kisah tentang kerja keras dan semangat jutaan pelaku usaha Indonesia. Mulai dari pedagang kecil, pelaku UMKM, hingga pengusaha besar, semuanya menjadi bagian penting dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa. Melalui Sensus Ekonomi, kisah-kisah tersebut dicatat sebagai pijakan menuju Indonesia dengan ekonomi yang lebih maju dan merata.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.