Prajurit Keraton Ditempa Latsarmil Komcad, Disiplin Baru Tumbuh dari dalam Keraton Yogyakarta
December 17, 2025 11:14 PM

 

TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah kuatnya tradisi dan nilai-nilai budaya yang hidup di Keraton Yogyakarta, upaya pembaruan terus dijalankan tanpa meninggalkan akar sejarahnya. Salah satunya melalui keterlibatan prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam Latihan Dasar Kemiliteran Komponen Cadangan (Latsarmil Komcad) yang difasilitasi oleh Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Yogyakarta. 

Program ini dinilai menjadi ruang pembentukan karakter baru prajurit keraton agar semakin adaptif, disiplin, dan mampu menjadi teladan bagi masyarakat.

Manggala Prajurit Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, KPH Notonegoro, menerima langsung para abdi dalem prajurit yang telah menyelesaikan Latsarmil Komcad dalam acara Serah Terima Prajurit Komponen Cadangan Lanal TNI Angkatan Laut Tahun Anggaran 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Plataran Bangsal Kamandungan Keraton Yogyakarta, Selasa (16/12).

Kian progresif

Dalam sambutannya, KPH Notonegoro menekankan bahwa Latsarmil Komcad bukan sekadar pelatihan fisik, melainkan bagian dari proses reformasi pribadi prajurit keraton yang kian progresif. Menurut dia, pengalaman dari angkatan sebelumnya menunjukkan perubahan nyata dalam sikap dan etos kerja prajurit yang telah mengikuti pelatihan tersebut.

“Hari ini kita menerima prajurit yang sudah selesai Latsarmil Komcad dari angkatan kedua. Dilihat dari angkatan pertama, mereka terbukti memiliki nilai lebih dibandingkan teman-teman yang belum ikut. Kami berharap dengan bertambahnya prajurit keraton yang mengikuti Latsarmil Komcad, akan membawa disiplin yang baru, etos kerja yang baru, sikap yang baru bagi prajurit di Keraton Yogyakarta,” ujar KPH Notonegoro.

Ia menambahkan, keberadaan ratusan pelaku tradisi Bregada yang tersebar di berbagai wilayah Yogyakarta membuat peran prajurit keraton menjadi strategis. Prajurit yang tergabung dalam Komcad diharapkan tidak hanya menjalankan fungsi internal keraton, tetapi juga tampil sebagai figur teladan yang mampu memberi pengaruh positif di tengah masyarakat.

“Lebih lanjut kita ingin supaya prajurit Keraton dapat menjadi teladan bagi para pelaku tradisi Bregada yang ada di Yogyakarta. Bagaimana harus bersikap sebagai seorang prajurit dan bagaimana harus bersikap sebagai orang Jogja. Itu yang kami harapkan,” katanya.

KPH Notonegoro menegaskan, program pelatihan semacam ini akan diselenggarakan secara berkelanjutan dan berlaku bagi seluruh prajurit Keraton Yogyakarta. Kerja sama dengan TNI Angkatan Laut pun dipandang penting untuk menjaga konsistensi pembinaan prajurit yang unggul dan terlatih, baik secara mental maupun karakter.

“Selanjutnya kita juga akan bekerja sama dalam berbagai hal seperti pembinaan mental keprajuritan, jiwa korsa, disiplin, dan semangat bela negara,” tutur KPH Notonegoro.

Mental dan intelektual

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Psikologi TNI Angkatan Laut, Laksma TNI Wisnu Agung Priyambodo, menyampaikan bahwa pembentukan prajurit tidak hanya bertumpu pada kekuatan fisik, tetapi juga kesiapan mental dan intelektual. Dinas Psikologi TNI AL, kata dia, berperan dalam menyiapkan prajurit yang berkarakter kuat dan siap menghadapi tantangan zaman.

“Kami membantu agar para prajurit Jogja dapat menjadi prajurit yang Tanggap, Tanggon dan Trengginas. Karena biar bagaimanapun, Indonesia adalah bangsa maritim yang besar dan ini harus kita jaga betul untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045,” ujarnya.

Wisnu juga menyoroti keterkaitan antara kesehatan mental prajurit dengan upaya merawat kebudayaan dan tradisi Yogyakarta yang memiliki sejarah panjang. Menurut dia, kesiapan mental menjadi fondasi penting agar nilai-nilai budaya tetap terpelihara di tengah perubahan zaman.

“Kita tahu Keraton Jogja memiliki sejarah panjang. Dengan mental kesehatan yang prima, budaya-budaya bahari dan wawasan Nusantara dapat tetap terpelihara,” katanya.

Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AL Yogyakarta, Kolonel Marinir Hafied Indrawan, menegaskan dukungan penuh Lanal Yogyakarta terhadap kerja sama ini sebagai bagian dari kolaborasi lintas institusi. Menurut dia, pelatihan Komcad bagi abdi dalem prajurit merupakan bentuk kontribusi TNI AL dalam menciptakan lingkungan masyarakat yang konstruktif.

“Ini merupakan tugas kami sebagai bagian dari FORKOPIMDA untuk membantu pemerintah daerah. Pengiriman beberapa abdi dalem untuk dilatih menjadi Komcad akan menumbuhkan mental, kedisiplinan dan jiwa korsa yang tentunya berdampak positif bagi rakyat Yogyakarta,” ujar Hafied.

Melalui sinergi antara Keraton Yogyakarta dan TNI Angkatan Laut, Latsarmil Komcad diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas prajurit keraton, tetapi juga mempertegas peran mereka sebagai penjaga nilai, tradisi, dan keteladanan di tengah masyarakat Yogyakarta yang terus bergerak mengikuti zaman.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.