TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Utara resmi menambah kekuatan baru dalam pembinaan olahraga daerah. Sebanyak 11 cabang olahraga (cabor) dikukuhkan sebagai anggota baru KONI Sumut dalam agenda Rapat Kerja (Raker) KONI Sumut yang digelar di Hotel Emerald Garden, Kota Medan, Selasa (16/12).
Pengukuhan ini menandai komitmen KONI Sumut untuk terus membuka ruang bagi cabang olahraga baru yang memiliki potensi prestasi, sekaligus mengikuti perkembangan tren olahraga yang tengah tumbuh di masyarakat. Ketua KONI Sumut, Hatunggal Siregar, menilai bergabungnya 11 cabor tersebut merupakan langkah positif bagi kemajuan olahraga di Sumatera Utara.
“Di satu sisi, kami menilai ini sangat positif. Dengan bergabungnya 11 cabang olahraga ini, KONI Sumut memiliki kewajiban untuk membina mereka, terutama dari sisi administrasi. Namun yang terpenting, sepanjang memiliki potensi prestasi dan peluang medali, sesuai dengan arahan Gubernur Sumatera Utara, tentu akan kita dukung,” ujar Hatunggal, Selasa (16/12).
Ia menegaskan, KONI Sumut terbuka terhadap cabang olahraga yang berpotensi mengharumkan nama daerah, meski sebelumnya belum berada di bawah naungan KONI. Hatunggal bahkan mencontohkan cabang olahraga Mixed Martial Arts (MMA) yang telah menorehkan prestasi di level internasional, meski struktur organisasinya di daerah belum terbentuk secara kuat.
“Ada beberapa cabor yang sebenarnya berpotensi tapi belum ada. Contohnya MMA, Jeka Saragih sudah bisa sampai ke Amerika, padahal cabornya di daerah belum ada. Begitu juga padel yang sekarang sedang tren di tengah masyarakat. Kalau kita tidak punya cabornya, rasanya malah jadi malu,” jelasnya.
Adapun 11 cabang olahraga yang resmi bergabung sebagai anggota KONI Sumut yakni bola tangan, pickleball, lari trail, savate, berkuda pacu, berkuda equestrian, berkuda polo, berkuda memanah, padel, beladiri campuran amatir (mixed martial arts), dan mini soccer.
Kepada seluruh cabang olahraga baru tersebut, Hatunggal berpesan agar segera menyesuaikan diri dengan aturan organisasi KONI, baik dari sisi hak maupun kewajiban. Ia juga menegaskan bahwa KONI Sumut akan terus memantau perkembangan dan potensi prestasi dari masing-masing cabor.
“Karena sudah menjadi anggota baru, kami harapkan bisa mengikuti aturan, memahami hak dan kewajiban. Potensi medalinya akan terus saya monitor,” tegasnya.
Baca juga: Legenda PSMS Medan Ainus Meninggal Dunia, Dimakamkan Secara Militer
Sementara itu, Ketua Cabor Padel Sumut, Erick Cendana, menyambut baik pengukuhan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa padel saat ini tengah mengalami perkembangan pesat, baik di tingkat nasional maupun daerah. Bahkan, pihaknya baru saja mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta pada 4 Desember lalu.
“Kemarin kami baru selesai Rakernas di Jakarta. Banyak sekali program yang akan kami jalankan ke depan. Salah satunya Liga Padel Indonesia yang kemungkinan seri nasionalnya akan digelar di Medan,” ungkap Erick.
Ia menambahkan, pada tahun 2026, Padel Sumut telah menyiapkan berbagai program pembinaan, terutama untuk kelompok usia U-14, U-16, dan U-18, termasuk kompetisi antar sekolah. Menurutnya, langkah ini penting untuk memperluas basis atlet sekaligus mencetak bibit-bibit potensial sejak dini. “Saat ini sudah ada lima kabupaten/kota yang bergabung, seperti Medan, Deli Serdang, Tebing Tinggi, dan Siantar. Ke depan kemungkinan akan bertambah lagi,” katanya.
Erick juga mengakui bahwa salah satu tantangan padel saat ini adalah standarisasi penyelenggaraan pertandingan, terutama terkait perangkat teknis dan wasit. Oleh karena itu, pada 2026 pihaknya akan fokus menata dan merapikan sistem kompetisi agar lebih tertib dan profesional.
“Keunggulan padel itu event-nya mudah digelar, tapi tantangannya ada di teknis dan delegate. Tahun 2026 kita akan mencoba merapikan event-event supaya lebih tertata. Dari PP juga akan ada program khusus untuk wasit dan technical delegate,” pungkasnya. (cr29/Tribun-Medan.com)