TRIBUNKALTIM.CO - Laga antara Persebaya Surabaya dan Borneo FC dalam lanjutan Super League 2025/2026 dipastikan menjadi salah satu pertandingan paling menyita perhatian pekan ini.
Pertemuan dua tim di Super League dengan ambisi besar tersebut akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Sabtu, 20 Desember 2025, usai jeda kompetisi berakhir.
Persebaya Surabaya tengah berada dalam masa transisi setelah belum mengumumkan pelatih kepala baru, sementara Borneo FC datang dengan tekanan besar setelah menelan dua kekalahan beruntun yang mengancam posisi mereka di puncak klasemen Super League.
Persebaya Surabaya memanfaatkan jeda kompetisi Super League untuk membenahi berbagai aspek tim, mulai dari kondisi fisik, mental, hingga taktik permainan.
Setelah pemecatan Edu Perez pada 22 November 2025, Bajul Ijo masih belum memiliki pelatih kepala definitif.
Baca juga: Profil Mariano Peralta, Pemain Borneo FC Masuk Daftar Top Skor dan Top Assist Super League Sementara
Untuk sementara, tim ditangani oleh Uston Nawawi sebagai caretaker atau pelatih sementara.
Istilah caretaker merujuk pada pelatih yang ditunjuk sementara waktu hingga manajemen klub menetapkan pelatih kepala permanen.
Dalam kondisi seperti ini, stabilitas tim menjadi tantangan utama, terutama dalam menjaga mental dan kepercayaan diri pemain.
Uston Nawawi menegaskan bahwa fokus utama tim saat ini adalah memulihkan kebugaran pemain sebelum masuk ke tahap pematangan strategi.
Menurutnya, kondisi fisik yang optimal menjadi fondasi penting untuk menghadapi Borneo FC yang dikenal memiliki intensitas permainan tinggi.
Persebaya juga terus memantau kondisi dua pemain kunci mereka, Koko Ari Araya dan Risto Mitrevski, yang sempat mengalami cedera.
Keduanya menunjukkan progres positif, meski keputusan akhir mengenai keterlibatan mereka di starting eleven masih akan bergantung pada hasil evaluasi medis.
Menjelang laga krusial ini, Persebaya mendapat kabar kurang ideal.
Uston Nawawi dipastikan tidak bisa mendampingi tim dari pinggir lapangan saat menghadapi Borneo FC akibat akumulasi kartu kuning.
Akumulasi kartu adalah kondisi di mana seorang pelatih atau pemain mengoleksi jumlah kartu tertentu dalam beberapa pertandingan sehingga harus menjalani sanksi larangan mendampingi tim.
Sebagai gantinya, Persebaya akan didampingi oleh Shin Sang-Gyu, pelatih fisik asal Korea Selatan yang pernah menjadi bagian dari staf Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong.
Kehadiran Shin Sang-Gyu di pinggir lapangan diharapkan tetap menjaga koordinasi tim, terutama dalam aspek kebugaran dan disiplin permainan.
Meski tidak berada langsung di sisi lapangan, Uston Nawawi tetap berperan besar dalam menyusun strategi dan persiapan tim sebelum pertandingan.
Keuntungan Bermain di Kandang dan Dukungan Bonek
Bermain di Stadion Gelora Bung Tomo menjadi keuntungan tersendiri bagi Persebaya.
Dukungan penuh Bonek Mania, sebutan bagi suporter Persebaya, kerap menjadi energi tambahan bagi para pemain.
GBT juga dikenal sebagai salah satu stadion dengan atmosfer paling intimidatif bagi tim tamu.
Persebaya bahkan tercatat sebagai salah satu tim dengan rekor jumlah penonton tertinggi di Super League musim ini.
Faktor ini diyakini bisa menjadi pembeda, terutama dalam laga ketat yang membutuhkan dorongan mental ekstra.
Dalam beberapa pernyataan, Uston Nawawi menekankan bahwa tidak ada tim yang tidak bisa dikalahkan, termasuk Borneo FC yang sebelumnya mencatatkan rekor 11 kemenangan beruntun sebelum akhirnya terpeleset di dua laga terakhir.
Di sisi lain, Borneo FC datang ke Surabaya dengan beban tersendiri.
Tim berjuluk Pesut Etam tersebut baru saja menelan dua kekalahan beruntun dari Bali United dan Persib Bandung.
Hasil negatif itu menghentikan laju impresif mereka dan membuat jarak poin di puncak klasemen semakin menipis.
Situasi ini menempatkan Borneo FC dalam tekanan besar.
Persija Jakarta dan Persib Bandung terus menguntit dengan selisih poin yang tipis, sehingga setiap laga menjadi krusial bagi Borneo FC untuk mempertahankan posisi teratas.
Pemain Borneo FC, Fajar Fathurrahman, menegaskan bahwa kekalahan adalah bagian dari dinamika kompetisi.
Ia menilai yang terpenting adalah bagaimana tim mampu menjaga konsistensi dan menjadikan hasil buruk sebagai bahan evaluasi, bukan alasan untuk menurunkan semangat.
Borneo FC juga menghadapi kendala kondisi tim yang tidak sepenuhnya ideal akibat beberapa pemain mengalami sakit dan cedera. Meski demikian, tim pelatih menolak menjadikan situasi tersebut sebagai alasan dan tetap menargetkan hasil maksimal di GBT.
Salah satu fokus utama Persebaya dalam laga ini adalah meredam pergerakan Mariano Peralta, top skor Borneo FC musim ini.
Peralta dikenal sebagai pemain dengan insting gol tinggi dan kemampuan memanfaatkan ruang sempit di area pertahanan lawan.
Uston Nawawi mengakui bahwa Persebaya telah mempelajari gaya bermain Peralta secara mendalam.
Analisis tersebut diterjemahkan ke dalam latihan harian, terutama dalam aspek transisi bertahan dan pengawalan ketat di lini belakang.
Di sisi Borneo FC, tim pelatih juga melakukan evaluasi terhadap sektor pertahanan, khususnya dalam transisi bertahan yang menjadi celah pada dua laga terakhir.
Selain itu, efektivitas penyelesaian akhir kembali menjadi perhatian agar mereka bisa tampil setajam sebelumnya.
Rekam Jejak Pertemuan dan Modal Kepercayaan Diri
Secara head to head, Persebaya Surabaya memiliki catatan cukup baik saat menjamu Borneo FC di kandang.
Dalam lima pertemuan terakhir, Persebaya mampu meraih beberapa kemenangan penting, termasuk kemenangan 2-1 pada 20 Desember 2024 di GBT.
Pertemuan terakhir kedua tim yang berlangsung di kandang Borneo FC pada 18 Mei 2025 berakhir imbang 1-1.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa kekuatan kedua tim relatif seimbang dan laga kali ini berpotensi kembali berjalan ketat.
Bagi Persebaya, laga ini menjadi ajang pembuktian bahwa mereka tetap kompetitif meski berada dalam masa transisi kepelatihan.
Sementara bagi Borneo FC, pertandingan ini menjadi momentum penting untuk bangkit dan kembali ke jalur kemenangan.
Head to Head
18/5/2025: Borneo FC 1–1 Persebaya Surabaya
20/12/2024: Persebaya Surabaya 2–1 Borneo FC
7/3/2024: Borneo FC 2–1 Persebaya Surabaya
3/9/2023: Persebaya Surabaya 2–1 Borneo FC
3/2/2023: Persebaya Surabaya 3–2 Borneo FC
5 Pertandingan Terakhir Persebaya Surabaya
6/12/2025: PSM Makassar 1–1 Persebaya Surabaya
28/11/2025: Bhayangkara FC 1–1 Persebaya Surabaya
22/11/2025: Persebaya Surabaya 1–1 Arema FC
7/11/2025: Persik Kediri 1–1 Persebaya Surabaya
2/11/2025: Persebaya Surabaya 2–1 Persis Solo
5 Pertandingan Terakhir Borneo FC
5/12/2025: Persib Bandung 3–1 Borneo FC
30/11/2025: Borneo FC 0–1 Bali United
22/11/2025: Borneo FC 1–0 Madura United
9/11/2025: Semen Padang 0–2 Borneo FC
5/11/2025: Borneo FC 4–0 Dewa United.
Prediksi Jalannya Pertandingan dan Skor Akhir
Pertandingan diprediksi berlangsung dengan tempo tinggi sejak menit awal.
Persebaya kemungkinan akan bermain lebih berhati-hati, mengandalkan pressing terukur dan serangan balik cepat untuk mengeksploitasi celah di lini pertahanan Borneo FC.
Sebaliknya, Borneo FC diperkirakan akan mencoba menguasai bola dan membangun serangan melalui permainan sayap serta umpan-umpan terobosan.
Ketajaman Mariano Peralta tetap menjadi senjata utama yang harus diantisipasi oleh lini belakang Bajul Ijo.
Dengan dukungan penuh suporter dan keuntungan bermain di kandang, Persebaya memiliki peluang untuk meraih kemenangan tipis.
Namun, motivasi besar Borneo FC untuk bangkit juga membuka kemungkinan hasil imbang.
TRIBUNWOW.COM - Persebaya Surabaya bakal menghadapi laga berat lawan Borneo FC, dalam lanjutan Super League 2025-2026.
Duel Persebaya Surabaya vs Borneo FC akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (20/12/2025).
Menjamu Borneo FC, Persebaya Surabaya hingga kini belum mengumumkan pelatih anyar, setelah Edu Perez didepak pada 22 November 2025.
Sebagai ganti sementara, Persebaya Surabaya menunjuk Uston Nawawi sebagai caretaker.
Namun, apes bagi Bajul Ijo, Uston Nawawi tak bisa mendampingi skuad Persebaya Surabaya saat melawan Borneo FC, karena akumulasi kartu kuning.
Baca juga: Kabar Gembira Persebaya Surabaya Jelang Lawan Borneo FC, Sosok Rp 2,61 Miliar Idola Bonek Comeback
Sebagai gantinya, Persebaya Surabaya akan didampingi pelatih fisik, Shin Sang-Gyu.
"SHIN SANG-GYU
Coach Uston Nawawi dilarang dampingi tim Persebaya usai mendapatkan akumulasi kartu kuning, sebagai gantinya Coach Shin Sang-Gyu yang akan berdiri di pinggir lapangan kala menghadapi Borneo FC," ungkap akun Instagram fanbase Persebaya Surabaya, @onlinepersebaya, Rabu (17/12/2025).
Shin Sang-Gyu merupakan mantan pelatih fisik Timnas Indonesia, era Shin Tae-yong.
Sosok asal Korea Selatan itu kemudian gabung Persebaya Surabaya dari 3 Juni 2025.
Sementara itu, meski tak bisa mendampingi tim, Uston Nawawi sudah mempersiapkan maksimal skuad Bajul Ijo.
Beberapa pemain fokus utama diarahkan pada pemulihan.
Termasuk Koko Ari dan Risto Mitrevski.
"Ya, mereka berdua berangsur-angsur membaik tapi tetap kita konsultasikan dengan hati-hati," ujar Uston Nawawi, dikutip dari laman ILeague, Rabu (17/12/2025).
Uston Nawawi juga telah menganalisis kekuatan lawan, demi menciptakan strategi yang tepat untuk mengalahkannya.
"Ya tentunya kita sudah pelajari mereka dan kita persiapkan di latihan," sambungnya.
Sejak ditinggal Edu Perez pada 22 November 2025, Persebaya Surabaya hanya bisa meraih hasil imbang.
Di sisi tim tamu, Borneo FC dalam kondisi negatif, setelah menelan dua kekalahan beruntun.
Setelah tumbang lawan Bali United, Borneo FC digilas Persib Bandung dengan skor 3-1, 5 Desember 2025 lalu.
Secara head to head, dalam 5 laga terakhir, Persebaya Surabaya mendominasi permainan di kandang.
Tepat 1 tahun lalu, pada 20 Desember 2024, Persebaya Surabaya menang 2-1 lawan Borneo FC.
Sedangkan pada pertemuan terakhir, terjadi di kandang Borneo FC, dan skor imbang 1-1, 18 Mei 2025.
Duel melawan Persebaya Surabaya, mennjadi momen bagi Borneo FC untuk bangkit.
Sedangkan bagi Persebaya Surabaya, ini adalah pembuktian tanpa adanya pelatih anyar.
Prediksi skor:
Persebaya Surabaya 1-1 Borneo FC

















