TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kamis, 18 Desember 2025 pagi digelar apel gelar pasukan posko terpadu pengawasan dan pengendalian angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Terminal Ubung Denpasar.
Dengan pembina Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, apel diikuti Dishub, Satpol PP, TNI, Polri dan stakeholder terkait.
Juga dilaksanakan pengecekan armada dan pengecekan kesehatan untuk sopir.
Baca juga: Pelaku Naik ke Atas Bale Piasan, Komplotan Pembobol 10 Pura di Bali Ditangkap di Jember
Salah satu hal yang disiapkan terkait libur Nataru adalah parkir untuk bus bagi hotel yang tak memiliki tempat parkir.
Dalam kesempatan tersebut, Arya Wibawa menyebut, situasi libur Nataru berbeda dengan saat Lebaran.
Dimana saat Lebaran arus pergerakan ke luar Denpasar, dan saat Nataru banyak wisatawan masuk Denpasar.
Baca juga: Ada Bekas Jalur Alat Berat, Hutan Bali Barat Mulai Gundul, Penjaga Hutan Dipindah ke Kota Negara
"Saat Natal dan tahun baru lebih banyak datang ke Denpasar, mengunjungi objek wisata dan pusat perbelanjaan," kata Arya Wibawa.
Oleh karena itu, beberapa antisipasi kepadatan lalulintas pun dilakukan.
Sehingga akan dilakukan antisipasi ruas jalan dan simpang padat lalulintas, kawasan wisata, serta pemantauan pusat perbelanjaan.
"Juga dilakukan antisipasi kedatangan dan keberangkatan Pelabuhan Sanur dan Serangan," katanya.
Penjagaan kelancaran perayaan Natal di gereja yang ada di Denpasar juga dilakukan.
"Bus pariwisata yang di hotelnya tidak punya kantong parkir dialihkan ke kantong parkir dan rest area terminal Ubung. Kami juga memonitor keberangkatan Akap dab pengawasan angkutan umum liar," tambahnya.
Dalam Nataru dibentuk tiga posko utama yang mulai beroperasi pada 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Posko tersebut berada di Uma Anyar, Terminal Ubung, dan Pelabuhan Serangan, serta diperkuat pos-pos pendukung di titik rawan kepadatan.
Ketiganya terhubung langsung dengan sistem pemantauan pintu masuk Bali dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan, mengatakan sebanyak 108 personil diterjunkan dengan sistem dua shift.
Pembagiannya yakni pukul 08.00-15.00 Wita dan 15.00-23.00 Wita.
"Semua sarana, prasarana, serta pembiayaan sudah siap. Dukungan APBD Kota Denpasar dan Pasar memastikan operasional pengamanan Nataru berjalan optimal," katanya.
Dishub mencatat bahwa arus kendaraan di pintu masuk kota saat hari normal berada pada kisaran 2.500–2.700 kendaraan per jam.
Pada libur Nataru, volume kendaraan diperkirakan meningkat menjadi 3.000 kendaraan per jam.
Pemantauan akan mengandalkan video analitik untuk mendeteksi potensi kemacetan, sementara petugas lapangan disiagakan untuk penanganan cepat.
Terminal ditetapkan sebagai pusat pengendalian arus transportasi.
Pihaknya pun membuat larangan menaikkan dan menurunkan penumpang di badan jalan.
Operator bus juga diwajibkan masuk terminal untuk pemeriksaan dan pelaporan keberangkatan.
Dishub pun menyiagakan mobil derek guna mengantisipasi kendaraan mogok di jalur strategis.
Kenaikan kunjungan wisatawan ke Sanur, Badung, dan pusat kota diantisipasi dengan penerapan pola pengamanan terpadu bersama kepolisian dan Kodim.
Hotel-hotel di Denpasar yang diprediksi penuh akan didukung pengaturan parkir ke terminal penghubung sesuai SOP.
Sementara itu, sistem Area Traffic Control System (ATCS) diaktifkan penuh untuk mengurai kepadatan, terutama di kawasan rawan seperti Simpang Titibanda. (*)