BANGKAPOS.COM -- Inilah sosok Maman Suherman, politisi di Cilegon yang anaknya tewas di rumah mewa mereka, Selasa (16/12/2025).
Anaknya berinisial MAHM, yang masih berusia 9 tahun, ditemukan tewas di rumah mereka di kawasan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan/Kabupaten Cilegon, Selasa (16/12/2025).
Sang bocah tewas dengan tubuh bersimbah darah akibat tusukan benda tajam.
Hingga kini, polisi belum mengungkap penyebab kematian MAHM maupun kronologi kejadian secara rinci.
Di sisi lain, sosok Maman Suherman kini menjadi pusat perhatian.
Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Anak Politisi Maman Suherman yang Tewas di Cilegon, 8 Saksi Diperiksa
Lantas seperti apa sosok Maman Suherman?
Maman adalah pengusaha sekaligus politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ia dilantik sebagai Anggota Dewan Pakar PKS empat hari sebelum tragedi kematian anaknya.
Hal ini diakui Humas DPW PKS Banten, Kusuma Nirmala, dikutip dari kompas.com pada Rabu (17/12/2025). Kusuma menyampaikan duka mendalam dan memohon doa bagi keluarga korban.
Proses pemakaman MAHM dihadiri banyak tokoh, termasuk Wakil Bupati Serang Najib Hamas dan tokoh Cilegon KH Fathul Adzim, serta tokoh-tokoh daerah lainnya.
Jumlah jamaah yang ikut salat jenazah sangat banyak hingga memenuhi area masjid.
"Jamaah yang hadir luar biasa banyak, seperti jamaah salat Jumat. Ini menunjukkan keluarga besar Haji Maman sangat dihormati dan dicintai masyarakat," kata Wabup Serang Najib Hamas yang hadir dalam prosesi salat jenazah hingga pemakaman korban, Rabu, (17/12/2025).
Najib menambahkan, Maman Suherman dikenal sebagai sosok pengusaha yang memiliki jiwa sosial tinggi dan religius.
"Haji Maman ini orang baik, pengusaha, dan punya kepedulian sosial yang tinggi. Banyak pemuda di Kota Cilegon yang direkrut menjadi karyawan di proyek-proyek beliau," ujar Najib kepada TribunBanten.com.
Secara keagamaan, H. Maman Suherman dikenal rajin beribadah. Ia memiliki empat anak, salah satunya MAHM.
"Korban masih anak-anak, berusia 9 tahun, berada di rumah bersama kakaknya dan tidak melakukan perlawanan. Ini sangat memprihatinkan," kata Najib, menggambarkan kondisi psikologis orang tua korban.
"Kita bisa membayangkan perasaan seorang ayah melihat kondisi anaknya seperti itu. Ini tragedi yang sangat menyayat hati," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden bermula saat rumah Maman disatroni pelaku perampokan. Ketika anak korban memergoki aksi pelaku dan berteriak, pelaku yang panik menusuk korban sebelum melarikan diri.
Kejadian memilukan terungkap sekitar pukul 14.20 WIB, saat Maman menerima telepon dari anak keduanya yang terdengar panik meminta pertolongan. Maman yang berada di tempat kerja segera pulang. Setibanya di rumah, ia mendapati putranya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius dan pendarahan hebat.
Ia langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bethsaida, Kota Cilegon. Namun, dokter menyatakan korban telah meninggal dunia. Hasil pemeriksaan awal mengonfirmasi bahwa korban mengalami luka fatal akibat tusukan benda tajam.
Suasana duka kini menyelimuti kediaman korban di Perumahan BBS III, Ciwaduk, Kota Cilegon, terlihat dari banyaknya karangan bunga duka cita, termasuk dari Ketua DPW PKS Banten sekaligus Wakil Bupati Serang, Najib Hamas.
Informasi terbaru dari Polres Cilegon menyebutkan tidak ada barang hilang di rumah mewah milik Maman saat kejadian.
"Untuk pihak kepolisian saat ini sedang melaksanakan tahap penyelidikan dan untuk motif kita belum bisa menentukan karena masih dalam tahap penyelidikan," kata Kasi Humas Polres Cilegon, Iptu Sigit Dermawan, kepada TribunBanten.com, Rabu (17/12/2025).
Polisi telah memeriksa tujuh orang saksi dari keluarga korban dan warga setempat.
"Adapun saksi-saksi yang sudah kita periksa yaitu ada 7 orang saksi baik dari keluarga korban atau pun dari warga setempat," ucap Sigit.
"Hasil pemeriksaan tidak ada barang yang hilang di dalam rumah tersebut," ujarnya. Saat ini, barang bukti yang ditemukan hanya baju korban dan buku yang ada di dekatnya. "Terkait senjata tajam belum ditemukan," pungkasnya.
Kepolisian Daerah (Polda) Banten ikut memburu terduga pelaku. Direktur Reskrimum Polda Banten, Kombes Pol Dian Setyawan, mengatakan kasus ini masih dalam proses penyelidikan.
"Sedang proses penyelidikan, mohon doanya semoga lekas terungkap," katanya, Rabu (17/12/2025).
Polda Banten menurunkan tim Subdit Resmob Dirkrimum untuk back up Polres Cilegon. "Iya, back up Cilegon (Polres)," ucap Dian.
(Bangkapos.com/Surya.co.id/Tribun Banten/Kompas.com)