TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Cuaca ekstrem hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang kembali melanda Bali pada Kamis 18 Desember 2025.
Sekira pukul 14.09 WITA, terjadi hujan dengan intensitas cukup lebat disertai dengan angin kencang di wilayah sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.
Dampak cuaca ekstrem ini, mengakibatkan operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dilakukan sejumlah penyesuaian.
“Berdasarkan data yang kami terima, jarak pandang pada saat itu di bawah 500 meter, dan untuk memastikan keselamatan penerbangan serta penumpang, dilakukan pengaturan pesawat yang akan mendarat maupun lepas landas,” ujar General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai - Bali, Ahmad Syaugi Shahab.
Baca juga: Akademisi Soroti Proyek Perbaikan Drainase di Bali, Kebanyakan Dilakukan Saat Musim Hujan
Ia menambahkan, sekira pukul 14.28 WITA, jarak pandang normal menjadi 800 meter dan penerbangan berangsur normal.
“Atas kondisi tersebut, terdapat 17 penerbangan yang akan menuju Bali terdampak, antara lain 13 penerbangan holding atau menunggu di udara untuk menunggu proses pendaratan dan saat ini telah mendarat dengan aman,” ujar Syaugi.
Di mana satu penerbangan memutuskan untuk kembali ke bandara asal, dan tiga penerbangan mengalihkan pendaratannya ke Lombok.
Selain itu, terdapat dua penerbangan yang akan berangkat dari Bali mengalami penundaan, namun keduanya sudah diberangkatkan ke tujuan masing-masing.
Di tengah kondisi cuaca yang mulai memasuki musim penghujan, PT Angkasa Pura Indonesia - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai beserta seluruh komunitas bandara selalu berusaha menjaga keselamatan penerbangan.
Untuk itu, setiap langkah dan keputusan operasional bandara dilakukan demi terpenuhinya hal tersebut.
“Dalam hal ini, kami terus lakukan koordinasi secara intens dengan AirNav Denpasar, pihak maskapai, serta BMKG untuk memastikan operasional bandara tetap berjalan dengan aman dan selamat di tengah cuaca hujan,” ungkapnya.
Ia turut mengimbau kepada para pengguna jasa yang akan melakukan perjalanan udara melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk menjaga keselamatan, mengecek jadwal penerbangannya secara berkala, serta tiba lebih awal di bandara untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas.(*)