Inovasi RI Ada di Urutan ke-55 di Dunia, Kalah dari Malaysia-Thailand
GH News December 18, 2025 07:09 PM
Jakarta -

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Satria mengatakan posisi kualitas riset dan inovasi Indonesia berdasarkan Global Score Innovation Index 2025. Tahun ini, Indonesia berada pada urutan ke-55 di dunia.

"Karena ukuran kita adalah Global Score Innovation Index. Di Global Score Innovation Index kita posisi tahun ini adalah 55," katanya dalam acara RIIM Award 2025 di Gedung BJ Habibie BRIN, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada Kamis (18/12/2025).

Posisi Indonesia mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024 yakni ke-54. Namun, Arif yakin tahun depan posisi Indonesia akan naik.

"Saya sudah (diskusi) dengan Pak Menteri Diktisaintek, Mas Brian sudah sampaikan bahwa tugas ini tugas bersama, tugas antara Menteri Pendidikan Dikdasmen. Tahun depan insyaallah akan bisa naik peringkat kita," kata Arif.

Indonesia Urutan ke-6 di ASEAN

Sementara di tingkat ASEAN, Indonesia menempati posisi ke-6. Kalah dari negara tetangga seperti Malaysia hingga Thailand.

"Jadi kita kalah dengan Singapura, kalah dari kita sekarang urutan 55. Kiita kalah dari Vietnam, kita kalah dari Malaysia, kita kalah dari Thailand dan ini adalah sebuah tamparan keras," kata Arif.

Target: Naik Urutan ke-45 Tahun 2029

Optimisme Arif juga berlaku untuk 2028 dan 2029. Ia yakin posisi riset dan inovasi Indonesia di Global Score Innovation Index bisa naik hingga 45 atau 46.

"Dan di 2028-2029 insyaAllah kita akan bisa sampai di peringkat ke-45 atau ke-46 saya yakin kita akan bisa," ungkap mantan Rektor IPB University tersebut.

Saat ditanya mengapa Arif yakin dengan hal itu, ia mengatakan BRIN berusaha menaikkan dana riset pada 2026. Ia mengupayakan adanya kenaikan hingga empat kali lipat.

"Pertama kita lagi mengupayakan dana riset naik empat kali lipat. RIIM tuh Rp 200 miliar. RIIM Rp 200 miliar sekarang kita naikkan menjadi 1 triliun (Rp 1,9 triliun)," katanya.

Riset Berorientasi pada Hilirisasi-Komersialisasi

Menurut Arif, kenaikan urutan riset dan inovasi Indonesia di Global Score Innovation Index bisa didorong lewat riset yang berorientasi pada hilirisasi dan komersialisasi.

"Salah satu bentuk kontribusi besar adalah menciptakan teknologi yang membawa manfaat abadi," kata Arif.

Menurut Arif, posisi ini dapat menunjukkan sejauh mana kekuatan riset berbagai negara termasuk Indonesia. Selain itu, juga mencerminkan kekuatan inovasi, funding, serta hubungan dunia akademis dengan industri.

Sebagai informasi tambahan, Global Score Innovation Index adalah penelitian yang dilakukan oleh World Intellectual Property Organization (WIPO) untuk mengukur capaian inovasi setiap negara.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.