Sebuah studi yang dipimpin oleh para peneliti dari Harvard Medical School dan Mass General Brigham menemukan kaitan erat antara konsumsi ultraprocessed foods dengan kemunculan polip prakanker pada wanita berusia di bawah 50 tahun.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Oncology ini memberikan petunjuk baru mengapa kasus kanker kolorektal (usus besar) kini semakin sering ditemukan pada orang dewasa muda, terutama di negara-negara berpendapatan tinggi.
Dikutip dari laman Harvard Gazette, tim peneliti menganalisis data diet dan hasil endoskopi dari hampir 30.000 wanita selama 24 tahun. Temuannya sangat konsisten menunjukkan wanita dengan tingkat konsumsi UPF tertinggi memiliki risiko 45 persen lebih besar terkena adenoma, polip yang merupakan cikal bakal kanker usus
Andrew Chan, profesor di Harvard Medical School, menegaskan bahwa risiko ini meningkat secara linier.
"Artinya, semakin banyak UPF yang Anda makan, semakin besar potensi terbentuknya polip pada usus," jelasnya.
Ancaman Tersembunyi UPF
UPF merupakan makanan siap saji yang umumnya mengandung kadar gula, garam, lemak jenuh, dan aditif kimia tinggi. Meskipun diet dilaporkan secara mandiri, data dari Nurses' Health Study II menunjukkan bahwa rata-rata partisipan mendapatkan 35 persen kalori harian mereka dari UPF.
Kelompok yang paling berisiko adalah mereka yang mengonsumsi rata-rata 10 porsi UPF per hari. Menariknya, kaitan ini tetap kuat bahkan setelah peneliti memperhitungkan faktor risiko lain seperti indeks massa tubuh (BMI), diabetes tipe 2, hingga rendahnya asupan serat.
Meski kaitan UPF sangat kuat, para peneliti mencatat bahwa pola makan bukan satu-satunya faktor pemicu. Andrew Chan menyebutkan bahwa pihaknya masih menemukan pasien usia muda dengan kanker usus meskipun memiliki pola makan yang sehat.
Namun, hasil studi ini mempertegas pentingnya membatasi asupan UPF sebagai strategi utama untuk menekan beban penyakit kanker kolorektal onset dini yang terus meningkat secara global.







