TRIBUNTORAJA.COM - Warga Toraja yang bermukim di Jakarta kembali menunjukkan kecintaan mereka terhadap budaya daerah melalui musik dan paduan suara.
Kelompok paduan suara Toraya Choir Jakarta, misalnya.
Mereka membawakan lagu daerah Toraja berjudul Marendeng Marampa dalam Konser Pra-Kompetisi Sing From Kobe yang digelar di Gereja Toraja Jemaat Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (14/12/2025) lalu.
Konser ini menjadi bagian dari persiapan Toraya Choir Jakarta menjelang keikutsertaan mereka dalam ajang paduan suara internasional Sing From Kobe yang akan berlangsung di Kobe, Jepang, pada 15–19 Januari 2026.
Dalam konser tersebut, Toraya Choir Jakarta membawakan total 10 lagu.
Delapan di antaranya merupakan repertoar kompetisi yang akan dipentaskan di panggung internasional.
Mengutip Tribun Timur, Salah satu penampilan yang menyita perhatian adalah lagu Marendeng Marampa, lagu daerah khas Toraja yang diaransemen oleh Agnes Hapsari.
Lagu tersebut tidak hanya menjadi materi lomba, tetapi juga sarana memperkenalkan kekayaan budaya Toraja kepada publik yang lebih luas.
Melalui harmonisasi suara dan aransemen modern, Toraya Choir Jakarta menghadirkan nuansa etnik Toraja yang kental tanpa meninggalkan karakter paduan suara klasik.
Konser pra-kompetisi ini turut dihadiri oleh Irjen Fryda Lucyana dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, serta para undangan dan kerabat yang hadir untuk memberikan dukungan langsung kepada para penyanyi.
Selain sebagai ajang unjuk kemampuan, konser ini menjadi momentum pemantapan kesiapan teknis dan musikal sebelum Toraya Choir Jakarta bertanding di tingkat internasional.
Selama ini, Toraya Choir Jakarta dikenal aktif dalam kegiatan pelayanan dan pengembangan seni suara, khususnya di kalangan warga Toraja perantauan.
Toraya Choir Jakarta juga mengajak seluruh masyarakat, terutama warga Toraja di perantauan maupun di kampung halaman, untuk memberikan doa dan dukungan agar mereka dapat tampil maksimal serta mengharumkan nama Indonesia dan Toraja di kancah dunia.
Tentang Lagu
Lagu daerah Toraja Marendeng Marampa bukan sekadar karya seni, melainkan cerminan identitas, falsafah hidup, dan kebanggaan masyarakat Toraja terhadap tanah kelahirannya.
Lagu ini memuat pesan tentang keindahan alam Toraja yang aman dan tenteram, sekaligus menggambarkan karakter orang Toraja yang pekerja keras dan pantang menyerah.
Dalam liriknya, Marendeng Marampa melukiskan panorama alam Toraja yang memikat, mulai dari pegunungan, lembah, persawahan, hingga aliran sungai yang sejuk.
Gambaran alam tersebut menghadirkan suasana damai dan tenteram, mencerminkan kehidupan masyarakat yang rukun dan harmonis dengan alam sekitarnya.
Selain keindahan alam, lagu ini juga menonjolkan falsafah hidup orang Toraja yang dikenal dengan istilah maparri’ massusa, yakni semangat bekerja keras dan ketekunan dalam menghadapi kehidupan.
Orang Toraja digambarkan tidak mudah mengeluh, menerima kesulitan sebagai bagian dari perjalanan hidup, serta terus berjuang dengan penuh ketabahan.
Makna lain yang terkandung dalam lagu ini adalah penguatan identitas dan kebanggaan budaya.
Marendeng Marampa kerap menjadi pengikat emosional, khususnya bagi masyarakat Toraja yang hidup di perantauan.
Melalui lagu ini, para perantau diingatkan akan kampung halaman, nilai-nilai leluhur, dan jati diri sebagai orang Toraja.
Lagu ini juga mengajarkan ketahanan mental dan spiritual.
Nilai-nilai keikhlasan, tidak mudah putus asa, serta penerimaan terhadap kehendak Tuhan menjadi pesan yang kuat, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri dan kebanggaan generasi muda Toraja terhadap budayanya sendiri.
Dalam konteks sosial, Marendeng Marampa turut mencerminkan semangat persatuan dan toleransi yang dijunjung tinggi masyarakat Toraja.
Kehidupan yang rukun antarwarga, termasuk dalam keberagaman agama dan latar belakang, menjadi bagian dari pesan moral lagu tersebut.
Secara etimologis, kata marendeng berarti aman atau rukun, sementara marampa dimaknai sebagai tenteram atau wilayah.
Gabungan kedua kata ini menegaskan harapan akan kehidupan yang damai, harmonis, dan sejahtera di Tana Toraja.
Dengan perpaduan antara keindahan alam dan nilai-nilai luhur budaya, Marendeng Marampa telah menjadi lagu kebanggaan yang menguatkan jiwa dan identitas masyarakat Toraja, baik di kampung halaman maupun di perantauan.
Lirik dan Terjemahan Lagu Marendeng Marampa (Aman Tentram)
Marendeng marampa' kadadianku
(Aman tentram kelahiranku)
Dio padang digente' Toraya Lebukan Sulawesi
(Di tanah yang disebut Toraja di Pulau Sulawesi)
Mellombok membuntu mentanetena
(Dari lembah, pebukitan hingga gunungnya)
Nakabu' uma sia pa'lak na sakkai Salu Sa'dan
(Terhampar sawah dan kebun yang sejuk dialiri Sungai Sa'dan)
Kami Sang Torayan
(Kami seluruh orang Toraja)
Umba umba padang ki olai
(Di manapun tanah yang kami tuju)
Maparri' masussa ki rampoi
(Susah dan derita kami hadapi)
Tang ki pomabanda penaa
(Takkan menyurutkan semangat kami)
Ya mo passanan tengko ki
(Karena sudah menjadi beban hidup kami)
Umpasundun rongko'ki
(Untuk meraih kesempurnaan hidup kami)