Pengakuan Mengejutkan Ayah Faradila, Anaknya Tewas Diduga Dibunuh Menantu Polisi
December 18, 2025 09:19 PM

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Pasuruan - Pengakuan mengejutkan ayah Faradila Amalia Najwa alias FAN (21), mahasiswi asal Probolinggo, Jawa Timur, yang ditemukan tewas di sungai pinggir jalan.

Faradila tewas diduga dibunuh kakak iparnya yang merupakan seorang polisi yakni Bripka AS.

Jasad Faradila ditemukan warga di sungai pinggir Jalan Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (16/12/2025).

Wonorejo, Pasuruan, Jawa Timur adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Wilayah ini dikenal sebagai kawasan agraris dengan aktivitas utama pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta memiliki sejumlah desa yang menjadi pusat permukiman dan ekonomi masyarakat setempat.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunJatim.com, terungkap hubungan antara Faradila dengan Bripka AS, kakak ipar yang diduga membunuhnya.

Ramlan, ayah FAN mengungkapkan, hubungan antara putrinya dan anggota polisi yang bertugas di Polsek Krucil itu memang sudah lama tidak harmonis.

“AS dan anak saya ini memang bermusuhan sejak lama. Bukan hanya dengan FAN, tapi juga dengan kakak sulungnya. FAN sering melawan AS,” ujar Ramlan, yang berasal dari Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Rabu (17/12/2025), melansir dari Kompas.com.

Ramlan menyebut, terduga pelaku merupakan kakak ipar korban berinisial Bripka AS, seorang oknum anggota kepolisian yang bertugas di Polsek Krucil, Unit Propam.

Kasus dugaan pembunuhan tersebut kini ditangani langsung oleh Polda Jawa Timur.

Menurut Ramlan, terdapat banyak kejanggalan dalam peristiwa kematian anaknya.

Saat jasad FAN ditemukan dalam kondisi terlentang dengan mengenakan helm berwarna pink, seluruh barang bawaan korban tidak ada di lokasi kejadian.

“Helm itu bukan punya anak saya. Helm tersebut didiga dibelikan baru di lokasi kejadian,” ungkapnya.

Isi Rekaman CCTV

Ia juga menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV di tempat kos korban, FAN dijemput oleh ojek online pada Selasa malam sekitar pukul 08.14 WIB.

Sementara itu, dari CCTV di sekitar tempat kejadian perkara, terlihat sebuah mobil Strada Triton double cabin milik terduga pelaku mondar-mandir di lokasi.

Baca juga: Petunjuk Polisi untuk Menangkap Bripka AS terkait Kematian Mahasiswi UMM, Terekam CCTV

"Bahkan mobil double cabin itu saya sendiri yang membelikannya,” kata Ramlan.

Ramlan mengaku mendapat informasi awal dari Kapolres Pasuruan terkait penemuan jasad putrinya.

Ramlan dihubungi bahwa korban ditemukan di dalam got di wilayah Pasuruan, sebelum akhirnya dilakukan penyelidikan lanjutan.

Korban berhasil diidentifikasi melalui sidik jari.

“FAN ini anak ketiga saya, saat ini masih semester 3 Prodi Hukum UMM. Dugaan kami, motifnya untuk menguasai harta. Di leher anak saya juga ada bekas cekikan,” tegas Ramlan.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil mengidentifikasi korban sekaligus mengamankan terduga pelaku.

Kasus ini diambil oleh Polda Jawa Timur.

Polda masih melakukan pendalaman guna mengungkap secara utuh motif dan kronologi dugaan pembunuhan yang melibatkan oknum anggota kepolisian tersebut.

Pembunuhan Tak Dilakukan 1 Orang

Pelaku pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa (21) diduga lebih dari satu orang.

Jasad Faradila ditemukan di pinggiran sungai Jalan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Selasa (16/12/2025) dalam kondisi telungkup dan pakaian lengkap. Ia merupakan warga Tiris, Probolinggo.

Satu terduga pelaku berinisial AS telah diamankan tim Jatanras Polda Jatim. AS merupakan kerabat dekat korban sekaligus anggota polisi di Polres Probolinggo Kabupaten.

“AS setelah kita mengetahui adanya dugaan keterlibatan mengakibatkan penyebab meninggalnya korban langsung diamankan pada saat itu juga dan dibawa ke Mapolda Jatim,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast, Rabu (17/12/2025).

Selain mengamankan terduga pelaku AS, tim Jatanras Polda Jatim juga membawa sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan peristiwa pidana dalam kasus ini.

“Untuk selanjutnya dilakukan proses penyitaan guna proses penyidikan,” sambungnya.

Tetapi, dalam proses pengembangan dan penyidikan ini, polisi menemukan adanya dugaan keterlibatan orang lain. Artinya, pelaku pembunuhan mahasiswi UMM ini diduga lebih dari satu orang.

“Kemudian dari hasil penyelidikan juga perlu saya sampaikan bahwa diduga masih ada pelaku atau tersangka lainnya yang turut serta melakukan tindak pidana kepada korban,” terangnya.

Polisi masih memburu pelaku lainnya tersebut. Baik peran AS maupun pelaku lainnya juga belum diketahui.

“Dari hasil penyelidikan sementara yang diduga masih ada pelaku lainnya. Jadi yang bersangkutan (AS) tidak melakukan sendirian terhadap tindak pidana yang terjadi,” tegas Jules.

Sejauh ini, masih satu terduga pelaku yang sudah diamankan. Pendalaman terus dilakukan untuk mengungkap penyebab, motif dan peran.

“Pelaku lainnya masih dalam pencarian. Begitu juga dengan motif masih dilakukan pendalaman oleh tim Jatanras Polda Jatim untuk mengetahui penyebab pasti dari para pelaku melakukan tindak pidana,” ucap Jules.

Jules meminta kepada masyarakat yang mengetahui terkait peristiwa tersebut terutama menemukan keberadaan pelaku lainnya agar memberikan informasi kepada pihak kepolisian baik di jajaran Polsek, Polres, maupun Polda.

“Kami memastikan Polda Jatim akan memproses kasus ini secepat-cepatnya dan transparan dan kami memproses baik pidana maupun etik,” pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.