Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno mengatakan pemanfaatan satelit SATRIA yang dikombinasikan dengan satelit lainnya mempercepat pemulihan akses komunikasi bagi korban banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
“Progresnya sangat signifikan, konektivitas yang tersedia dengan memanfaatkan satelit SATRIA dikombinasikan dengan Starlink sangat membantu komunikasi warga dan petugas," kata Pratikno dalam keterangannya di Jakarta, Kamis
Pemulihan akses komunikasi memastikan warga dapat menghubungi keluarga, meminta bantuan, serta menerima informasi darurat secara tepat waktu di tengah kerusakan jaringan darat akibat bencana.
Menurutnya, teknologi satelit menjaga komunikasi tetap hidup saat jaringan darat rusak sehingga warga dapat menghubungi keluarga, petugas dapat berkoordinasi di lapangan, serta layanan darurat dapat merespons lebih cepat.
Menko Pratikno menegaskan pemerintah mengerahkan sumber daya dan anggaran secara maksimal untuk penanganan tanggap darurat bencana.
“Kerja lintas sektor berjalan serempak. BNPB, TNI, Polri, Kementerian Pekerjaan Umum, dan kementerian lain bergerak bersama untuk memulihkan listrik, menyediakan BBM dan LPG untuk masyarakat setempat, serta mendistribusikan kebutuhan logistik hingga ke daerah-daerah terpencil,” kata Pratikno.
Menko Praktikno memastikan layanan dasar bagi pengungsi terus berjalan dan rumah sakit kembali beroperasi meski belum sepenuhnya optimal. Selain itu, pembangunan hunian sementara untuk para korban banjir juga telah dimulai.
“Huntara sudah berjalan. Di Sumatera Barat sudah mulai dibangun,” kata Pratikno.
Pemerintah bersama dengan seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk membangun kembali wilayah terdampak bencana menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Bukan hanya untuk pulih, tetapi juga membangun menjadi lebih baik, lebih kuat, lebih aman, lebih berkelanjutan," ujarnya.







