TRIBUNBATAM.id, BATAM – Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) kembali menunjukkan dedikasi kemanusiaan yang nyata dengan mengirimkan bantuan tahap kedua untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera.
Menggunakan kapal patroli KN Pulau Dana-323, misi ini membawa bantuan logistik seberat 92,2 ton yang merupakan hasil donasi dari masyarakat Kota Batam, organisasi masyarakat, serta berbagai instansi terkait.
Keberangkatan kapal dilepas langsung oleh Direktur Operasi Udara Maritim Laksamana Pertama (Laksma) Bakamla Bambang Somatri di Pelabuhan Macgobar Batu Ampar pada hari Kamis.
Laksma Bambang Somatri menegaskan bahwa misi ini bukan sekadar distribusi logistik biasa, melainkan wujud kehadiran negara dalam meringankan beban warga sekaligus mempercepat penanganan bencana di lapangan.
Selain menjalankan mandat menjaga keamanan dan penegakan hukum di laut, Bakamla RI merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan akses bantuan mencapai seluruh wilayah perairan Indonesia, terutama daerah yang sulit dijangkau.
Bantuan yang dikirimkan kali ini mencakup berbagai kebutuhan mendesak yang sangat lengkap, mulai dari makanan siap saji, paket sembako, selimut, handuk, bantal, pakaian layak pakai, hingga tenda dan obat-obatan dasar.
Selain itu, dikirimkan pula perlengkapan harian seperti peralatan mandi, perlengkapan ibadah, Al-Qur'an, alat tulis, hingga alat elektronik seperti 60 unit rice cooker dan 3 unit genset yang disediakan oleh Bakamla RI.
Salah satu donasi yang signifikan datang dari internal pegawai dan masyarakat melalui Sucofindo Batam seberat 13 koli, yang terdiri dari pakaian layak pakai untuk pria dan perlengkapan anak.
Muhammad Awal dari Sucofindo Batam menyampaikan rasa terima kasihnya karena layanan pengiriman Bakamla RI memudahkan penyaluran bantuan yang semula direncanakan melalui jasa ekspedisi.
Untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran, Bakamla RI mengerahkan 45 personel bersama delapan penumpang dari Baznas.
KN Pulau Dana-323 kini tengah menempuh perjalanan laut selama dua hari melintasi Selat Malaka menuju Lhokseumawe, Aceh. Kapal tersebut diperkirakan akan tiba pada Sabtu (20/12/2025) dan bantuan akan langsung diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Aceh.
Volume bantuan tahap kedua ini tercatat jauh lebih besar dibandingkan pengiriman pertama menggunakan KN Pulau Nipah-321 yang membawa 70 ton logistik.(*)
