USK Pulihkan 91 Sumur Korban Banjir dan Longsor di Pidie Jaya dan Bireuen
December 19, 2025 01:03 AM

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (USK) terus memperkuat perannya dalam pemulihan kebutuhan dasar masyarakat pascabencana banjir dan longsor yang melanda Aceh.

Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Tanggap Darurat Bencana, Ditjen Risbang Diktisaintek melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LPPM) USK dan Satgas USK untuk Respon Badai Senyar telah melakukan pemulihan infrastruktur air dan sanitasi di Pidie Jaya dan Bireuen.

Ketua Tim PKM Air Bersih dan Sanitasi USK, Prof Dr Ir Akhyar, MEng menyampaikan, kegiatan  itu sudah dilakukan sejak 14 Desember hingga 28 Desember 2025.

Katanya, hingga kemarin, Kamis (18/12/2025), Tim PKM Air Bersih dan Sanitasi USK berhasil merevitalisasi 91 sumur masyarakat di kawasan terdampak di dua kabupaten tersebut. 

Di Pidie Jaya, Tim PKM-Air Bersih membersihkan 74 sumur di beberapa lokasi seperti Desa Rhieng Krueng, Rhieng Mancang, Desa Meunasah Lancok, dan Desa Manyang Cut.  

Sedangkan di Bireuen ada sekitar 17 sumur yang telah dibersihkan yaitu Matang Mesjid, Pante Lhong, Lhok Nga, Pulo Reudeup, Dayah Panjoe, dan Meuse.

Baca juga: Kabel Trafo PLN di Geudubang Aceh Langsa Baro Dicuri, Puluhan Rumah Mati Lampu

"Alhamdulilah, semua sumur sudah dapat kembali dimanfaatkan untuk air bersih dan berbagai penggunaan lainnya oleh masyarakat terdampak," ujar Prof Akhyar.

Kegiatan ini dilakukan dengan baru mengoperasikan 5 mesin pompa dan dalam waktu dekat akan bertambah 6 pompa lagi, sehingga total yang direncanakan di awal kegiatan ini sebanyak 11 pompa mesin BBM.

Langkah ini guna mempercepat pemulihan akses air bersih bagi warga yang mengalami keterbatasan sumber air layak pascabencana. 

Dalam program ini, ikut melibatkan sebanyak 30 mahasiswa sebagai relawan.

Mereka selalu berada di lapangan untuk membersihkan sumur, agar memudahkan dan mendekatkan masyarakat terdampak banjir terhadap ketersediaan air bersih.

Mahasiswa terlibat yaitu UKM PA Leuser USK dan Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin (HMM-USK). 

Baca juga: Menteri Agama Sapa Penyintas Banjir di Pidie Jaya, Juga Salur Bantuan Rp37,95 Miliar untuk Aceh

Sementara itu, Ketua Satgas Respons Senyar Aceh USK, Prof Syamsidik, menegaskan bahwa program PKM ini merupakan bagian penting dari respons kemanusiaan berbasis keilmuan yang dijalankan USK.

“Pemulihan akses air bersih dan sanitasi adalah kebutuhan mendasar pascabencana.

Melalui PKM Dikti Saintek, USK hadir tidak hanya pada fase tanggap darurat, tetapi juga mendorong pemulihan yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi kesehatan serta kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi bagian dari integrasi tridarma perguruan tinggi dengan respons kemanusiaan Senyar Aceh. 

Selain pembangunan dan pembersihan sumur, tim juga terus melakukan pemetaan kebutuhan air bersih di desa-desa lain di Kecamatan Meureudu sebagai dasar pelaksanaan program lanjutan.

Melalui sinergi sivitas akademika, relawan mahasiswa, dan masyarakat, USK menegaskan komitmennya untuk terus hadir mendampingi warga terdampak bencana, khususnya dalam pemulihan akses air bersih dan sanitasi sebagai fondasi penting bagi kesehatan dan ketahanan masyarakat pascabencana.

Baca juga: Akses Jalan Simpang KKA menuju Bener Meriah Tersambung 

Seluruh kegiatan berada di bawah koordinasi Satgas USK untuk Respons Senyar Aceh. (*)

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.