Sudah Ngaku Bunuh Ibu Kandung, Siswi SD Malah Tuai Sorotan Keluarga: Semua Kejanggalan Mulai Tampak
December 19, 2025 02:52 PM

BANJARMASINPOST.CO.ID - Mengaku telah membunuh ibu kandungnya, siswi SD malah tuai sorotan keluarga.

Keluarga merasakan sejumlah kejanggalan dalam kasus anak habisi ibu kandung di Sunggal, Medan, Sumatera Utara itu. 

Benarkah tragedi ini memang dilakukan anak kecil?

Memang, kasus siswi SD habisi ibu kandungnya di Sunggal masih menjadi misteri besar.

Dalam kasus ini, keluarga korban masih ragu, Faizah Soraya (42) memang tewas di tangan putrinya yang masih 12 tahun.

Putri bungsunya, AI (12) yang masuk duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar (SD) disebut sebagai pelaku pembunuhan ibu kandungnya sendiri.

Pertanyaan demi pertanyaan menggelayuti publik, terutama keluarga korban yang belum sepenuhnya meyakini AI mempu melakukan aksi kejam tersebut.

Baca juga: Isi Curhatan Siswi SD yang Bunuh Ibu Kandung Diungkap KPAI, Alasan Habisi Nyawa Orangtua Pun Terkuak

Namun, pihak kepolisian tak tinggal diam dan terus akan melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus yang mencuat secara nasional ini.

Setiap detail peristiwa terus didalami demi memastikan kebenaran terungkap secara utuh, objektif, dan adil.

Polisi Dua Kali Prarekonstruksi

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaksanakan dua kali prarekonstruksi dalam perkara ini.

Prarekonstruksi pertama digelar di Mapolrestabes Medan, sementara prarekonstruksi kedua dilakukan langsung di tempat kejadian perkara (TKP).

Dalam prarekonstruksi di lokasi kejadian, adegan diperagakan langsung oleh AI, kakaknya, serta ayahnya.

“Enam jam tim telah melaksanakan pra rekonstruksi kedua,” ujar Jean Calvijn.

Ia menjelaskan bahwa seluruh rangkaian adegan disusun berdasarkan fakta yang dikumpulkan penyidik, dengan pendampingan ketat dari psikolog dan Dinas Perlindungan Anak.

“Setidaknya ada 43 adegan yang tadi kita lakukan. Mudah-mudahan ini lebih menyempurnakan proses penyidikan dan proses penyelidikan lanjutan yang kami laksanakan,” jelasnya.

Faizah Soraya ditemukan meninggal dunia di dalam kamar rumahnya di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Medan, pada Rabu (10/12/2025) pagi.

Saat itu, korban tinggal bersama dua orang anak dan suaminya, Alham Wumala Siagian.

Pada malam sebelum kejadian, Faizah diketahui tidur bersama anak-anaknya di lantai satu rumah, sementara sang suami berada di lantai dua.

Ketika ditemukan, kondisi Faizah sangat mengenaskan.

Tubuhnya terkapar dengan luka di berbagai bagian, meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga yang menyaksikan langsung pemandangan tersebut.

Keluarga Korban Ragu 

Keraguan keluarga terhadap versi tunggal pelaku semakin menguat setelah melihat kondisi jasad Faizah.

Hal ini diungkapkan oleh Dimas, adik kandung korban. 

Ia menilai jumlah dan tingkat luka di tubuh sang kakak sulit diterima akal jika dikaitkan dengan pelaku anak berusia 12 tahun.

Apalagi, menurut keluarga, AI dikenal sebagai anak berprestasi, berperilaku baik, dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya.

Fakta-fakta itu membuat keluarga terus mempertanyakan: benarkah tragedi ini hanya dilakukan oleh seorang anak kecil?

Meski diliputi keraguan, Dimas mengungkapkan bahwa AI telah menyampaikan pengakuan.

“Adek Al mengaku dia yang membunuh mamanya,” tulis Dimas melalui akun Instagram pribadinya.

Namun pengakuan itu belum cukup untuk menutup luka dan pertanyaan.

“Tapi semua kejanggalan mulai tampak dan kita hanya bisa nunggu laporan resmi dari Kepolisian,” imbuhnya.

Kini, kasus kematian Faizah Soraya berada di persimpangan antara pengakuan, fakta forensik, dan keraguan keluarga.

Polisi terus menyisir setiap detail, sementara publik menanti kejelasan: apakah tragedi ini murni ulah seorang anak, atau masih ada kepingan kebenaran lain yang belum terungkap?

Di balik semua itu, satu hal tak terbantahkan: sebuah keluarga telah hancur, dan keadilan menjadi harapan terakhir yang dinanti.

Polisi Periksa Ayah dan Kakak Kandung

Penyelidikan kasus ini terus berlanjut. Polisi tidak hanya memeriksa terduga pelaku, tetapi juga melakukan pemeriksaan mendalam terhadap ayah dan kakak kandung terduga pelaku.

"Intinya masih penyelidikan, untuk memastikan siapa pelaku atau memang itu pelaku utama atau ada pelaku lainnya.

Saksi ayah dan kakaknya pelaku, anak itu (terduga pelaku) juga sudah ngaku," ungkap Iptu Dearma.

Langkah ini diambil untuk memastikan tidak adanya keterlibatan pihak lain dalam peristiwa tersebut.

Insiden tragis ini terjadi pada Rabu (10/12/2025) sekitar pukul 05.00 WIB.

Faizah Soraya ditemukan meninggal dunia di kamar tidurnya dalam kondisi bersimbah darah, dengan sejumlah luka tusukan di tubuhnya.

Petugas dari Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal bersama Tim Inafis Polrestabes Medan yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dalam proses tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti senjata tajam jenis pisau yang diduga digunakan dalam kejadian itu.

Usai olah TKP, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab kematian secara medis.

Kini, jenazah Faizah Soraya telah disemayamkan dan dimakamkan oleh pihak keluarga.

Di tengah proses hukum yang berjalan, muncul klaim dari pihak yang mengaku sebagai keluarga korban. Klarifikasi tersebut disampaikan melalui kolom komentar Instagram dan menimbulkan perbincangan luas di media sosial.

Keluarga korban mengaku tidak sepenuhnya percaya bahwa pembunuhan dilakukan oleh anak berusia 12 tahun tersebut. Mereka menilai alasan motif yang beredar tidak masuk akal.

Melalui akun @pakdebrewok2122 di kolom komentar Instagram @lambe_turah, seorang yang mengaku keluarga korban menuliskan pernyataan panjang:

“Izin klarifikasi karena ini keluarga saya. Kejadian subuh pagi, diduga si adek bunuh mamanya. Kami sekeluarga gak percaya karna alasan yang gak masuk logika bahwa adeknya dendam karna kakaknya di marahin mama nya.

Dan yang buat kami gak percaya adalah sebelum kejadian si jantan ini selingkuh dan udah minta cerai tapi si istri gak mau dan udah pisah ranjang dan ntah kenapa bisa balik lagi ke rumah itu.

Dan semua adalah alibi si ayah nya bilang adeknya di kamar megang pisau bunuh mama nya dan dia katanya tidur di atas jadi gak dengar katanya tolong pak polisi selidiki ini jantan dan sekarang si jantan ini bisa keluar kemana2

logika ini adek masih kelas 6 SD bukan SMP ya kawan2 dan luka tusuk ada 20 tusukan logika aja gak teriak mamaknya klok gak di bekap.”

Pernyataan tersebut memperkuat desakan publik agar polisi mengusut kasus ini secara menyeluruh dan transparan.

Ayah dan Kakak Terekam Santai di Kafe

Di tengah tragedi kematian Faizah Soraya (42) yang menggemparkan publik, nama sang suami, Alham Siagian, mendadak ikut menjadi sorotan.

Di media sosial, beredar luas kabar yang menyebut Alham telah dipenjara dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan istrinya.

Kabar itu menyebar cepat, memicu perdebatan panas di kalangan warganet yang mempertanyakan kejanggalan di balik kematian Faizah.

Faizah Soraya ditemukan tewas bersimbah darah di kamar lantai satu rumahnya yang berada di Jalan Dwikora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara, pada Rabu (10/12/2025).

Korban diduga dibunuh oleh anak kandungnya sendiri, AL (12), yang saat ini masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar (SD). Fakta tersebut sontak membuat publik terkejut dan sulit menerima.

Sejumlah warganet pun mengaku janggal dan meragukan bahwa seorang anak berusia 12 tahun mampu melakukan pembunuhan sekejam itu seorang diri.

Keraguan Publik Mengarah ke Suami

Keraguan terhadap keterlibatan AL perlahan mengarah ke sosok Alham Siagian, suami korban. Di berbagai platform media sosial, muncul tudingan yang menyebut Alham sebagai pelaku sebenarnya.

Tak hanya itu, beredar pula kabar bahwa Alham telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan polisi. Isu tersebut membuat situasi semakin panas dan penuh spekulasi.

Namun, kabar penahanan Alham ternyata tidak berdasar.

Sementara, di TikTok, beredar sebuah video yang justru mematahkan kabar tersebut.

Video itu memperlihatkan momen Alham dan kakak dari terduga pelaku pembunuhan ibu tengah nongkrong santai di sebuah kafe, dikelilingi sejumlah rekannya.

Rekaman tersebut diduga dibuat oleh seorang wanita yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Alham.

Dalam video itu, sang wanita dengan tegas membantah isu yang menyebut Alham telah dipenjara.

"Ini hari apa?" tanya wanita tersebut.

"Ini hari Senin, tanggal 15 Desember 2025," jawab kerabat lainnya sambil tertawa.

Kamera kemudian diarahkan ke sosok Alham.

Dalam video tersebut, Alham tampak mengenakan polo shirt berwarna putih. Ia duduk santai di kursi kafe, merokok, dan terlibat perbincangan ringan dengan orang-orang di sekitarnya.

Suasana yang terekam jauh dari kesan seseorang yang tengah ditahan aparat penegak hukum.

"Abang Al kami izin ya," kata wanita yang merekam.

"Kami pamit dulu," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Alham terlihat tersenyum sambil mengatupkan kedua tangannya. "Iya," kata Alham singkat.

Meski video tersebut menegaskan bahwa Alham Siagian tidak dipenjara, polemik di media sosial belum sepenuhnya mereda.

Tragedi kematian Faizah Soraya masih menyisakan banyak tanda tanya di benak publik.

Di tengah simpang siur informasi, satu hal yang kini jelas: kabar Alham ditahan polisi hanyalah isu yang tidak terbukti.

Namun, kasus tragis ini tetap menyisakan duka mendalam sekaligus perdebatan panjang yang belum menemukan ujungnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribun-Medan.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.