Rangkuman Materi IPA Kelas 9 SMP Semester 2 Kurikulum Merdeka, BAB 7 Isu-isu Lingkungan
SRIPOKU.COM - Berikut adalah rangkuman materi IPA kelas 9 SMP Kurikulum Merdeka, BAB 7 Isu-isu Lingkungan yang dikutip melalui YouTube Mudah Belajar Official.
A. Kesehatan Lingkungan di Indonesia
Kesehatan lingkungan adalah isu kompleks yang berkaitan erat dengan penyebaran penyakit, ketersediaan air bersih, dan
pembuangan sampah.
1. Penyebaran Penyakit
- Penyakit Berbasis Lingkungan: Kelainan pada tubuh manusia akibat interaksi dengan lingkungan yang berpotensi penyakit. Ini masih menjadi masalah serius dan sering menempati urutan 10 besar penyakit di Puskesmas (misalnya Diare dan ISPA).
- Faktor Penentu: Kualitas kesehatan lingkungan memengaruhi penyakit, di mana lingkungan dapat menjadi sumber, penunjang, atau media transmisi penyakit. Faktor pendukung termasuk ketersediaan air bersih, sanitasi, pengelolaan sampah, dan vektor penyakit.
Baca juga: Kisi-kisi Soal PAS/SAS/UAS Seni Musik Kelas 9 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka 2025
2. Ketersediaan Air Bersih
- Persyaratan Air Layak Minum: Harus memenuhi syarat fisik (tidak berbau, berasa, berwarna), mikrobiologis (bebas mikroba merugikan), kimia (bebas bahan kimia berbahaya), dan radioaktif (kadar zat radioaktif di bawah batas).
- Akses: Akses air layak minum ditentukan oleh sumbernya (sumur, ledeng, dll.) dan jaraknya minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran/sampah/limbah. Air kemasan tidak termasuk akses air layak minum.
Baca juga: Kisi-kisi PAS/SAS/UAS Seni Rupa Kelas 9 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka 2025 Lengkap Kunci Jawaban
3. Pembuangan Sampah
- Dampak Sampah: Sampah mengganggu estetika, kesehatan, dan ekosistem, sering menjadi penyebab bencana (misalnya banjir karena saluran air tersumbat).
- Perilaku: Perilaku masyarakat Indonesia dalam membuang sampah masih tergolong tidak baik, dengan banyak sampah berserakan, terutama sampah plastik.
B. Pemanasan Global
Pemanasan Global (Efek Rumah Kaca) adalah kenaikan suhu rata-rata bumi yang terjadi secara berkelanjutan, erat kaitannya
dengan perubahan iklim.
1. Penyebab dan Dampak
- Penyebab Utama: Aktivitas manusia yang menghasilkan Gas Rumah Kaca seperti Karbondioksida (CO2), Nitrogen Oksida (NO3), Sulfur Oksida (SO4), dan Metana (CH4). Gas-gas ini memerangkap panas matahari di atmosfer.
- Penyebab Lain: Deforestasi (mengurangi penyerapan CO2) dan menipisnya lapisan ozon (memperbanyak energi matahari yang masuk).
- Dampak: Perubahan iklim ekstrem, kenaikan air laut (karena es kutub mencair), kekeringan berkepanjangan, dan mewabahnya penyakit tertentu.
2. Usaha Mencegah
- Mencegah pemanasan global dilakukan dengan mengurangi Rumah emisi gas buangan (Gas Rumah Kaca).
- Aksi nyata: Menghemat energi, menanam pohon, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan kampanye lingkungan.
C. Krisis Energi dan Energi Alternatif
Indonesia masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil (minyak bumi dan batubara) yang bersifat tidak terbarukan dan cadangannya terus berkurang.
1. Krisis Energi
- Krisis Energi: Kekurangan sumber energi yang berdampak pada segala aspek kehidupan. Sejak 2004, Indonesia menjadi net importir minyak dunia, menunjukkan cadangan dalam negeri tidak mencukupi konsumsi.
2. Energi Alternatif
- Energi Alternatif: Sumber energi yang dapat menggantikan n peran peran bahan bakar fosil, bersifat lebih ramah lingkungan karena emisi gas rumah kaca yang lebih sedikit.
Jenis-Jenis:
- Matahari (Panel Surya) : Mengubah cahaya menjadi listrik/panas. Kekurangan: hanya saat siang dan cuaca cerah.
- Angin (PLTB) : Menggerakkan turbin menjadi listrik (contoh: PLTB Sidrap).
- Air (PLTA) : Memanfaatkan pergerakan air menggerakkan turbin.
- Panas Bumi (Geotermal): Uap dari perut bumi (PLTPB) menggerakkan turbin.
- Biogas : Dari fermentasi kotoran manusia/hewan oleh bakteri Methanobacterium menghasilkan gas metana (CH 4).
- Bioetanol: Dari fermentasi biomassa bergula, pati, atau Dari fermentasi biomassa b selulosa menggunakan ragi.
- Nuklir : Diprediksi sebagai energi masa depan, namun masih pro dan kontra karena risiko kebocoran radioaktif.
D. Ketersediaan Pangan
Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya ketersediaan pangan di suatu wilayah dan kemampuan individu untuk mengaksesnya.
1. Tantangan Ketersediaan Pangan
- Status Indonesia: Berdasarkan Global Hunger Index 2020, Indonesia berada pada nilai 19,1 (ambang serius dengan kelaparan), menunjukkan ketahanan pangan yang rentan.
- Faktor Penentu: Produksi pangan dan distribusi pangan.
- Tantangan Global: Meskipun produksi pangan dunia melebihi kebutuhan populasi, masih banyak kelaparan karena masalah distribusi, degradasi kesuburan tanah, hama/penyakit, dan perubahan iklim.
2. Upaya Meningkatkan Produksi Pangan
- Intensifikasi Pertanian: Peningkatan kualitas bercocok tanam (bibit unggul, pupuk tepat, teknik tanam).
- Ekstensifikasi Pertanian: Perluasan area bercocok tanam (pembuatan lahan baru).
- Skala Rumah Tangga: Memanfaatkan lahan sekitar rumah untuk menanam kebutuhan pangan skala kecil.