Laporan Wartawan Tribun Gayo Alga Mahate Ara | Aceh Tengah
TribunGayo.com, TAKENGON - Pasokan ikan laut dari wilayah pesisir mulai kembali masuk ke Kabupaten Aceh Tengah, setelah sempat terhenti akibat bencana hidrometeorologi.
Namun, kembalinya pasokan tersebut diiringi lonjakan harga yang signifikan, bahkan mencapai empat kali lipat dari harga normal.
Pantauan di sejumlah titik di Kota Takengon, ikan laut kini dijajakan warga di pinggir jalan.
Beberapa jenis ikan yang dijual antara lain ikan bandeng dan ikan sarden yang diangkut dari Kabupaten Bireuen melalui jalur darat.
Baca juga: Elpiji Langka di Aceh Tengah, Warga Kumpulkan Kayu Hanyut untuk Memasak
Berikut rincian harga ikan laut yang dijual di Aceh Tengah:
Padahal, dalam kondisi normal, harga ikan bandeng di Aceh Tengah berkisar Rp 20.000 per kg hingga Rp 25.000 per kg.
Sejumlah warga mengaku terpaksa tetap membeli meski harga melonjak tajam.
Pasalnya, selama hampir 25 hari terakhir, pasokan ikan laut tidak masuk ke Aceh Tengah akibat akses transportasi yang terputus dan wilayah yang terisolasi karena bencana.
“Sudah lama tidak ada ikan laut masuk. Mau tidak mau kami beli meski mahal,” ujar salah seorang warga Takengon, Ayu saat ditemui TribunGayo.com, di Jalan Lintang, Jumat (19/12/2025).
Pedagang menyebutkan, mahalnya harga ikan dipengaruhi oleh biaya angkut yang tinggi serta terbatasnya pasokan dari daerah pesisir.
Distribusi ikan dilakukan melalui jalur darat dari Bireuen, yang masih menghadapi sejumlah kendala pascabencana.
Baca juga: Distribusi Logistik Via Udara Jangkau 8 Kampung Terpencil di Aceh Tengah
Diketahui, sejak terjadinya bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, akses jalan menuju Tanah Gayo tidak dapat dilalui.
Akibatnya, Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah terisolasi.
Pasalnya jalan utama Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah yang menghubungkan dengan kabupaten lainnya di Aceh lumpuh total.
Sehingga pasokan barang dari luar kabupaten tidak dapat masuk ke Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Warga setempat terpaksa menempuh perjalan yang ekstrem agar dapat membeli kebutuhan pokok di kabupaten tetangga.
Perjalanan yang dilalui pun tidaklah mudah, akses jalan yang putus, tertimbun longsor dan jembatan yang putus, menjadi rintangan warga.
Namun, berkat perjuangan mereka kebutuhan pokok di Aceh Tengah dan Bener Meriah memadai, kendatipun dengan harga yang cukup tinggi. (*)
Baca juga: Distribusi Logistik Via Udara Jangkau 8 Kampung Terpencil di Aceh Tengah