SURYA.co.id Surabaya - Persebaya Surabaya memasuki laga pekan ke-15 Super League dengan dinamika yang tidak biasa.
Tim harus tampil tanpa pelatih karteker Uston Nawawi yang absen karena akumulasi kartu kuning sebagai ofisial.
Kondisi ini membuat peran pelatih fisik Shin Sang-gyu menjadi sangat penting. Bahkan Shin Sang-gyu ditunjuk sebagai pelatih sementara untuk memimpin Persebaya dari pinggir lapangan.
Ini menjadi kali pertama musim ini Persebaya dipimpin langsung oleh pelatih asal Korea Selatan dalam pertandingan resmi. Situasi ini langsung menyita perhatian Bonek.
Bonek menaruh harapan besar pada sentuhan Shin Sang-gyu. Mereka percaya pendekatan disiplin ala Korea Selatan bisa memberi energi baru bagi tim.
Baca juga: Bonek Serbu Instagram Shin Tae-yong, Ajakan OTW Persebaya Menguat
Dukungan itu terlihat dari berbagai komentar di media sosial.
Sebagian suporter menilai Persebaya membutuhkan figur yang mampu menjaga intensitas permainan. Shin Sang-gyu dianggap memiliki karakter tersebut. Selama ini ia dikenal teliti dalam menjaga kebugaran pemain.
Persebaya sendiri sedang berada dalam tekanan setelah empat hasil imbang beruntun. Suporter menuntut perubahan nyata. Mereka berharap sentuhan Shin Sang-gyu bisa menjadi awal kebangkitan.
Di tengah tekanan itu, Bonek tetap memberikan dukungan penuh. Mereka ingin melihat Persebaya tampil lebih agresif dan disiplin. Harapan itu kini diarahkan kepada Shin Sang-gyu.
Komentar-komentar seperti “Kapan menange” dan “Suporter e iku berharap juara liga ora malah bisnis tok” menggambarkan besarnya ekspektasi.
Baca juga: Persebaya Surabaya Vs Borneo FC di Stadion GBT Jadi Laga Spesial Leo Lelis
Suporter ingin melihat perubahan nyata di lapangan. Mereka menunggu sentuhan berbeda dari pelatih sementara ini.
Shin Sang-gyu bukan sosok asing bagi publik sepak bola Indonesia. Ia resmi diperkenalkan Persebaya Surabaya sebagai pelatih fisik untuk musim 2025/2026 pada 3 Juni 2025.
Sebelumnya, Shin dikenal sebagai bagian penting dari staf kepelatihan Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
Ia bukan hanya pelatih fisik, tetapi juga penerjemah bahasa Inggris STY di sela-sela tugas teknisnya. Perannya sangat vital dalam menjaga komunikasi tim.
Shin bergabung ke Timnas Indonesia pada 2021 menggantikan Lee Jae Hong. Ia datang bersama dua staf lain pilihan langsung STY, yakni Kim Bong Soo dan Dzenan Radoncic. Kehadirannya memperkuat struktur kepelatihan Timnas Garuda.
Dalam beberapa laga internasional, Shin kerap muncul di bench sebagai interpreter STY bersama Jeje. Ia menjadi figur yang akrab di mata publik sepak bola Indonesia. Ketelitiannya dalam mempersiapkan fisik pemain menjadi nilai lebih.
Latar belakang akademiknya juga mengesankan. Shin merupakan lulusan Seoul National University dan Loughborough University, Inggris, dua kampus ternama di bidang olahraga.
Ia mengantongi sertifikasi Sports Psychology Counselor’s, kursus Physical Performance dari FA, dan Fitness Coaching Professional dari FIFA. Sertifikasi itu memperkuat reputasinya sebagai pelatih fisik berstandar internasional.
Meski tidak memiliki karier sebagai pemain profesional, kapabilitas Shin di bidang kebugaran tidak diragukan. Ia dikenal sebagai sosok yang disiplin, detail, dan sangat memahami kebutuhan fisik pemain modern.
Kariernya dimulai pada 2013 bersama Korea Selatan U-23. Ia turut membawa skuad muda Korsel tampil di Asian Games 2014 dan Olimpiade Rio 2016. Pengalaman itu memperkaya perspektifnya dalam menangani pemain muda.
Pada 2016, ia melanjutkan kiprah bersama Timnas Putri Korea Selatan U-20. Ia mendampingi tim tampil di Piala Dunia U-20 2016 dan dikenal sebagai motivator handal di balik layar. Perannya sangat dihargai.
Shin kemudian memperkuat FC Seoul sebagai pelatih fisik dari 2016 hingga 2018. Setelah itu, ia menerima tantangan baru bersama Timnas China U-23 pada 2019. Pengalamannya semakin luas.
Ia juga sempat bekerja di klub Inner Mongolia Zhongyou dan CD Rongcheng pada 2020–2021. Jejaknya di Asia Timur dan Asia Tenggara membuatnya terbiasa menangani pemain dari berbagai kultur.
Kini, Persebaya menjadi tantangan baru baginya. Ia bertanggung jawab menjaga dan meningkatkan kebugaran pemain sepanjang musim 2025/2026. Dan kini, ia mendapat tugas tambahan sebagai pelatih sementara.
Laga melawan Borneo FC bukan laga yang mudah bagi Persebaya. Tim tamu datang dengan motivasi bangkit setelah dua kekalahan beruntun. Mereka ingin kembali ke jalur kemenangan.
Manajer Borneo FC, Dandri Dauri, menegaskan pentingnya menjaga mental. “Kita harus adil, jangan karena kalah dua kali langsung patah semangat,” ujarnya. Ia berharap tim memilih bangkit.
Persebaya sendiri harus tampil tanpa dua pemain kunci, Bruno Moreira dan Francisco Rivera. Keduanya absen karena sanksi kartu. Absennya dua gelandang kreatif ini membuat komposisi tim berubah.
Selain itu, absennya Uston membuat Persebaya kehilangan figur pemimpin di pinggir lapangan. Situasi ini membuat peran Shin Sang-gyu semakin besar. Ia harus memastikan tim tetap disiplin dan fokus.
Kembalinya Risto Mitrevski menjadi kabar baik. Bek asal Makedonia Utara itu siap tampil setelah absen panjang. Ia berharap bisa membantu tim meraih poin.
Koko Ari juga memberi sinyal positif soal kondisi fisiknya. Ia menyebut pemulihannya berjalan baik. Kehadirannya menjadi tambahan tenaga bagi Persebaya.
Pertandingan ini diprediksi berlangsung ketat. Kedua tim sama-sama berada dalam tekanan. Kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan.
Persebaya berharap bisa memanfaatkan keuntungan bermain di kandang. Sementara Borneo FC ingin mencuri poin untuk menjaga posisi di papan atas. Laga ini menjadi ujian mental bagi kedua tim.
Di tengah dinamika itu, sentuhan Shin Sang-gyu menjadi sorotan utama. Suporter ingin melihat bagaimana ia mengatur ritme permainan. Mereka ingin melihat energi baru di lapangan.
Semua mata kini tertuju pada GBT. Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah momentum bagi Persebaya untuk menunjukkan arah baru.
Persebaya Surabaya memasuki pekan ke-15 Super League dengan situasi yang penuh tekanan. Tim harus menjamu Borneo FC di Stadion Gelora Bung Tomo pada Sabtu (20/12/2025) pukul 19.00 WIB. aga ini menjadi momentum penting untuk mengakhiri tren empat hasil imbang beruntun.
Kembalinya Risto Mitrevski menjadi kabar paling menggembirakan bagi Persebaya. Bek asal Makedonia Utara itu siap merumput lagi setelah absen delapan laga akibat cedera.
Ia berharap kehadirannya dapat memperkuat lini belakang.
Risto juga meminta dukungan penuh dari Bonek untuk memenuhi Stadion GBT. Ia menilai dukungan suporter dapat menjadi pembeda.
“Bagi seorang pemain sepak bola, fans adalah hal terpenting dalam permainan. Mendapat banyak dukungan dari mereka pasti sangat senang,” katanya.
Sementara, komentar Bonek di media sosial menunjukkan antusiasme sekaligus tekanan. “Kapan menange,” tulis seorang suporter yang mulai frustrasi.
Ada pula yang menyoroti manajemen: “Risto wes waras, manajemen e kapan waras e.”
Di sisi lain, Persebaya juga harus tampil tanpa dua pemain kunci. Bruno Moreira dan Francisco Rivera dipastikan absen akibat sanksi kartu. Absennya dua gelandang kreatif ini menjadi pukulan besar bagi Persebaya.
Selain kehilangan pemain, Persebaya juga tidak akan didampingi Uston Nawawi di pinggir lapangan. Uston terkena akumulasi kartu kuning sebagai ofisial tim. Ia mendapat kartu saat melawan Persija Jakarta dan Bhayangkara FC.
Uston menegaskan bahwa fokus utama tetap pada persiapan tim. Ia berharap pemain tetap tenang menghadapi tekanan. “Yang terpenting saya bersama staf yang lain mempersiapkan tim pertandingan selanjutnya,” ujarnya.
Di tengah tekanan itu, Rachmat Irianto mencoba menjaga fokus tim.
Rian menegaskan bahwa pemain memahami ekspektasi besar suporter. “Jadi kalau kami gak mau didemo, gak mau ditekan oleh Bonek Bonita, ya kami harus berikan kemenangan,” katanya.
Koko Ari juga memberi kabar baik soal kondisi fisiknya. Ia menyebut pemulihannya berjalan positif dan siap membantu tim.
Belum diketahui, apakah Koko Ari dan Risto akan dimainkan atau tidak Ketika melawan Borneo FC.
Yang pasti, dengan kondisi skuad yang tidak lengkap, Persebaya harus kreatif dalam membangun serangan.
Di sisi lain, Borneo FC datang ke Surabaya dengan tekad besar. Tim berjuluk Pesut Etam itu ingin bangkit setelah dua kekalahan beruntun. Kekalahan tersebut menghentikan catatan 11 kemenangan beruntun mereka.
Meski terpeleset dalam dua laga terakhir, Borneo FC tetap menjadi tim berbahaya. Mereka memiliki kualitas pemain yang merata di semua lini. Motivasi untuk kembali ke jalur kemenangan juga terlihat jelas dalam sesi latihan.
Tim kembali menggelar latihan intensif dengan semangat tinggi. Para pemain berusaha menebus hasil kurang maksimal sebelumnya. Tekad itu terlihat dari raut wajah mereka yang penuh fokus.
Manajer Borneo FC, Dandri Dauri, menjelaskan bahwa manajemen sempat memberikan waktu libur singkat. Libur itu diberikan setelah kekalahan dari Persib Bandung. Tujuannya untuk memulihkan kondisi fisik dan mental pemain.
“Kami berikan ruang untuk pelatih dan pemain. Dengan tetap berpesan untuk menjaga kondisi dan bisa mengevaluasi diri juga,” ujar Dandri.
Ia menilai waktu rehat penting untuk menjaga ketahanan mental. Kompetisi yang padat membuat pemain rentan mengalami tekanan.
Menurut Dandri, evaluasi internal menjadi bagian penting selama jeda. Tim harus memahami kesalahan yang terjadi tanpa berlebihan. Ia menegaskan bahwa kekalahan tidak boleh mematahkan semangat.
“Kita harus adil, jangan karena kalah dua kali langsung patah semangat. Kemarin kan kita sudah menang 11 kali,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa performa Borneo FC sebelumnya sangat konsisten. Catatan itu menunjukkan kualitas tim.
Dandri menambahkan bahwa dinamika naik-turun adalah hal wajar dalam sepak bola.
“Dalam sepak bola tentu ada pasang surut. Kalah dan menang itu biasa. Tapi bagaimana menyikapinya, apakah ingin kembali lebih kuat atau menyerah,” ujarnya.
Dengan dimulainya kembali sesi latihan, Borneo FC ingin merapatkan barisan. Fokus latihan diarahkan pada pembenahan detail permainan. Kekompakan tim juga menjadi perhatian utama.
“Jadi saya harap, dengan kembali kita berlatih ini, semua kembali berambisi dan bersemangat untuk merapatkan barisan,” pungkasnya.
Pertemuan Persebaya dan Borneo FC kali ini menjadi salah satu laga paling menarik pekan ini. Kedua tim sama-sama berada dalam tekanan. Persebaya ingin mengakhiri tren imbang, sementara Borneo FC ingin bangkit dari dua kekalahan.
Atmosfer Stadion Gelora Bung Tomo diprediksi akan sangat panas. Bonek diharapkan memenuhi stadion untuk memberikan dukungan penuh.
Persebaya sendiri sedang berusaha menjaga konsistensi permainan. Absennya dua pemain inti menjadi tantangan tersendiri. Namun kembalinya Risto memberi harapan baru.
Di sisi lain, Borneo FC datang dengan motivasi tinggi. Mereka ingin menunjukkan bahwa kekalahan beruntun hanyalah fase sementara. Tim bertekad kembali ke jalur kemenangan.
Pertandingan ini diprediksi berlangsung ketat. Kedua tim memiliki motivasi yang sama besar. Peluang gol diperkirakan muncul dari kedua sisi.
Persebaya berpotensi mencetak gol melalui skema bola mati dan serangan balik cepat. Sementara Borneo FC mengandalkan permainan terstruktur dan pressing tinggi. Duel lini tengah akan menjadi kunci.
Melihat kondisi kedua tim, laga diprediksi berakhir dengan skor tipis. Persebaya memiliki keuntungan bermain di kandang. Namun Borneo FC datang dengan determinasi kuat.
Prediksi skor: Persebaya Surabaya 1-1 Borneo FC. Kedua tim diperkirakan bermain hati-hati namun tetap agresif. Hasil imbang menjadi kemungkinan paling realistis.
Walau demikian, bisa saja Persebaya unggul 2-1 saat melawan Borneo FC mengingat Persebaya bermain di kendang.
Laga ini bukan sekadar pertandingan biasa. Ini adalah duel dua tim yang ingin membuktikan diri. Persebaya dan Borneo FC sama-sama membutuhkan poin.