TRIBUNBATAM.id, BATAM - Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam, Setia Putra Tarigan, mempertanyakan kecintaan jajaran Kapolresta Barelang terhadap Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Pernyataan itu ia sampaikan setelah adanya demo buruh oleh Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FS LEM SPSI) pada puncak Hari Jadi Kota Batam ke-196, Kamis (18/12/2025).
Dirinya tidak menyalahkan buruh Kota Batam melaksanakan aksi unjukrasa di kantor Walikota dan kantor DPRD Batam.
Hanya saja momennya tidak tepat, dimana Kota Batam sedang memperingati Hari Jadi Batam ke-196.
Kehadiran butuh di kantor Walikota Batam, menurutnya tidak terlepas dari izin yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian yakni Polresta Barelang.
"Jadi patut dipertanyakan kecintaan dan kepedulian jajaran Polresta Barelang terhadap kota Batam," tegasnya, Jumat (19/12/2025).
Taringan juga mempertanyakan sikap jajaran Polresta Barelang yang tidak bisa bernegosiasi dengan buruh.
Karena Hari Jadi Kota Batam merupakan hari yang sangat sakral dan hanya diperingati satu kali dalam setahun.
Tarigan juga menyampaikan, jika Polresta Barelang tidak memberikan izin aksi unjukrasa dan meminta untuk dilakukan di hari berikutnya, maka aksi unjukrasa tersebut tidak terjadi.
"Jadi ini benar-benar keteledoran atau memang tidak ada kepedulian dari jajaran kepolisian Polresta barelang terhadap kondusifitas Batam," sebutnya.
Ketua DPC FS LEM SPSI Kota Batam, Surya Sastra sebelumnya mengatakan jika pihaknya mengajukan izin kepada Polresta barelang.
Sastra mengatakan unjukrasa yang dilakukan bukan spontanitas tetapi sudah terencana.
"Makanya kami harus melengkapi seluruh admistrasi khususnya izin unjukrasa," kata Sastra.
Sastra juga mengakui mereka tidak mengetahui persis puncak hari jadi Kota Batam jatuh pada 18 Desember 2025.
Dia juga mengatakan aksi unjukrasa dilakukan karena lambatnya dan belum adanya hasil dari penetapan UMK sekaligus meminta Pemerintah Kota Batam untuk menetapkan UMS di Kota Batam.
"Sebelumnya kami minta maaf. Tetapi kehadiran kami dan aksi unjukrasa yang kami lakukan bukan untuk menciderai Hari Jadi kota Batam. Tetapi murni memperjuangkan nasib buruh di Batam," sebutnya.
Wartawan TribunBatam.id, Pertanian Sitanggang sudah berupaya mengonfirmasi Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K terkait izin demo buruh saat Hari Jadi Batam itu.