Sukacita Natal dan Perayaan Ulang Tahun GMMI ke-75
December 19, 2025 04:47 PM

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Selfiani Baki Wukak 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Hari Rabu, 17 Desember 2025 merupakan hari yang begitu istimewa bagi para jemaat maupun para pemimpin di Gereja Masehi Musafir Indonesia. 

Tanggal tersebut merupakan hari ulang tahun bagi GMMI yang menginjak usia 75 tahun. 

Sebuah perjalanan panjang dengan usia yang sudah begitu matang dan sebuah tanda bahwa hadirnya GMMI yang berdiri ditengah masyarakat khususnya masyarakat Kelurahan Nunbaun Sabu. 

Puluhan jemaat Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI) Kupang mengikuti ibadah perayaan Natal dan sekaligus merayakan hari ulang tahun GMMI ke 75. 

Dengan tema "Allah Hadir Untuk Menyelamatkan Keluarga", para jemaat mengikuti ibadah dengan begitu khusyuk dengan nuansa Natal yang begitu kental.

Baca juga: Polda NTT Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

 

Ibadah Perayaan Natal ini dipimpin Oleh Pendeta Yehezkiel Heke yang merupakan Ketua Majelis GMMI Jemaat Persaudaraan. 

Seusai melaksanakan ibadah perayaan Natal bersama, acara dilanjutkan perayaan ulang tahun ke 75 momen tiup lilin pada kue ulang tahun yang disiapkan pada panitia. 

Para Pendeta dan anggota keluarga dari pendiri gereja GMMI hadir langsung di depan panggung untuk merayakan 75 tahun berdirinya gereja tersebut. 

Kehangatan suasana saat peniupan lilin ulang tahun dan pemotongan kue ulang tahun begitu terasa. Para pendeta, panitia dan para anggota pendiri gereja GMMI saling bersalaman satu dengan yang lain hingga menyuapi kue ulang tahun kepada para anggota perwakilan berdirinya GMMI.

Selain perayaan ulang tahun, GMMI Jemaat Persaudaraan juga memberikan tali kasih berupa bantuan kepada beberapa perwakilan janda dan anak yatim serta hadiah doorprise yang sejenak membuat riuh dan ramai di penghujung perayaan tersebut.

Saat ditemui reporter POS-KUPANG.COM, Ketua Panitia Perayaan Natal dan Ulang Tahun GMMI Tahun 2025, Femy Ferderica Ratu Ke - Djoenina menyampaikan tanggapannya terkait persiapan ibadah dan acara puncak ini. 

"Kegiatan ini melibatkan begitu banyak unsur yang ada dalam gereja ini, jadi semua pihak yang berada pada gereja ini dilibatkan dalam acara hari ini," kata Femy. 

Femy juga menjelaskan bahwa selain perayaan ulang tahun untuk merayakan berdirinya gereja tersebut, terdapat sebuah perayaan khusus yang disiapkan secara khusus bagi Ketua Majelis GMMI Jemaat Persaudaraan Pdt Yehezkiel Heke yang akan memasuki masa pensiun pada bulan Februari mendatang. 

Sekretaris Sinode GMMI dan Penatuah, Ridhon Alexander Bire mengatakan bahwa momen yang dirasakan pada tahun ini dengan merayakan perayaan Natal sekaligus perayaan ulang tahun GMMI. 

Ridhon menceritakan bahwa Gereja Masehi Musafir Jemaat  Persaudaraan berdiri sejak tanggal 17 Desember 1950 dengan lokasi awalnya hanya dengan ukuran hanya 6 x 3 meter.

Selain itu juga sempat berpindah ke lokasi yang berdekatan dengan pantai dengan sempat mengalami abrasi pantai dan akhirnya dipindahkan ke lokasi yang sekarang oleh Pemerintah Foti waktu itu. 

Perjalanan GMMI Jemaat Persaudaraan yang begitu panjang dari tahun 1950 hingga 2025 mengalami begitu banyak progres maupun tantangan yang dihadapi. 

GMMI Jemaat Persaudaraan mengalami tantangan yakni pergolakan saat G30S PKI pada tahun 1965 dan mengalami keraguan terkait pencatatan sipil pada tahun 1970. 

"Pada saat itu, ada keraguan bahwa gereja musafir tidak memiliki kewenangan dalam pencatatan sipil. Orang tua kami saat itu, Bapak Bernabas Wake dan Bapak Riwu Kore yang bertemu kepala perang saat itu agar gereja kami bisa melakukan ibadah dan pemberkatan nikah," katanya. 

Ridhon menyampaikan bahwa sinode dari GMMI ada di wilayah Nusa Tenggara Timur dan berdampingan dengan GMIT (Gereja Masehi Injil Timor) dan GKS Sumba. 

Ia juga menambahkan bahwa merinci kondisi GMMI saat ini secara sinode adalah sebagai berikut jumlah klasis ada enam, jumlah gereja 54, jumlah pos BI ada 17, jumlah vikaris ada 13, jumlah pendeta secara keseluruhan ada 68 dan jumlah jemaat secara keseluruhan dengan total 15.777 jiwa. 

Dengan seluruh progres dalam perjalanan yang begitu panjang yang dilalui GMMI, Ridhon menyampaikan harapannya agar para jemaat menjaga dan merawat persatuan yang sudah ada serta menjaga relasi terutama dengan pihak pemerintah yang menjadi mitra dari gereja. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.