BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Penjual kue cincin atau wadai cincin khas Banjar berjejer sepanjang jalan di wilayah Desa Ilung Pasar Lama, Kecamatan Batang Alai Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), Indonesia. 

Tempat dagang mereka punya ciri khas berpayung warna-warni lengkap dengan alat penggorengan di atas meja yang dipakai penjual untuk mengolah wadai tersebut di tempat.

Ada wadai cincin yang masih hangat karena baru digoreng saat pembeli meminta dan ada juga wadai yang sudah siap santap dikemas dalam kotak mika bening.

Salah satunya Wadai Cincin Barokah yang menjual kue cincin dengan varian rasa original dan durian.

Baca juga: UMKM Kalsel- Nikmati Nasi Mandai Lesehan di Rantau Baru, Sensasi Kuliner Murah Meriah Dapur Aisyah 

Selain itu juga menjual apam Barabai, roti batas, kue kapuk, sirup merah (satrup) dan tapai beras ketan.

“Paling best seller ada wadai cincin original maupan durian harganya sama Rp10.000 per bungkus, “ ujar Tika, pemilik Wadai Cincin Barokah kepada Banjarmasinpost.co.id pada Jumat (5/12/2025).

Wadai cincin khas Banjar merupakan sejenis kue tradisional dari daerah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. 

Kue ini biasanya terbuat dari campuran tepung beras, gula merah, kelapa parut, dan rempah-rempah. 

Baca juga: UMKM Kalsel : Racik Bumbu 4 Jam, Nasi Goreng Arema 57 di Banjarbaru Punya Cita Rasa Rahasia

Setelah adonan dibentuk bulat dan dilubangi di tengahnya, kemudian digoreng hingga kecoklatan.

Kue ini memiliki rasa yang enak dan lezat cocok jadi camilan pendamping saat santai menyeruput segelas kopi atau teh hangat. (Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)