TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Situbondo - Gudang penyimpanan makanan dan minuman ringan (mamiri) milik PT Semestanustra Distrindo di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, ludes terbakar, Jumat (19/12/2025). Kebakaran ini menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 08.00 WIB dan sempat mengagetkan para pegawai gudang serta warga di sekitar lokasi. Mengetahui adanya kebakaran, warga dan pegawai langsung melaporkan kejadian tersebut kepada petugas pemadam kebakaran Pemkab Situbondo.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sesaat setelah tiba di lokasi, petugas pemadam kebakaran langsung melakukan penyemprotan air ke titik api di dalam gudang. Namun, besarnya kobaran api membuat proses pemadaman berlangsung cukup sulit.
Baca juga: Kebakaran di Bondowoso Capai 70 Kasus, Damkar Gencar Edukasi dan Pencegahan
Koordinator Pusdalop BPBD Situbondo, Puriyono, mengatakan kebakaran pertama kali diketahui oleh pegawai gudang yang mencium bau asap dari dalam bangunan.
“Sekitar pukul 08.00 WIB, pegawai mencium bau kebakaran. Saat dicek, api sudah terlihat dan terus membesar,” ujar Puriyono.
“Para pegawai sempat berusaha memadamkan api secara manual, tetapi tidak berhasil karena api cepat membesar,” katanya.
Baca juga: Bupati Pasuruan Kukuhkan 170 Relawan Damkar, Perkuat Penanganan Kebakaran di Desa
Untuk menjinakkan kobaran api, petugas mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Api akhirnya berhasil dipadamkan, namun seluruh barang yang tersimpan di dalam gudang hangus terbakar.
“Api berhasil dipadamkan, tetapi seluruh isi gudang tidak bisa diselamatkan,” tambah Puriyono.
Kapolsek Panarukan, Iptu Harsono, mengatakan peristiwa kebakaran tersebut. Menurutnya, pihak kepolisian menerima laporan kebakaran dari masyarakat setelah apel pagi.
“Gudang itu sebelumnya gudang jagung, kemudian disewa oleh perusahaan untuk penyimpanan makanan ringan,” jelasnya.
Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Suket Bondowoso Hanguskan 10 Hektar, Diduga Ulah Manusia
Terkait penyebab kebakaran, Iptu Harsono menyebut masih dalam tahap penyelidikan. Polisi belum dapat memastikan apakah kebakaran dipicu korsleting listrik atau faktor lain.
“Penyebabnya masih kami selidiki. Bisa karena korsleting listrik atau faktor lain,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihak kepolisian telah memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk pemilik gudang dan para karyawan. Sementara itu, estimasi kerugian masih bersifat sementara.
“Perkiraan awal kerugian antara Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar. Namun, angka tersebut masih bisa bertambah karena pendataan belum final,” tambahnya.
(TribunJatimTimur.com)