BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Aksi damai depan Kantor Bea Cukai Pangkalpinang, sempat beberapa kali terjadi ketegangan antara mahasiswa dan Aparat Kepolisian Polresta Pangkalpinang, Jumat (19/12/2025) sore.
Kericuhan terjadi bermula saat aparat Kepolisian Polresta Pangkalpinang, mengambil kantong plastik hitam yang diletakkan dalam ban yang tergeletak di depan pintu masuk Kantor Bea Cukai Pangkalpinang.
Padahal, sebelum mahasiswa yang melakukan aksi. Anggota polisi berpakaian preman, berhasil mengamankan satu botol yang diduga Bahan Bakar Minyak (BBM) dari tangan massa aksi.
Namun, saat massa aksi damai melangsungkan orasinya. Dua anggota berpakaian preman, mengambil plastik hitam diduga berisikan BBM jenis pertalite dan memicu keributan hingga aksi dorong mendorong antara kedua belah pihak.
Akan tetapi, meskin pun sempat terjadi ketegangan. Mahasiswa tetap melanjutkan aksi damai di depan pintu gerbang masuk Kantor Bea Cukai Pangkalpinang dalam kondisi cuaca turun hujan.
Keributan dan kericuhan pun kembali terjadi, saat salah satu mahasiswa menyiramkan BBM ke ban yang sejak awal tergeletak di tengah-tengah mahasiswa yang menggelar aksi damai.
Dengan sigapnya Kapolresta Pangkalpinang, menarik ban mengantisipasi terjadinya aksi pembakaran ban oleh mahasiswa di depan pintu gerbang Kantor Bea Cukai Pangkalpinang.
Ketegangan kembali terjadi antara mahasiswa dengan aparat Kepolisian yang berjaga di depan pintu gerbang, mengantisipati terjadinya anarkis dalam aksi damai yang dilakukan sejumlah mahasiswa.
Koordinator BEM SI Sumbagsel dan Presiden Mahasiswa IAIN Babel pun membantah, soal adanya mahasiswa yang membawa BBM jenis pertalie saat menggelar aksi damai di depan Kantor Bea Cukai Pangkalpinang.
"Kalau itu saya tidak tahu saya sebagai koordinator, aku sebagai koordinator di depan. Makanya, aku sempat menahan kawan-kawan ketika tersulut emosi dan memang kami salah," ucap Iqbal.
Soal keributan yang terjadi antara mahasiswa dan aparat Kepolisian, Iqbal menegaskan marah karena anggotanya terkena dan ditarik oleh pihak aparat Kepolisian saat mengambil BBM yang diamankan.
"Aku marah karena anggota aku yang kena, aku pun kena cekik dan kami ribut bukan karena bensin tapi spontan. Disini, aku yang tanggungjawab karena koordinatornya," ujarnya.
Dari pantauan Bangkapos.com di depan lokasi aksi damai, memang sempat dua kali kericuhan yang menyebabkan mahasiswa dan aparat Kepolisian bersitegang. (Bangkapos.com/Adi Saputra).