TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Pemerintah Kabupaten Tana Tidung bersama Tim Pengonsep dari Universitas Negeri Malang ( UM ) telah menunjuk 10 sekolah yang menjadi penggerak awal pelaksanaan program Sekolah Unggul Masuk Desa ( SUMD ).
Program Sekolah Unggul Masuk Desa atau disingkat SUMD ini sendiri merupakan implementasi dari program KTT Unggul yang dicanangkan Bupati Tana Tidung untuk masa kepemimpinannya di periode kedua ini.
Dimana program ini melibatkan Universitas Negeri Malang secara penuh dalam konsep hingga pendampingan dan evaluasi pelaksanaannya.
10 sekolah-sekolah yang telah ditunjuk menjadi pilot project ini terdiri dari 5 SD dan 5 SMP yang salah satunya adalah SMP Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung dari Desa Sesayap Kecamatan Sesayap Hilir.
Baca juga: Jadi Pengonsep Program Sekolah Unggul Masuk Desa, Rektor Universitas Negeri Malang Minta Jaga ini
Kepala Sekolah SMP Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung, Mimi Widiyawati menjelaskan secara umum visi dan misi SMP Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung tidak jauh berbeda dengan sekolah lain.
Namun, terdapat penekanan tujuan yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah sekolah yang berada di Kecamatan Sesayap Hilir.
“Pada dasarnya visi misi kita sama dengan sekolah lain, tetapi tentu ada perbedaan tujuan terutama untuk anak-anak kita,” ujarnya.
Ia mengatakan, Sesayap Hilir dikenal sebagai desa budaya, sehingga sekolah berupaya menonjolkan penguatan nilai-nilai budaya kepada peserta didik.
Penguatan tersebut dilakukan melalui pembelajaran seni tari, pemahaman adat istiadat, hingga pembiasaan bersentuhan langsung dengan lingkungan adat.
“Daerah kami ini desa budaya, jadi yang kami tonjolkan sisi budayanya. Anak-anak kita ajarkan menari, memahami adat istiadat, apalagi di sana juga ada balai adat. Nanti anak-anak akan dibiasakan bersentuhan langsung dengan adat,” jelas Mimi.
Dalam proses pembelajaran, SMP Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung mengintegrasikan seluruh kegiatan dengan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat, mulai dari bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, giat belajar, bersosialisasi, hingga tidur cepat.
“Metode pembelajaran kita itu semuanya terintegrasi dengan Tujuh Kebiasaan Anak Hebat mulai dari bangun pagi, beribadah, olahraga, makan sehat bergizi kebetulan nanti ada MBG juga, kemudian giat belajar, bersosialisasi yang salah satunya kita akan bermitra nanti dengan lembaga adat yang ada di Sesayap Hilir, kemudian tidur cepat,” katanya.
Libatkan Orang Tua Dalam Penilaian
Untuk memastikan kebiasaan tersebut benar-benar diterapkan oleh siswa, pihak sekolah melibatkan orang tua melalui anket dan buku penghubung antara sekolah dan rumah. Orang tua diminta turut menilai dan memantau kebiasaan anak saat berada di rumah.
“Kami punya buku penghubung, nanti orang tua ikut menilai, diparaf, dan dilengkapi laporan serta bukti foto bahwa anak benar-benar melakukan tujuh kebiasaan itu,” terangnya.
Ia menambahkan, dari sisi sekolah, penilaian lebih difokuskan pada aktivitas yang bisa dipantau langsung, seperti olahraga, giat belajar, bersosialisasi, bermasyarakat, dan berkolaborasi.
Salah satu bentuk kolaborasi tersebut dilakukan melalui kemitraan dengan lembaga adat yang ada di Sesayap Hilir.
Bangga Jadi Penggerak SUMD
Ia mengaku bangga SMP Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung kini menjadi bagian dari program SUMD sehingga ini dapat menjadi peluang agar dapat meningkatkan kualitas sekolah.
Baca juga: 10 Sekolah Diresmikan jadi Pilot Project Sekolah Unggul Masuk Desa di KTT, Evaluasi Libatkan UNM
“Tentu saja kami sangat bangga karena SMP Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung yang dulunya mungkin kita jauh dari kota sehingga kita banyak tertinggal tapi dengan adanya program Sekolah Unggul Masuk Desa ini maka sekolah kami bisa bersaing dengan SMP-SMP lainnya yang ada di Kabupaten Tana Tidung,” ujarnya.
Baru-baru ini salah satu siswa SMP Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung berhasil meraih juara satu lomba bahasa daerah tingkat provinsi, mengungguli peserta dari Tarakan, Bulungan, Malinau, dan Nunukan.
"Tentunya akan ada prestasi-prestasi baru yang kami capai dan Alhamdulillah kami baru-baru ini siswa kami mendapat prestasi sebagai juara satu perlombaan bahasa ibu tingkat provinsi dengan mengalahkan Tarakan, Bulungan, Malinau dan Nunukan," pungkasnya.
(*)
Penulis : Rismayanti