4 BERITA POPULER SUMBAR: Huntara Salareh Aia Rampung 2 Januari 2026, 4.211 Personel Amankan Nataru
December 20, 2025 09:27 AM

Pembangunan itu ditargetkan rampung pada 2 Januari 2026 mendatang.

Berdasarkan data sementara Pemerintahan Kabupaten Agam, sekitar 2.044 hektare lahan produktif dipastikan gagal panen akibat tertimbun material lumpur dan kayu yang terbawa banjir bandang.

Baca juga: Cuaca 7 Kota di Sumbar Sabtu 20 Desember 2025, Padang Berawan dan Kota Solok Hujan Ringan

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat menargetkan pekerjaan jalan Padang Panjang-Bukittinggi selesai paling lambat Juli 2026.

Petugas kepolisian menggelar Operasi Lilin Singgalang 2025 dilaksanakan selama 13 hari, terhitung mulai 19 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

1. Warga Korban Banjir Bandang Agam Segera Pindah, Huntara di Salareh Aia Rampung 2 Januari 2026

KUNJUNGAN PRESIDEN PRABOWO - Aparat gabungan TNI, Polri, dan Paspampres berjaga di sepanjang jalur Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (18/12/2025). Pengamanan dilakukan menjelang kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto.
KUNJUNGAN PRESIDEN PRABOWO - Aparat gabungan TNI, Polri, dan Paspampres berjaga di sepanjang jalur Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (18/12/2025). Pengamanan dilakukan menjelang kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto. (Padang.tribunnews.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Perwakilan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) untuk Kabupaten Agam menyebut akan mengebut pembangunan hunian sementara (huntara) bagi korban terdampak bencana banjir bandang di Nagari Salareh Aia dan Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan.

Pembangunan itu ditargetkan rampung pada 2 Januari 2026 mendatang.

Baca juga: Libur Nataru, Polda Sumbar Ingatkan Warga Waspadai Cuaca dan Keselamatan Perjalanan

Pernyataan itu disampaikan oleh Unsur Pengarah BNPB Brigjen. Pol. (purnawirawan) Ary Laksmana Widjaja saat memberikan keterangan kepada Tribunpadang.com, Jumat (19/12/2025).

Ia mengatakan BNPB diberikan amanat oleh Presiden Prabowo untuk memperkuat kepala-kepala daerah, khususnya di Agam.

"BNPB sudah diperintahkan untuk mengisi kekosongan, salah satunya logistik dan finansial," katanya.

Pembangunan huntara di Kabupaten Agam, itu diamanahkan kepada TNI Angkatan Darat (AD) dan dibantu masyarakat.

Baca juga: Polda Sumbar Dirikan Pos untuk Amankan Natal dan Tahun Baru 2026

"Berdasarkan kesepakatan, yang melaksanakan pembangunan huntara di Agam dari unsur TNI AD dan dibantu oleh masyarakat yang memiliki skill di bidang bangunan," ujarnya.

Sementara itu dari BNPB, bakal mendukung secara finansial atau keuangan terhadap pembangunan huntara di Agam.

"BNPB mendukung secara finansial, dalam artian secara anggaran," jelasnya saat memberikan keterangan.

Kata Brigjen. Pol. (purnawirawan) Ary Laksmana, pembangunan huntara bakal dikebut dan ditargetkam rampung tanggal 2 Januari 2025.

Baca juga: Petugas Gabungan Jaga 93 Gereja saat Nataru, Ops Lilin Fokus Amankan Objek Vital di Sumbar

"Saat sekarang anak sekolah sedang libur semester, dan pembangunan di lapangan bola kawasan SDN 05 Kayu Pasak harus selesai di tanggal 2 Januari 2026," tuturnya.

Sehingga, ketika masuk semester baru, pelajar di SDN 05 Kayu Pasak bisa bersekolah kembali, dan pengungsi bisa menetap di huntara.

"Jadi, ketika sudah masuk semester baru, ruangan sekolah bisa dikosongkan, sehingga anak-anak bisa belajar kembali," terangnya.

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di lokasi pembangunan huntara di lapangan bola belakang SDN 05 Kayu Pasak pada Kamis (18/12/2025) pukul 17.47 WIB, terlihat pembangunan huntara baru dilakukan.

Baca juga: Harga Tiket Laga Semen Padang Vs Persija Jakarta di GHAS, Tribun Timur Rp100 Ribu

Namun, pondasi dan rangka besi dari baja ringan sudah mulai terpasang.

Di lokasi, terlihat TNI dan BNPB hingga BPBD melakukan pembangunan di lokasi.

Sementara itu, Tribunpadang.com baru menyaksikan satu unit huntara yang berdiri dengan pondasi dan rangka besi dari baja ringan.

Sedangkan yang lainnya masih dalam tahap pembangunan.

Warga Setuju Relokasi

BANJIR BANDANG AGAM: Penampakan dampak banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (19/12/2025). Mayoritas warga menyatakan setuju untuk direlokasi, asalkan lokasi baru tetap menjamin aksesibilitas terhadap lahan produktif mereka.
BANJIR BANDANG AGAM: Penampakan dampak banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (19/12/2025). Mayoritas warga menyatakan setuju untuk direlokasi, asalkan lokasi baru tetap menjamin aksesibilitas terhadap lahan produktif mereka. (BAF/Corporate Comunication/Arif Ramanda Kurnia)

Sejumlah warga terdampak bencana banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar menyatakan kesediaan mereka untuk menempati hunian sementara (Huntara).

Namun kesediaan ini datang dengan syarat lokasi Huntara tidak boleh jauh dari kampung halaman lama mereka.

Baca juga: Damkar Salurkan Air Bersih Pasca Banjir Bandang di Padang, Dua Armada Dikerahkan Setiap Hari

Keterikatan ekonomi dengan lahan pertanian menjadi alasan utama warga enggan jika pindah terlalu jauh.

Mayoritas warga menyatakan setuju untuk direlokasi, asalkan lokasi baru tetap menjamin aksesibilitas terhadap lahan produktif mereka.

Relokasi ini dipandang mendesak mengingat kondisi pemukiman lama warga yang berada di zona merah rawan bencana. 

Salah satu korban banjir bandang di Nagari Salareh Aia bernama Masriadi mengatakan lokasi Huntara yang diusulkan saat ini tepatnya dekat SDN 05 Kayu Pasak sudah pas dan aman.

Baca juga: Jadwal Pelayanan Samsat Keliling Kota Padang Sabtu 20 Desember 2025, Digelar di Dua Titik

“Lokasi Huntara itu sudah aman dan tidak jauh dari lahan mata pencarian masyarakat,”katanya sambil membersihkan material sisa banjir bandang, Jumat (19/12/2025).

Ia juga mengatakan aspek pencarian masyarakat masih banyak di daerah ini jika Huntara jauh maka masyarakat akan kesusahan.

Semua habis dihantam banjir bandang tak ada yang tersisa untuk menyambung hidup pun terpaksa semua diulang dari awal.

Hal itu juga disampaikan oleh warga Salareh Aia lain bernama Alismardi.

Ia mengaku tidak keberatan pindah ke Huntara yang sedang dibangun dan ditargetkan siap dalam sebulan.

“Kami mau pindah ke Huntara lagian disini sudah zona merah dan tentu takut, trauma banjir bandang kembali menghantam,”ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan hunian sementara bagi korban banjir bandang di Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar rampung dalam sebulan.

Hal itu ia sampaikan saat berkunjung langsung melihat korban yang terdampak banjir bandang Salareh Aia, Palembayan, Agam, Kamis (18/12/2025) pagi.

Presiden mengatakan dengan selesainya hunian sementara tersebut, warga diharapkan tidak perlu lagi tinggal di tenda pengungsian.

Setelah pembangunan hunian sementara rampung, Prabowo mengatakan pemerintah juga merencanakan pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak.

Baca juga: Polres Payakumbuh Gelar Ops Lilin Singgalang 2025 Selama 14 Hari, Pastikan Nataru Lancar

“Bisa selesai hunian sementara sebulan supaya ibu-ibu, bapak-bapak semua tidak perlu tinggal di tenda. Kemudian, segera sesudah itu kita membangun hunian tetap," kata Prabowo.

Ia juga  mengatakan pembangunan hunian tetap memiliki kualitas dan ukuran yang memadai, dengan luas sekitar 70 meter persegi.

"Kemudian segera setelah itu kita akan membangun hunian tetap. Dilihat sudah cukup bagus kualitasnya, luasnya hunian tetap juga cukup lumayan besar 70 meter persegi,"katanya.(*)

2. Petani Salareh Aia Agam Bingung Mulai Hidup Baru, Sawah Rusak Parah Dihantam Galodo

BANJIR BANDANG AGAM- Kondisinya Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, pasca dihantam banjir bandang. Material sisa banjir masih memenuhi permukiman warga, Jumat (19/12/2025).
BANJIR BANDANG AGAM- Kondisinya Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, pasca dihantam banjir bandang. Material sisa banjir masih memenuhi permukiman warga, Jumat (19/12/2025). (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

Banjir bandang yang melanda kawasan Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mengakibatkan kerusakan masif pada sektor pertanian. 

Berdasarkan data sementara Pemerintahan Kabupaten Agam sekitar 2,044 hektare lahan produktif dipastikan gagal panen akibat tertimbun material lumpur dan kayu.

Baca juga: Persiapan Nataru, Polres Padang Panjang Gelar Apel Pasukan Ops Lilin 2025 di Kantor Balai Kota

Kerusakan ini berdampak langsung pada kesejahteraan ekonomi warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani. 

Banjir bandang membuat topografi lahan berubah, sehingga memerlukan biaya pemulihan yang tidak sedikit.

Salah satu warga Salareh Aia bernama Alismardi tampak membersihkan sisa material banjir yang memasuki rumahnya.

Di belakang rumahnya terdapat sawah yang berubah menjadi hamparan batu dan lumpur.

“Sawah saya semua habis dihantam galodo (banjir bandang), bahkan ada yang sudah memasuki masa panen, tapi kini hanya dipenuhi lumpur,” ucapnya saat ditemui, Jumat(19/12/2025).

Ia tak tahu harus memulai dari mana, bencana ini tak hanya menghancurkan rumah, tapi juga memutus urat nadi perekonomian.

Untuk mengolah sawah yang penuh dengan lumpur, batu dan kayu juga membutuhkan waktu yang lama.

“Tak hanya waktu yang lama tapi juga perlu modal besar, sedangkan yang bisa diselamatkan hanya baju yang melekat di badan,” katanya.

Sementara itu petani lain bernama Masriadi juga mengeluhkan hal yang sama.

Bukan hanya trauma karena terjangan air, warga kini dirundung pilu mendalam setelah melihat lahan pertanian yang menjadi satu-satunya sumber penghasilan mereka rata dengan lumpur dan batu.

Baca juga: PTUN Padang Kabulkan Gugatan Yaminu Rizal, SK Pembebasan Tugas Dinyatakan Batal

“Banjir kali ini adalah yang terparah yang pernah saya alami, sebelumnya tidak pernah,” jelasnya.

Ia berharap ada bantuan dari pemerintah baik bibit atau alat pengolahan sawah akibat material banjir bandang.

“Jika ada bantuan alat dan bibit itu masyarakat tentu akan merasa sangat terbantu dan bisa memulai kehidupan bertani lagi,” tutupnya. (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

3. BPJN Targetkan Penanganan Permanen Jalan Padang Panjang–Bukittinggi Rampung Juli 2026

BANJIR BANDANG- Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Elsa Putra Friandi, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait penanganan kerusakan jalan akibat banjir bandang di kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (18/12/2025).
BANJIR BANDANG- Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Elsa Putra Friandi, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait penanganan kerusakan jalan akibat banjir bandang di kawasan Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (18/12/2025). (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Jalan Padang Panjang–Bukittinggi akan ditangani secara permanen setelah penanganan sementara rampung.

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat menargetkan pekerjaan permanen selesai paling lambat Juli 2026.

Baca juga: 2.044 Hektare Sawah Diterjang Galodo di Agam, Petani Butuh Bantuan Alat dan Bibit

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Elsa Putra Friandi, mengungkapkan banjir bandang yang melanda kawasan Jembatan Kembar Padang Panjang pada Kamis (27/11/2025) lalu menyebabkan kerusakan di 15 titik.

Hal tersebut disampaikan Elsa Putra Friandi saat ditemui TribunPadang.com di kawasan Lembah Anai, Kamis (18/12/2025).

“Di ruas Padang Panjang–Bukittinggi terdapat 15 titik yang mengalami kerusakan. Saat ini pekerjaan perbaikan sudah dilakukan oleh HKI. Alhamdulillah, seluruh titik tersebut sudah bisa difungsionalkan sejak 16 Desember kemarin,” ujar Elsa Putra Friandi. 

Ia menjelaskan, ruas jalan tersebut kini sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat.

Baca juga: 72 Peserta Sekolah Gemilang Bukittinggi 2025 Diwisuda, Wawako Ibnu Asis: Harus Jadi Agen Perubahan

Namun, masih terdapat satu titik yang sedang dalam proses perbaikan sehingga diberlakukan sistem buka tutup.

“Ruas jalan sudah bisa dilalui, tetapi masih ada satu lokasi yang diberlakukan buka tutup,” jelasnya.

Selain itu, penutupan sementara juga akan diberlakukan kembali apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Jika curah hujan tinggi, ruas jalan ini akan kami tutup kembali demi keselamatan,” tegas Elsa.

Elsa menambahkan, perbaikan yang dilakukan saat ini masih bersifat sementara mengingat jalur tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan Sumatera Barat dan Riau, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Untuk Nataru, kondisinya masih seperti ini karena penanganan permanen membutuhkan waktu yang cukup lama,” katanya.

Penanganan permanen, lanjut Elsa, ditargetkan rampung paling lambat pada Juli 2026.

“Setelah ini akan kita lanjutkan dengan penanganan permanen. Targetnya paling lambat bulan Juli 2026,” ujarnya.

Ia menyebutkan, total panjang jalan yang terdampak kerusakan mencapai 5,4 kilometer. Dalam proses pengerjaan, pihaknya menghadapi kendala cuaca karena lokasi pekerjaan berada di pinggir sungai.

“Kendala utama adalah cuaca yang masih sering hujan. Karena pekerjaan berada di pinggir sungai, kami harus terus memantau tinggi muka air,” jelasnya.

Untuk penanganan permanen nanti, Elsa memastikan lebar jalan tetap disesuaikan dengan kondisi semula.

“Lebar jalan pada penanganan permanen tetap sama seperti sebelumnya,” tegasnya.

Meski sudah difungsionalkan, saat ini masih ada pembatasan jenis kendaraan yang boleh melintas di jalur tersebut.

Baca juga: Takut Bangunan Huntara Sia-sia, Bupati Agam Wajibkan Korban Banjir Bandang Teken Surat Pernyataan

“Kendaraan yang diizinkan melintas saat ini adalah kendaraan roda dua dan roda empat. Untuk truk BBM, maksimal dengan muatan delapan ton karena kondisi jalan,” jelas Elsa.

Sementara itu, progres penanganan sementara telah mencapai lebih dari 90 persen.

“Pekerjaan sementara ini sudah lebih dari 90 persen dan selanjutnya akan langsung kita persiapkan untuk penanganan permanen,” pungkasnya.(*)

4. 4.211 Personel Dikerahkan dalam Operasi Lilin Singgalang 2025, Polda Sumbar Siap Amankan Nataru

OPS LILIN SINGGALANG- Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Singgalang 2025 di Lapangan RTH Imam Bonjol, Padang, Jumat (19/12/2025).
OPS LILIN SINGGALANG- Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Singgalang 2025 di Lapangan RTH Imam Bonjol, Padang, Jumat (19/12/2025). (Dokumentasi/Polda Sumbar)

Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin Singgalang 2025.

Pelaksanaan operasi ini dalam persiapan menghadapi momentum perayaan Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Baca juga: Warga Agam Bisa Bangun Huntara Mandiri di Tanah Kaum, Bupati Benni Sebut Dana Tetap dari Pemerintah

Kegiatan tersebut diawali dengan apel gelar pasukan yang dipimpin langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta di Lapangan RTH Imam Bonjol, Padang, Jumat (19/12/2025).

Dalam amanat Kapolri yang dibacakan Kapolda Sumbar, disampaikan bahwa Operasi Lilin Singgalang 2025 dilaksanakan selama 13 hari, terhitung mulai 19 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

Operasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban, serta kelancaran lalu lintas masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh wilayah Sumatera Barat.

Kapolda Sumbar menegaskan bahwa fokus pengamanan meliputi tempat ibadah pelaksanaan Natal, pusat perbelanjaan, objek vital, lokasi wisata, serta jalur-jalur strategis yang diprediksi mengalami peningkatan mobilitas masyarakat.

Namun demikian, Kapolda juga menekankan bahwa pelaksanaan Operasi Lilin tahun ini memiliki tantangan tersendiri, mengingat kondisi cuaca ekstrem yang masih melanda sejumlah wilayah Sumatera Barat.

Oleh karena itu, Polda Sumbar melakukan pemetaan khusus terhadap jalur rawan longsor dan banjir, guna meminimalisasi risiko gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat.

Dalam Operasi Lilin Singgalang 2025, objek pengamanan tercatat sebanyak 443 objek, yang terdiri dari 22 terminal, 15 stasiun kereta api, 10 pelabuhan, tiga bandara, 93 gereja, 18 rumah ibadah, 117 tempat wisata, serta 99 pusat perbelanjaan.

Baca juga: Polres Padang Panjang Gelar Goro Bersihkan Musala Terdampak Banjir Bandang di Nagari Tambangan

Sementara itu, Karo Ops Polda Sumbar Kombes Pol Erwin menyampaikan untuk mendukung pengamanan tersebut, jumlah personel yang dikerahkan secara keseluruhan mencapai 4.211 personel.

Petugas tersebut dengan rincian 2.290 personel Polri, 254 prajurit TNI, serta 1.667 personel dari instansi terkait, termasuk Satpol PP, BPBD, Dinas Kesehatan, Damkar, dan unsur pendukung lainnya.

Keterlibatan lintas sektor ini menjadi wujud sinergitas dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

“Operasi Lilin Singgalang 2025 merupakan operasi kepolisian terpusat dalam rangka pengamanan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, guna memastikan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di seluruh wilayah Sumatera Barat,” ujar Kombes Pol Erwin.

Baca juga: Presiden Prabowo Tinjau Lembah Anai, Cek Jalan Padang–Bukittinggi Pascabanjir Bandang

Ia menambahkan, Polda Sumbar telah mendirikan 66 pos pengamanan, yang terdiri dari 35 Pos Pengamanan, 27 Pos Pelayanan, dan empat Pos Terpadu di titik-titik strategis.

Pos-pos tersebut disiapkan untuk memberikan pelayanan cepat kepada masyarakat, mulai dari pengaturan lalu lintas, bantuan darurat, hingga informasi perjalanan.

“Kami mengedepankan langkah preventif dan humanis dalam menjaga keselamatan berlalu lintas, namun tetap melakukan penegakan hukum secara tegas terhadap pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan maupun gangguan kamtibmas,” tambahnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sumbar kombes Pol Susmelawati Rosya mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati mengingat kondisi cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk memastikan kondisi kendaraan sebelum bepergian, selalu waspada terhadap cuaca, menjaga ketertiban, mematuhi peraturan lalu lintas, dan yang terpenting mengutamakan keselamatan dalam berlalu lintas,” pungkasnya.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.