TRIBUNTRENDS.COM - Beredar video anak politisi Maman Suherman sebelum menjadi korban pembunuhan, kini banjir doa, netizen ikut prihatin.
Bocah berusia 9 tahun berinisial A yang merupakan putra dari politisi PKS Maman Suherman meninggal dunia di rumah mewahnya di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten pada Selasa (16/12/2025).
A dibunuh dengan cara ditusuk, ditemukan belasan luka tusukan di tubuhnya.
Awalnya, kasus ini dikira sebagai perampokan, namun penyelidikan kemudian berubah menjadi dugaan pembunuhan.
Sebab, tidak ada barang hilang di rumah Maman Suherman.
Kasus ini memicu simpati publik karena korbannya masih anak-anak.
Baca juga: 2 Petunjuk Penting Ditinggalkan Pelaku yang Bunuh Anak Maman Suherman, Berkaitan dengan Rumahnya
Di media sosial beredar video singkat A sebelum meninggal dunia.
Dalam video tersebut, A tampak asyik menikmati jajanan anak-anak.
Rumah mewahnya terlihat sepi, ia hanya bersama seorang anak perempuan yang tidak diketahui siapa.
Video itu kini dibanjiri doa netizen yang berharap pelaku segera ditangkap.
Mereka turut trenyuh dengan nasib tragis A yang meninggal dunia dengan cara tak adil.
"Anak selucu itu, semoga pelaku segera tertangkap," tulis seorang netizen.
Dikutip dari Tribunnews, seorang tetangga sempat memberi kesaksian soal istri Maman Suherman.
Wanita berusia lanjut bernama Gina (nama disamarkan), sudah tujuh tahun bertetangga dengan keluarga Maman Suherman.
Ia menjadi saksi bagaimana kebaikan keluarga petinggi PKS itu.
Gina menyebut Maman dan sang istri adalah sosok yang ramah dan sopan.
Mereka tak sungkan menyapa terlebih dahulu ketika berpapasan dengan tetangga.
Maman dan istrinya kerap membuka jendela mobil untuk menyapa Gina yang kebetulan ada di depan rumah.
"Haji Maman sosok yang baik banget. Dia menyapa kalau lewat. Misalnya pas ketemu, walaupun di dalam mobil dia buka jendela, 'Bu, permisi Bu'," kata Gina kepada Tribunnews.com, Kamis (18/12/2025). "Istrinya juga gitu, lewat itu ya menyapa juga," kata dia.
Ada yang menyebut istri Maman Suherman bekerja di bank, namun informasi ini belum bisa dikonfirmasi.
Hingga saat ini belum ada informasi yang valid tentang identitas istri Maman Suherman.
Baca juga: Momen Maman Suherman Dapati Anaknya Tengkurap Bersimbah Darah, Panik Ditelepon Anak Kedua & Ucap Ini
Tak hanya Maman Suherman dan istrinya, Gina juga menyebut A sebagai sosok anak yang baik.
Meniru sikap orangtuanya, A selalu berlaku sopan ketika bertemu tetangga di kalan.
"Dia (MAHM) anaknya baik kok. Kalau ketemu ya senyum, gini (menundukkan kepala). Dan suka bercanda dengan cucu saya yang masih kecil (balita)," ucap Gina.
Tak hanya itu, Gina menyebut, dia kerap melihat Maman Suherman dan putranya, MAHM, berjalan kaki bersama untuk shalat subuh berjemaah di masjid kompleks perumahan itu.
"Emang Pak Haji (Maman) salat enggak pernah ketinggalan. Dia sama anaknya yang paling kecil (korban MAHM) itu sering jalan lewat sini, mau shalat subuh ke masjid," ungkap Gina.
Rumah Maman Suherman berdiri di atas tanah kavling seluar 500 meter persegi.
Rumah mewah itu didominasi warna putih pada dinding dan warna emas pada bagian pagar maupun teralis-teralisnya.
Maman menyisakan tanah yang cukup lapang untuk halaman depan rumah.
Tanah tersebut digunakan untuk pendopo, parkiran mobil, dan taman kecil di sisi-sisi halaman rumah.
Baca juga: Sosok Maman Suherman, Politisi PKS Rumahnya di Cilegon Dirampok, Dapat Telepon Darurat, Anak Tewas
Kemewahan rumah semakin terasa dengan lampu gantung bergaya Eropa klasik yang tergantung pada dua teras rumah.
Kini di luar pagar rumah itu, banyak karangan bunga ucapan duka cita atas tragedi yang menimpa keluarga Maman Suherman.
Awalnya, beredar narasi yang menyebut A adalah korban rampok yang menyambangi rumah Maman Suherman.
Namun dugaan perampokan itu kini telah beralih menjadi pembunuhan.
A diduga merupakan korban pembunuhan salah sasaran.
Sebab, tidak ditemukan barang berharga yang hilang dari rumah Maman Suherman.
Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan menyatakan hasil visum menunjukkan adanya 19 luka tusukan dan 3 bekas kekerasan benda tumpul.
Korban meninggal karena mengalami pendarahan.
Polisi masih mencari barang yang digunakan untuk membunuh korban dan memburu pelaku.
"Untuk benda-benda tersebut belum ada, itu masih dicari, belum ditemukan," katanya, dikutip dari TribunBanten.com.
Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Tama menerangkan ada 8 saksi yang telah diperiksa mulai keluarga hingga tetangga.
Rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga diamankan.
“Dari kemarin kita sudah bergerak cepat, baik dari olah TKP maupun hingga sekarang kita belum berhenti untuk mencari bagaimana peristiwa ini bisa terjadi,” tuturnya. (TribunTrends/Galuh/Tribunnews)