Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat IPB
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Rektor IPB University Alim Setiawan, menugaskan Tim Relawan Tanggap Bencana IPB untuk membantu penanganan bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
"Penugasan Tim Relawan Tanggap Darurat IPB ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir di Sumatera," ujar Alim saat melepas tim relawan di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Tim relawan tersebut terdiri atas 18 dosen dan 25 mahasiswa yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB dan akan diterjunkan ke tiga provinsi terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Selain membawa bantuan logistik, tim relawan juga mengemban tugas penguatan kapasitas penanganan bencana melalui pelatihan pembuatan pangan darurat berupa nasi steril siap makan bagi relawan dan perguruan tinggi posko setempat.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat IPB yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Program tanggap darurat tersebut mencakup empat fokus utama, yakni pelatihan dan penyediaan 18.000 bungkus pangan steril siap makan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat terdampak bencana.
Fokus kedua adalah pelayanan kesehatan terpadu, yang meliputi layanan kesehatan dasar herbal dan komplementer seperti akupunktur dan akupresur, telemedisin, serta pendampingan tenaga dan kader kesehatan rehabilitasi bencana.
Selanjutnya, IPB juga menyalurkan 13.500 paket pangan khusus bagi kelompok balita guna mencegah terjadinya malnutrisi serta menjaga kesehatan kelompok usia rentan selama masa darurat bencana.
Fokus keempat adalah pelaksanaan pendampingan psikososial pascabencana untuk membantu memulihkan ketahanan mental masyarakat, mengurangi stres akut, serta memperkuat stabilitas sosial di wilayah terdampak.
“Melalui program ini, IPB tidak hanya memberikan bantuan logistik, tetapi juga melakukan transfer pengetahuan kepada perguruan tinggi posko dan relawan setempat agar penanganan bencana dapat berkelanjutan,” ujar Alim.
Penyaluran bantuan dan inovasi teknologi IPB tersebut dilakukan melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi setempat, yakni Universitas Syiah Kuala di Aceh, Universitas Sumatera Utara di Sumatera Utara, dan Universitas Andalas di Sumatera Barat.







