Dies Natalis FIB Unhas, Dari Dialog Kebangsaan Hingga Kemah Budaya
December 20, 2025 02:22 PM

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rangkaian Dies Natalis ke-65 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) sukses terlaksana 6-7 Desember 2025. 

Ragam agenda mewarnai pertemuan sivitas akademika FIB Unhas.

Dimulai dari Dialog Kebangsaan dengan tema "Kebudayaan dan Kebangsaan Dalam Bingkai Indonesia Raya" di Baruga AP Pettarani pada 6 Desember.

Tema ini lahir dari keresahan akademik.

Dekan FIB Unhas Prof Andi Muhammad Akhmar melihat fenomena banyaknya diskusi kebangsaan yang jalan sendiri.

Sementara dimensi kebudayaan dikesampingkan.

Padahal, masyarakat Indonesia disebutnya lahir dari keinginan hidup dalam keberagaman.

"(Diskusi) dimaksudkan mengajak generasi baru terutama mahasiswa untuk bisa memahami kaitan antara prinsip kebangsaan dan konsep kebudayan. Itu penting diajak memahami kebudayaan dan kebangsaan. Jika dipahami masalah gejala sosial misalnya sinergi antar etnik menjadi prioritas kita. Mengenai masalah bentrokan atau konflik antara masyarakat, kalau ini dipahami maka masalah kebangsaan bisa diatasi," kata Andi Akhmar yang mengenakan batik biru.

Sebagai pembicara Anggota DPR RI Syamsu Rizal memberikan perspektif dari kebijakan publik.

Meski UU Kebudayaan sudah ada, namun implementasinya masih minim pengawalan secara institusional.

Padahal kebudayaan dapat ditempatkan sebagai akar dalam bertindak dan berpikir ditengah tantangan geopolitik global.

Usai diskusi, para sivitas akademika dan alumni menyatu dalam malam akrab di FIB Unhas.

Area hutan disamping gedung FIB, disulap jadi area perkemahan.

Puluhan tenda berdiri diantara pohon-pohon, lampu gantung menerangi suasana malam yang kian menyatukan cerita para alumni.

"Kemah Budaya" menjadi agenda utama mempertemukan sivitas lintas generasi. 

Mahasiswa, dosen dan alumni duduk bersama.

Panggung sastra dibuka bagi seluruh sivitas yang ingin menyalurkan kreativitas.

Bait puisi dan syair lagi menemani malam yang kian larut dengan diskusi-diskusi kecil.

Di pagi hari 7 Desember, dilanjutkan dengan Fun Walk.

Hadir Rektor Unhas Prof Jamaluddin Jompa memimpin jalan pagi mengelilingi Unhas.

Setelah itu, sivitas akademika dan alumni kembali berkumpul bagi-bagi doorprize.

Puncaknya hadiah satu unit sepeda motor yang dimenangkan mahasiswa jurusan Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok (BMKT).

Dibagi juga  bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa kurang mampu.

"Kita lihat ada mahasiswa yang mengundurkan diri karena tidak mampu membayar  kuliah. Ini tanggung jawab moral kami," kata Ketua Panitia Hasbi Lodang.

Setelah itu dilanjutkan dengan diskusi dengan sineas Riri Riza di Aula Mattulada.

Riri membedah tren tontonan secara global.

Diantaranya terkait film dokumenter yang dulu dianggap kaku, kini justru diminati di layar kaca.

"Film dokumenter masa kini tidak hanya menyajikan informasi, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman emosional yang kuat," ujar pendiri Rumata' Art space.

Riri Riza langsung mengajak 8 mahasiswa memegang kamera dalam sesi masterclass.

Mereka turun tangan memproduksi film pendek bertema kuliner "Mama Tokokue".

Latarnya hiruk pikuk kawasan pecinan Makassar.

Rangkaian agenda ini menemani Dies Natalis ke-65 Unhas.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.