TRIBUNMANADO.CO.ID, Sangihe - Lima belas tahun sudah Marlina Makitulung dan suaminya jadi pengusaha oleh-oleh khas Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut).
Oleh-oleh adalah sesuatu yang dibawa dari bepergian atau bisa disebut juga buah tangan.
Saat ditemui wartawan Tribunmanado.co.id, Sabtu (20/12/2025), Marlina Makitulung mengaku menjajakan pruduk UMKM yang ia jual di Pasar Towo'e.
Pasar Towoe (atau Pasar Towo'e) adalah sebuah pasar tradisional utama di Tahuna, Sangihe.
Pasar ini menjadi pusat aktivitas perdagangan kebutuhan pokok bagi warga Tahuna dan sekitarnya.
Di pasar tersebut para pedagang menjual kebutuhan sehari-hari warga setempat.
Di pasar itulah Marlina Makitulung menjajakan kue-kue oleh-oleh khas Sangihe.
Berbagai jenis kue tradisional yang ia dan suaminya jual di Pasar Towo'e dan menjadi favorit para pembeli.
Mulai dari kue bagea, bangket, halua kenari, kue gulung hingga kue lipat.
Menurut Marlina, pembeli yang datang tidak hanya dari wilayah Sangihe, tetapi juga dari luar daerah.
“Pembeli ada dari Jakarta, Minahasa, sampai luar juga ada,” ungkapnya.
Sebagian besar kue yang dijual merupakan titipan dari para pembuat kue rumahan di sekitar daerah tersebut.
“Kebanyakan keunya diambil dari pembuat kue. Mereka yang kasih masuk ke kami," jelas Marlina.
Namun kata Marlina, untuk kue lipat itu dia buat sendiri.
Terkait pendapatan harian, pasangan ini mengaku pemasukan tidak selalu stabil.
“Penghasilan per hari tidak menentu, semua tergantung ramainya pengunjung yang datang membeli,” tambahnya.
Meski begitu, usaha keluarga ini tetap menjadi tujuan utama wisatawan yang ingin membawa pulang oleh-oleh khas Sangihe.
Mereka menawarkan berbagai produk dengan harga terjangkau, di antaranya:
