TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Tana Tidung mencatat beberapa kejadian yang diakibatkan tingginya intensitas curah hujan yang melanda wilayah Kabupaten Tana Tidung.
Kepala BPBD Tana Tidung Didik Darmadi mengatakan kepad TribunKaltara.com, sekurangnya ada 5 lokasi yang terdampak langsung akibat hujan deras dan juga angin kencang yang terjadi malam tadi Jumat (19/12/2025) sekira pukul 20.15 WITA hingga subuh.
"Kan kalau kejadian longsor di daerah pemukiman ada dua titik di Limbu Sedulun dan di Tideng PaleRT 1 Jalan Masjid Fastabiqul khairat sedangkan untuk pohon tumbang itu ada di Jalan Keramat dekat pelabuhan, kemudian di jalan Aki Yulod dan ada juga jalan amblas di Jalan Perintis dekat kantor PU jadi ada 5 lokasi kejadian tanah longsor, pohon tumbang dan jalan amblas," kata Didik, Sabtu (20/12/2025).
Berdasarkan pantauan TribunKaltara.com lokasi yang cukup parah terjadi longsor yaitu di Jalan Masjid Fastabiqul Khairat, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara ).
Baca juga: Breaking News Tanah Longsor dan Pohon Tumbang Terjadi di Permukiman Warga Tana Tidung
Diperkirakan longsor di Desa Tideng Pale ini terjadi pada dini hari sedangkan untuk longsor di Desa Limbu Sedulun kemungkinan terjadi sekira pukul 22.00 WITA.
"Kejadiannya kemungkinan tadi subuh karena setahu saya hujan tadi malam itu kan sekitar jam 20.15 WITA dan intensitasnya cukup tinggi angin juga kencang, kalau yang di Limbu Sedulun kemungkinan itu jam 22.00," ujarnya.
Didik juga menyebutkan lokasi kejadian ini memang daerah yang sangat rawan terjadi longsor terutama ketika curah hujan tinggi.
"Pemukiman ini kalau kita lihat memang di cukup rawan longsor karena daerahnya curam semua langsung tebing," sebutnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian ini selain kerusakan material yang dialami warga yang terdampak.
"Alhamdulillah tidak ada korban cuma rumah warga saja yang terdampak ada tiga rumah yang kena dan satu mobil milik warga yang di Limbu Sedulun," ucapnya.
Ini sudah kita lakukan penanganan awal, BPBD Tana Tidung bersama Personil Polres Tana Tidung dan juga Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan ( DPKP ) serta dibantu warga sekitar berupaya membersihkan tanah juga pepohonan yang berhamburan.
"Semalam di rumah yang kejadian di Limbu Sedulun itu sudah langsung dibantu oleh teman-teman dari PMK kemudian tadi pagi kita juga sampai siang ini lagi proses membersihkan, anggota BPBD yang diturunkan ada sekitar 17 orang dan kami juga dibantu warga sekitar termasuk personil Polres Tana Tidung juga," jelasnya.
Karena lokasi berada di daerah yang sulit dilalui kendaraan besar sehingga petugas gabungan terpaksa melakukan pembersihan dengan alat seadanya.
"Lumayan agak susah karena material tanahnya sampai masuk di dalam rumah, tempat pembuangannya juga sempit dan kondisi juga masih becek sehingga kita kesulitan karena licin kendalanya seperti itu akses kerjanya yang agak susah mau tidak mau pakai alat sederhana saja manual seperti cangkul, sekop, gerobak dan lain-lain untuk memindahkan tanahnya," keluhnya.
Sebagai imbauan, BPBD Tana Tidung juga telah mengeluarkan surat edaran bagi masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan terutama selama masa penghujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2026 mendatang.
Baca juga: Donasi Digalang PMI Kaltara Capai Rp 323 Juta Bagi Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera
"Kami sudah memberikan surat edaran ke semua desa terkait dengan kesiapan siaga terhadap bencana hetermologi dan kalau dilihat curah hujan juga tinggi memang diprediksi sampai bulan Maret nanti," ungkap Didik.
Untuk meringankan beban warga yang terdampak, BPBD telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Tana Tidung agar dapat memberikan bantuan kepada korban.
"Kita nanti kasih rekomendasi untuk relokasi lah tunggu kita selesai asismen kira-kira bagaimana nanti untuk dimananya untuk sekarang ini mungkin mereka lebih butuh bantuan logistik untuk sementara ini dan kita juga tadi sudah menghubungi teman teman dari Dinas Sosial khususnya dari Tagana tadi," pungkasnya.
(*)
Penulis : Rismayanti