Laporan Wartawan Tribun Gayo Bustami Bener Meriah
TribunGayo.com, REDELONG - Pembangunan jembatan bailey di kawasan Wih Pase, Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah terus dikebut oleh prajurit Batalyon Zeni Konstruksi (Yonzikon) bersama Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Bener Meriah, Sabtu (20/12/2025).
Dandim 0119 Bener Meriah, Letkol Inf Ahmad Fauzi melalui Danramil 05/ Permata Kapten Inf Abdul Asis mengatakan saat ini proses pengerjaan terus dilakukan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya penanganan darurat pascabencana yang bertujuan untuk membuka kembali akses jalan vital bagi masyarakat.
Sejak terjadinya banjir bandang dan tanah longsor, ruas Jalan Simpang KKA tidak dapat dilalui karena tertutup material longsoran berupa tanah, bebatuan dan kayu.
Kondisi tersebut mengakibatkan terhambatnya mobilitas warga, distribusi logistik dan bahan kebutuhan pokok, serta aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat di wilayah terdampak.
Kehadiran prajurit TNI AD dari Kodam Iskandar Muda bersama Kementerian PU di lokasi bencana menjadi wujud nyata kepedulian dan kehadiran negara dalam menjawab kebutuhan mendesak masyarakat.
Sejak tibanya alat berat dan peralatan jembatan bailey di Wih Pase, personel Yonzikon dan Satgas Penanggulangan Bencana bekerja secara intensif di lapangan.
Proses penanganan darurat di lapangan berjalan dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Para personel TNI tidak hanya berfokus pada pekerjaan fisik pembukaan dan perbaikan jalan, tetapi juga turut memberikan dukungan moril kepada masyarakat sekitar.
Interaksi yang humanis dengan warga setempat dilakukan untuk memberikan rasa aman, menumbuhkan semangat, serta memastikan keselamatan masyarakat selama proses pengerjaan berlangsung.
Pembangunan jembatan bailey ini menjadi solusi sementara untuk masyarakat di dua Kabupaten yaitu Bener Meriah dan Aceh Tengah untuk menghubungkan kembali jalur transportasi dan distribusi logistik.
"Dalam pengerjaaanya ini, kita dari TNI telah mengerahkan personel serta peralatan secara maksimal.
Semoga keberadaan jembatan bailey ini diharapkan mampu mendukung aktivitas masyarakat di dua Kabupaten untuk memperlancar mobilitas, serta mendorong pemulihan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat," bebernya.
Diketahui, beberapa titik jalan yang sebelumnya sempat terputus di kawasan lintas KKA seperti wilayah Bukit Kem dan Wih Ni Pase.
Kemudian di kawasan Darus dan Genting Gajah, Kecamatan Permata, kini sudah dapat diterobos dan dilalui oleh kendaraan.
Namun, kendaraan yang dapat melintas hanya mobil jenis double cabin atau dua gardan serta sepeda motor jenis trail atau motor manual.
Seorang warga di lokasi, Rian membenarkan jika akses jalan lintas KKA Bener Meriah- Aceh Utara sudah dapat dilalui.
"Udah bisa tembus, tadi saya terima informasi jika sistemnya buka tutup, tapi jalanan masih becek, sehingga mesti harus berhati-hati," ujarnya.
Informasi lain yang diterima, sistem buka tutup jalan diberlakukan karena ada beberapa titik jalan yang masih harus dilakukan pengerjaan dan pengerasan.
Karena itu, ribuan warga terlihat memilih menempuh jalan KKA di waktu malam hari, alasannya karena tidak ada alat berat yang melakukan pengerjaan.
Lintas jalan KKA yang dulu sepi dan gelap, kini berubah menjadi seperti jalanan perkotaan yang dipenuhi ribuan lampu pengendara.
Pantauan wartawan pada Kamis (18/12/2025) malam, ribuan warga dari Aceh Tengah maupun Bener Meriah desak-desakan melintas di jalan KKA hendak menuju ke Aceh Utara ataupun sebaliknya.
Mereka sama-sama mencuri start demi bisa tiba pada tempat tujuan, meski malam, para pengendara terpantau rata-rata membawa goni berisi cabai, ada juga berisi tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram. (*)
Baca juga: Didampingi Bupati Tagore, Jusuf Kalla Tinjau Posko Pengungsian di Bener Meriah
Baca juga: Demi Bertahan Hidup, Warga Bener Meriah Jalan Kaki Berjam-jam Sambil Memikul Beras dan Tabung Gas
Baca juga: Akses Masih Lumpuh, Petani Bener Meriah Ramai-ramai Jalan Kaki untuk Jual Hasil Panen