TRIBUN-MEDAN.com - Pemerintah telah memperbolehkan masyarakat memanfaatkan kayu sisa banjir dipakai menjadi hunian sementara maupun tetap.
Hal tersebut dikatakan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang mempersilakan masyarakat untuk menggunakan kayu-kayu tersebut.
Namun perlu diingat bahwa pemanfaatan tersebut harus dikoordinasikan dengan pemerintah terkait.
Sebelumnya, pejabat anggota DPR RI, Alex Indra Lukman meminta warga tidak memanfaatkan kayu gelondongan.
Terkait pernyataannya itu, menuai gunjingan terutama di media sosial setelah membahas soal kayu.
Baca juga: Presiden Prabowo Bangga Indonesia Raih 91 Emas di SEA Games: Agak Pusing Juga Ini
Ia menekankan pemanfaatan kayu gelondongan tidak boleh dilakukan secara sembarangan, sekalipun masyarakat sedang sulit karena bencana.
Alex mengacu pada Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
"Hari ini kita melihat warga menjadikan kayu berbagai jenis ukuran dan jenis itu sebagai barang bernilai ekonomis seperti papan dan sejenisnya.
Ini tak bisa dibiarkan terus berlanjut, karena penanganannya mesti merujuk UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah," ungkap Alex kepada wartawan, Rabu (17/12/2025).
Baca juga: DIDUGA Lepaskan Bandar Narkoba, Mapolsek Muara Batang Gadis Madina Sumut Diserbu dan Dibakar Massa
Respons Mensesneg
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi pun menanggapi polemik pemanfaatan kayu gelondongan sisa banjir.
Lewat konferensi pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra pada 19 Desember 2025, ia menyebut Kementerian Kehutanan telah mengeluarkan edaran.
"Jadi beberapa hari setelah kejadian bencana di 3 provinsi, Kementerian Kehutanan telah membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten kota, berkaitan dengan pemanfaatan kayu-kayu jika akan dipergunakan untuk kepentingan rehabilitasi termasuk untuk kepentingan pembuatan hunian sementara maupun hunian tetap.
Jadi sudah diatur regulasinya dan sudah disampaikan kepada pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten kota," papar Prasetyo Hadi.
Baca juga: Bupati Tapsel Gus Irawan Ucapkan Terima Kasih ke PTPN IV Soal Relokasi Lahan Hunian Tetap Warga
Prasetyo Hadi mempersilakan masyarakat untuk menggunakan kayu-kayu tersebut.
Namun perlu diingat bahwa pemanfaatan tersebut harus dikoordinasikan dengan pemerintah terkait.
"Kalau masyarakat ingin memanfaatkan, tentunya dikoordinasikan dengan pemerintah terkait di setiap jenjangnya," imbuhnya.
Sindiran Seskab Teddy ke Influencer
Selain Mensesneg Prasetyo Hadi, konferensi pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra turut dihadiri Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.
Teddy pun menyampaikan sejumlah hal, termasuk menyentil influencer yang menggiring opini seolah pemerintah tidak bekerja.
"Jadi kalau ada di antara saudara-saudara yang dianugerahkan Tuhan punya pengaruh entah itu kecil atau besar.
Dan punya kemampuan untuk berbicara panjang lebar, gunakanlah dengan bijak, bukan sebaliknya, memperumit.
Sampaikan pernyataan dan pertanyaan yang bijak, jangan menggiring seolah pemerintah tidak kerja, petugas-petugas di lapangan tidak kerja," ungkap Teddy.
Teddy menekankan hal terbaik yang saat ini dibutuhkan adalah kerja sama yang solid dari semua elemen.
Ia mengajak semua pihak untuk kompak dalam menyebarkan optimisme.
"Di sini semua butuh kerja sama, kekompakan, energi positif. Banyak kok yang datang betul-betul niat bantu, sampaikan ke petugas 'Pak di sana kurang, di sini kurang, ayo kita sama-sama pak, saya ada ini' kayak gitu.
Kalau niat bantu, ayo sama-sama, hibur warga, timbulkan optimisme, bikin ketawa, timbulkan senyum, timbulkan keyakinan," jelas Teddy.
(Tribun-Medan.com)
