Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Program mudik gratis menjadi harapan besar masyarakat Maluku, terlebih menjelang perayaan Idul Fitri 2026 mendatang.
Berkaca dari kuota permintaan mudik gratis pada momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), yang menurun dari permintaan sebelumnya, menjadi harapan tersendiri untuk moment mudik selanjutnya.
Komitmen ini disampaikan langsung Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, saat ditemui TribunAmbon.com di ruang kerja Kantor Gubernur Maluku, bertempat di jalan Pattimura, Uritetu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, Jumat (19/12/2025) Pagi.
Pagi itu Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa didampingi Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang.
Menerima langsung kunjungan yang hadir dari Tribun, Thamzil Thahir (content Manager East Region III Tribun Network), Abdul Rahman (manager bisnis), Fandi Wattimena (asst content manager), Mesya Marasabessi (editor), Maula Pelu (reporter), dan Melvin ‘Joy’ Labetubun (social media & video editor) TribunAmbon.com.
Saat diwawancara, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa (57) mengungkapkan bahwa mudik gratis Nataru 2025 ini, hanya diperoleh 4.256 kuota tiket gratis.
Ini untuk 27 rute pelayaran, dan dipusatkan di Ambon.
Baca juga: Gubernur Hendrik Lewerissa: Mimpi Saya Sama dengan Bupati SBT Fachri Alkatiri
Baca juga: Sigapi Lonjakan Penumpang Nataru 2026, KPLP Kelas II Tulehu Siapkan Armada Cadangan
Kuota 4 ribuan itu katanya Pemerintah Provinsi Maluku telah mengambil langkah proaktif dengan menyurati ke Kementerian Perhubungan, untuk meminta pertambahan kuota.
Bahkan saat Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI) Budi Karya Sumadi berkunjung ke Ambon pada Rabu (17/12/2025), Hendrik mengaku telah disampaikan langsung aspirasi masyarakat Maluku terkait kebutuhankuota mudik gratis.
Saat itu, Menhub RI mengunjungi Maluku dan langsung meninjau Pelabuhan Utama yakni Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
“Kuota tiket mudik gratis tahun ini adalah 4.268 pokoknya empat ribu lebih lah, di bandingkan tahun lalu dan ini berlaku di seluruh Indonesia, karena efisiensi. Tapi Gubernur Maluku menyurat resmi ke Menteri perhubungan bahkan ketika menteri perhubungan berkunjung ke Ambon kemarin saya menyampaikan langsung. Saya temani beliau dari jemput di bandara terus temani beliau di Swiss bell, ada jua di pelabuhan Yos Sudarso. Bahkan beliau datang ke kantor sini, saya sampaikan kepada beliau bahwa saya telah menyurat, cuman nanti beliau akan lihat. Cuman beliau mau memberikan semacam jaminan bahwa permohonan itu akan dipenuhi. Tapi kita memahami kenapa penurunan kuota, meskipun demikian kami mensyukuri,” tutur Hendrik Lewerissa yang baru memimpin Provinsi Maluku 302 hari.
Lebih dari itu, Ketua DPD Partai Gerindra Maluku itu menegaskan pentingnya keberlanjutan program mudik gratis terutama bagi daerah kepulauan seperti Maluku yang sangat bergantung pada transportasi laut.
Tercatat 7,6 persen daratannya dari luas wilayah, sementara 92,4 sisanya adalah lautan.
Menurutnya, penurunan kuota pada mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, menjadi catatan penting untuk evaluasi bersama.
“Kami berharap tetap fasilitas mudik gratis tetap diberikan. Kami berharap tentu saja kuotanya bertambah. Tak mungkin berharap kuota tetap atau turun, tetapi pastinya berharap kuota meningkat atau bertambah dari tahun lalu,” komitmennya untuk kuota mudik gratis Lebaran Idul Fitri 2026 nantinya.
“Kami berterima kasih karena pemerintah pusat juga memberi fasilitas tiket gratis kepada warga kami yang akan melakukan mudik merayakan natal dan tahun baru. Itu sangan membantu sekali,” tutupnya.
Untuk wilayah Maluku program mudik gratis melayani berbagai rute antar pulau strategis.
Mulai dari Maluku Barat Daya, Buru Selatan, hingga rute yang menghubungkan Maluku dan Maluku Utara.
Rute-rute itu jika tidak mendapat tiket gratis, harga tiketnya mulai dari Rp. 100 ribu tujuan Ambon ke Buano, hingga harga tertinggi ke Lurang (Maluku Barat Daya) Rp 935 ribu.
Semua layanan mudik gratis ini dilayani armada kapal milik PT. Pelayaran Dharma yang berkantor di jalan Anthony Reebok, depan gereja Hok Im Tong atau samping klinik AGAPE, Kota Ambon. (*)