Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Pria Ditemukan Tewas di Arteri Mamuju
December 21, 2025 01:47 PM

 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Jenazah Ambo, seorang pengepul barang bekas yang ditemukan tak bernyawa di pesisir Pantai Arteri, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Minggu (21/12/2025) pagi telah dicek tim medis Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju.

Hasil pemeriksaan luar (visum et repertum), tim medis tidak menemukan adanya indikasi kekerasan pada tubuh korban.

Pemeriksaan difokuskan pada kondisi fisik luar jenazah untuk mencari kemungkinan adanya luka akibat benda tumpul maupun tajam.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pengepul Barang Bekas Ditemukan Tewas di Sekitar Arteri Mamuju

Baca juga: Musik Bambu Mamasa Warnai Perayaan Natal di Gereja Tobadak Mamuju Tengah

"Tadi kita periksa dari luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh almarhum," ujar Kepala RS Bhayangkara Mamuju, Iptu dr. Andi Iqbal Iskandar saat ditemui di RS Bhayangkara.

Meski demikian, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab pasti kematian korban secara medis. 

Hal ini dikarenakan pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi atau visum dalam.

"Untuk penyebab pastinya harus melalui visum mendalam. Namun, berdasarkan keterangan kerabat, almarhum memiliki riwayat penyakit menahun, yakni hernia (usus turun) dan sering mengalami gemetar (kejang-kejang)," tambahnya.

Penemuan Mayat - Warga digegerkan penemuan mayat pria di sekitar Pantai Arteri, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Minggu (21/12/2025) pagi. Identitas mayat diketahui bernama Ambo (62), seorang pria yang sehari-harinya seorang pemulung atau pengepul barang bekas di Kota Mamuju.
Penemuan Mayat - Warga digegerkan penemuan mayat pria di sekitar Pantai Arteri, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Minggu (21/12/2025) pagi. Identitas mayat diketahui bernama Ambo (62), seorang pria yang sehari-harinya seorang pemulung atau pengepul barang bekas di Kota Mamuju. (Suandi/Suandi)

Jasad pria yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung ini pertama kali ditemukan seorang nelayan yang hendak menebar jaring di pinggir pantai. 

Saksi terkejut mendapati sesosok tubuh tergeletak di dalam air.

Fajar, kerabat korban yang berada di lokasi, menyebutkan saat ditemukan, kondisi korban cukup memprihatinkan dengan mulut mengeluarkan busa.

"Ditemukan sudah meninggal dunia dan mulutnya mengeluarkan busa," kata Fajar.

Penemuan ini sempat menggegerkan warga setempat dan pengguna jalan, hingga menyebabkan arus lalu lintas di sekitar jalan arteri Mamuju mengalami kemacetan. 

Polisi kemudian mengevakuasi jenazah menggunakan mobil patroli ke RS Bhayangkara untuk mengamankan situasi.

Sering Pindah

Korban diketahui merupakan perantau asal Kota Parepare, Sulawesi Selatan. 

Di Mamuju, ia dikenal hidup sebatang kara tanpa keluarga inti dan sering berpindah-pindah tempat tinggal.

"Dia sering ke rumah saya. Pernah bercerita kalau di Mamuju ini dia tidak punya keluarga sama sekali," ungkap Fajar.

Identitas mayat diketahui bernama Ambo (62), seorang pria yang sehari-harinya seorang pemulung atau pengepul barang bekas di Kota Mamuju.

Jasad Ambo pertama kali ditemukan seorang nelayan setempat yang tengah menebar jaring ikan di pinggir pantai. 

Saksi mata terkejut melihat tubuh manusia tergeletak di bibir pantai dalam kondisi tidak bernyawa.

Fajar kerabat korban yang ditemui di lokasi kejadian, mengonfirmasi saat ditemukan, kondisi korban cukup memprihatinkan.

"Iya, ditemukan di pantai dalam kondisi meninggal dunia dan mulut mengeluarkan busa," ujar Fajar kepada awak media di lokasi, Minggu.

Berdasarkan keterangan kerabat, Ambo bukanlah penduduk asli Mamuju. 

Ia berasal dari Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

Sudah cukup lama merantau ke Mamuju untuk mencari nafkah dengan mengumpulkan barang bekas.

Di Mamuju, Ambo dikenal hidup sebatang kara dan sering berpindah tempat.

"Dia sering ke rumah saya. Pernah bercerita kalau di Mamuju ini dia tidak punya keluarga sama sekali," tambah Fajar. (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Suandi

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.