Air Mata Nurhaidah, Rumahnya yang Hanyut Akan Dibangun Lagi
TRIBUN-MEDAN.COM, BATANGTORU - Nurhaidah Nasution menangis saat berdoa di acara peletakan batu pertama hunian tetap (huntap) bagi korban banjir bandang Batangtoru, Tapanuli Selatan, Minggu (21/12/2025).
Ia merupakan warga Dusun Benteng, Hapesong Baru, korban banjir bandang. Rumahnya hancur dan tidak punya tempat tinggal lagi saat musibah pada 25 November 2025 lalu.
Saat acara doa, air matanya terlihat menetes ke pipi. Ia merasa terharu rumahnya yang hancur akan dibangun lagi di atas lahan PTPN IV Regional I.
"Terharu, gembira dan sedih. Di situlah semua karena dapat bantuan kayak gini. Gak bisa lagi aku ngomong," ujarnya.
Nurhaidah bercerita, ia merupakan korban satu-satunya yang kehilangan rumah di Dusun Benteng. Harta bendanya semua hanyut tanpa tersisa sedikit pun.
"Anak-anakku gak ada yang di sini. Selama musibah saya dibantu kepala desa. Habis semua. Bajuku pun dikasih orang," ucapnya.
Atas bantuan ini, Nurhaidah mendoakan berterima kadih kepads para dermawan yang sudah membantunya membangun rumah.
"Aku berdoa semua yang ngasih bantuan supaya sehat mendapatkan rezeki yang berlimpah," ujarnya.
Sebanyak 227 rumah akan dibangun di atas lahan PTPN IV seluas lima hektare. Rumah-rumah ini merupakan korban banjir di daerah aliran sungai (DAS) Batangtoru.
Berikut ini daftar desa yang diterjanh banjiri bandang di DAS Batangtoru.
1. Desa Hapesong Baru Kecamatan Batangtoru
- Pulo Lubang (29 KK/ 72 Jiwa)
- Taman Sari (38 KK/104 Jiwa)
2. Desa Batu Godang Kecamatan Angkola Sangkunur
- Kampung Durian (19 KK/ 95 Jiwa)
(ase/ Tribun-medan.com)