Apresiasi Peran Guru Agama, Ditjen Bimas Buddha Beri Penghargaan Guru Pendidikan Agama Buddha
December 21, 2025 06:35 PM

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha menggelar acara penganugerahan penghargaan dan apresiasi bagi Guru Pendidikan Agama Buddha serta Pendidikan Keagamaan Buddha Tahun 2025, di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jalan M.H. Thamrin No. 6, Jakarta, Minggu (21/12/2025). 

Menteri Agama Republik Indonesia Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA yang turut menyerahkan langsung penghargaan tersebut mengungkapkan bahwa pemberian penghargaan ini sebagai bentuk dukungan penuh pemerintah melalui Kementerian Agama terhadap peran strategis guru agama dalam membangun karakter bangsa dan memperkuat moderasi beragama melalui jalur pendidikan.

“Hari ini adalah apresiasi diberikan kepada guru agama Buddha. Beberapa hari lalu agama-agama lain juga sudah. Ini bagian dari komitmen kita (Kementerian Agama) untuk menghargai peran guru keagamaan,” ujar Prof. Nasaruddin.

Ia menilai, skema penghargaan yang dirancang Ditjen Bimas Buddha patut diapresiasi, karena mampu mengelola anggaran secara efektif untuk memberikan manfaat langsung bagi para guru penerima apresiasi.

"Pemberian penghargaan guru agama Buddha ini lebih menarik ya karena kemampuan Dirjen Bimas Buddha untuk menyisihkan anggaran dengan memberikan apresiasi berupa satu unit laptop dan piagam penghargaan untuk setiap guru yang diberikan apresiasi," ucapnya.

Ia juga menyoroti ketepatan kategori penghargaan yang diberikan, termasuk kepada guru yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam menjalankan tugas pendidikan.

“Guru-guru yang mengajar di wilayah 3T itu kan tidak mudah. Justru mereka yang bekerja dalam kondisi paling sulit perlu mendapatkan perhatian khusus,” ujarnya.

Guru Pendidikan Agama Buddha
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, MA memberikan penghargaan Guru Pendidikan Agama Buddha serta Pendidikan Keagamaan Buddha Tahun 2025 di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, Jalan M.H. Thamrin No. 6, Jakarta, Minggu (21/12/2025). 

Selain itu, Prof Nasaruddin mengapresiasi keberagaman kategori penghargaan yang mencakup inovasi pembelajaran, kontribusi sosial, hingga peran guru sebagai konten kreator.

Menurutnya, pendekatan ini mencerminkan perubahan peran guru yang kini tidak hanya mengajar di ruang kelas, tetapi juga menjadi agen edukasi di ruang digital dan sosial.

“Ada inovasi, ada apresiasi sosial, ada konten kreator. Semuanya ini akan memberi angin segar bagi para guru untuk lebih bersemangat dan rendah hati dalam pengabdian,” ucapnya.

Sementara, Direktur Jenderal Bimas Buddha Kemenag Supriyadi, mengatakan penghargaan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum refleksi atas perjalanan panjang pengabdian para guru dalam mendidik generasi bangsa.

“Kita berkumpul hari ini bukan hanya untuk seremoni, tetapi merayakan perjalanan panjang dan pengabdian para guru yang telah menanamkan nilai kebajikan bagi bangsa,” ujar Supriyadi dalam kesempatan yang sama.

Ia menegaskan, peran guru Pendidikan Agama Buddha memiliki posisi strategis sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

"Guru yang berdedikasi, inovatif, serta berkomitmen tinggi, layak mendapatkan penghargaan dan dukungan maksimal dari negara," sebutnya.

Sepanjang 2025, Ditjen Bimas Buddha secara konsisten mengimplementasikan program akselerasi Kementerian Agama melalui tiga pilar strategis, yakni Pilar Kurikulum dan Karakter dengan Peluncuran 'Kurikulum Berbasis Cinta' sebagai fondasi moral. 

Kurikulum ini mengedepankan kasih sayang terhadap sesama dan alam semesta sejak usia dini.

Kedua Pilar Profesionalitas, berupa percepatan sertifikasi guru melalui program pendidikan jabatan serta transformasi pembelajaran digital agar para guru adaptif terhadap teknologi.

Ketiga Pilar Kesejahteraan dan Mutu, berupa pelaksanaan asesmen nasional secara gratis bagi siswa serta penyediaan buku-buku penunjang pendidikan di berbagai daerah.

Proses seleksi penerima apresiasi

Para penerima apresiasi tahun 2025 ini dipilih berdasarkan proses seleksi yang ketat melalui verifikasi dan validasi berkas portofolio. 

Seluruh dokumen pendukung tersebut sebelumnya telah dihimpun dan dikirimkan oleh Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Buddha dari berbagai Kantor Wilayah Kementerian Agama tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

Adapun penerima penghargaan terdiri dari delapan kategori untuk Guru Pendidikan Agama Buddha, yakni kategori Dedikatif, Inspiratif, Mengabdi di Daerah Khusus (3T), Inovasi Pembelajaran, Kreatif, Konten Kreator, Guru Berprestasi Akademik/Non-Akademik, serta Aktivis Sosial (Pengabdian Masyarakat).

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada Guru Pendidikan Keagamaan Buddha (PKB) yang terbagi ke dalam dua kategori khusus, yaitu Guru Inovatif (PKB) dan Guru Kreatif (PKB).

Berikut daftar nama Penerima Apresiasi Guru Pendidikan Agama Buddha dan Pendidikan Keagamaan Buddha Tahun 2025:

1.    Pendidikan Agama Buddha

Kategori Dedikatif
a. Saring Santosa, S.Ag., M.Pd. dari Provinsi Jambi.
b. Padma Dhyana, S.Ag. dari Provinsi Kalimantan Timur.
c. Mujiyanto, S.Ag., M.Pd. dari Provinsi Sumatera Selatan.

Kategori Inspiratif
a. Kuntari, S.Ag., M.Pd. dari Provinsi Jambi.
b. Wasiman, S.Ag. dari Provinsi Banten.
c. Joni Pranata, S.Pd.B., M.Pd., Gr. dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kategori Mengabdi di Daerah Khusus (3T)
a. Yudi Dharma, S.Pd.B., M.Pd. dari Provinsi Riau.
b. Suryadi, S.Pd.B. dari Provinsi Riau.
c. Ngasrikan, S.E., S.Ag. dari Provinsi Riau.

Kategori Inovasi Pembelajaran
a. Dewi Respitorini, S.Pd.B. dari Provinsi DKI Jakarta. 
b. Angga Krisaccani, S.Pd.B. dari Provinsi DKI Jakarta.
c. Widi Astiyono, S.Ag. dari Provinsi Jawa Tengah.

Kategori Kreatif
a. Bela Raeska Widodo Bodhi Ratono, S.Pd. dari Provinsi JawaTengah.
b. Tupari, S.Ag., M.M., M.T.I. dari Provinsi Lampung.
c. Romidi, S.Ag., M.Pd. dari Provinsi Sumatera Utara.

Kategori Konten Kreator 
a. Erwin Syah, S.Ag. dari Provinsi Sumatera Utara.
b. Ririn Ernawati, S.Ag., M.Pd. dari Provinsi DKI Jakarta.
c. Dwi Wahyuningsih, S.Pd., M.M. dari Provinsi Banten.

Kategori Guru Berprestasi Akademik dan/atau Non Akademik
a. Vinna, S.S., M.Pd. dari Provinsi Jawa Barat
b. Sugilah, S.Pd.B. dari Provinsi Sumatera Selatan
c. Brui Mutamang, S.Ag., M.Pd.B. dari Provinsi Jawa Tengah

Kategori Aktivis Sosial (Pengabdian Masyarakat)
a. Prayogi Pangestu, S.Pd.B. dari Provinsi Banten
b. Hesti Gayawati, S.Pd.B. dari Provinsi Jawa Tengah
c. Slamet, S.Ag. dari Provinsi Kalimantan Barat

2. Pendidikan Keagamaan Buddha

Kategori Guru Inovatif (PKB)
a. Sutriyan Tri Lestari, S.Ag. dari Provinsi Jawa Timur.
b. Fitri Agustina, S.Pd. dari Provinsi Lampung.
c. Mugiyanti, S.Pd.B. dari Provinsi Jawa Tengah.

Kategori Guru Kreatif (PKB)
a. Istri Purnami, S.Pd.B. dari Provinsi Jawa Tengah.
b. Setyani, S.Ag. dari Provinsi Jawa Tengah.
c. Mujiati, S.Pd.PAUD. dari Provinsi Jawa Tengah.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.