Pascabencana Warga Bener Meriah Mulai Terserang Penyakit, IDI Intensifkan Penanganan
December 21, 2025 10:54 PM

Laporan Wartawan Tribun Gayo Bustami | Bener Meriah 

TribunGayo.com, REDELONG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kabupaten Bener Meriah terus memberikan bantuan pengobatan kepada korban dampak bencana longsor dan banjir bandang.

Bencana yang terjadi pada 26 November 2025 telah menelan puluhan korban jiwa.

Selain itu ratusan rumah warga di Kabupaten Bener Meriah dilaporkan hancur porak-poranda.

Pascabencana, warga di Bener Meriah kini mulai terserang berbagai penyakit mulai hipertensi, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), diare hingga berbagai penyakit lainnya.

Tak hanya itu, warga Bener Meriah kini mengalami trauma psikologis, dimana rasa cemas dan takut yang berlebihan setiap kali hujan turun.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bener Meriah Insan Sarami Artanoga mengatakan pascabencana ia telah menginisiasi program Mobile Clinic untuk menjangkau para penyintas di lokasi-lokasi pengungsian.

Terbaru, mereka telah mengunjungi Kampung Cekal, Kecamatan Timang Gajah yang masih terisolir.

Tim menuju ke lokasi harus menggunakan transportasi udara (helikopter) untuk melakukan pengobatan gratis bagi para warga dampak bencana.

"Di Kampung Cekal, ada 162 pesien yang kita tangani, mereka rata-rata dewasa dan lansia, serta sebagai pasien anak-anak," ujar Insan kepada TribunGayo.com, Minggu (21/12/2025).

Di lokasi masyarakat sangat antusias memanfaatkan layanan ini mengingat risiko penyakit pascabanjir bandang mulai mengancam. 

"Saat di Kampung Cekal, kita menemukan warga di sana mengalami berbagai macam penyakit.

Mulai dari hipertensi, ISPA, Dermatitis, Diare, Scabies, Insomnia, Osteoarthritis, Infeksi Saluran Kemih GERD," ungkapnya.

Alami Gangguan Kecemasan

Sementara terparah warga mulai mengalami gangguan kecemasan atau trauma psikologis dan ini menjadi keluhan utama hampir setiap pasien saat ditemui di wilayah Bener Meriah.

Karena itu IDI juga memberikan layanan pemulihan trauma atau trauma healing kepada setiap masyarakat yang ditemui.

Kegiatan trauma healing dilakukan dengan membuka konsultasi, berkomunikasi mendengarkan keluh kesah warga, bercerita, dan bermain bersama anak-anak.

"Jadi ketakutan akan hujan hampir seluruh penyintas yang kami temui mengaku takut.

Kami berharap kecemasan ini tidak berkembang menjadi trauma jangka panjang," ungkapnya.

"Terpenting, fokus kami layanan kesehatan keliling akan terus dilakukan secara bertahap di titik-titik pengungsian lainnya guna mengantisipasi penyebaran penyakit pascabencana," pungkasnya. (*)

Baca juga: Update Informasi Jalan ke Bener Meriah-Aceh Tengah, Berikut Rute yang Bisa Dilewati Saat Ini

Baca juga: Berikut Ini Jadwal dan Harga Terbaru Penerbangan dari Bandara Rembele Bener Meriah

Baca juga: 92 Warga Pulau Jawa Terisolir Banjir di Aceh Tengah & Bener Meriah Dipulangkan Pakai Hercules TNI AU

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.