Bedah Buku Reset Indonesia di Madiun Dibubarkan, Polisi Tegaskan Sudah Lakukan Pengamanan
December 22, 2025 12:32 AM

 

SURYA.CO.ID, MADIUN - Suasana diskusi dan bedah buku Reset Indonesia, Sabtu (20/12/2025) malam, berubah menjadi insiden mengerikan.

Acara yang digelar di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Kecamatan/Kabupaten Madiun itu, tiba-tiba dibubarkan aparat pemerintah dan kepolisian.

Sejumlah peserta yang baru datang diminta pulang, sementara puluhan peserta lain yang sudah berkumpul disuruh membubarkan diri. Panitia mengaku mendapat tekanan langsung dari petugas untuk menghentikan acara.

Kegiatan diskusi tersebut sedianya terbuka untuk umum dan dihadiri puluhan peserta. Buku Reset Indonesia merupakan karya kolektif Tim Indonesia Baru yang ditulis Farid Gaban, Dandhy Laksono, Yusuf Priambodo, dan Benaya Harobu.

Ketua panitia diskusi, Gizzatara menuturkan, pembubaran terjadi saat persiapan acara hampir rampung. Ia didatangi perwakilan pemerintah kecamatan bersama aparat kepolisian.

Bahkan, lanjut Gizzatara, ada aparat yang menyampaikan larangan terhadap kehadiran Dandhy Laksono sebagai narasumber.

“Kami menyayangkan sikap aparat yang dinilai berlebihan, ini murni diskusi dan bedah buku, tanpa agenda politik praktis maupun provokatif,” ucapnya.

“Ini hanya bedah buku. Isinya menawarkan gagasan tentang Indonesia yang lebih baik. Sangat disayangkan acara seperti ini justru dibubarkan,” imbuh Gizzatara.

Penulis Reset Indonesia, Dandhy Laksono juga menyatakan kekecewaannya. Dandhy mengklaim, bedah buku Reset Indonesia telah digelar di sedikitnya 47 kota di Indonesia.

“Baru kali ini diskusi Reset Indonesia dibubarkan. Saya mewakili para penulis menyampaikan terima kasih kepada panitia yang sudah berikhtiar maksimal,” ungkap Dandhy.

Menurut Dandhy, peristiwa pembubaran justru menguatkan alasan mengapa buku Reset Indonesia ditulis. “Situasi malam ini persis seperti yang kami bahas dalam buku. Inilah alasan kenapa Indonesia perlu direset,” tandasnya.

Polisi Bantah Pembubaran

Ia juga mengaku tidak berada di lokasi karena tengah menghadiri kegiatan lain, didampingi Koramil setempat. Maka dari itu pihaknya meminta jajarannya datang ke acara tersebut.

“Saya minta anggota datang ke lokasi untuk pantau kegiatan supaya bisa berjalan dengan aman dan lancar. Sebenarnya kami sudah berkoordinasi dengan panitia agar kegiatan selesai pukul 22.00 WIB,”ungkapnya.

Namun ia menduga dari pihak pemerintah camat atau pemerintah desa yang tidak menghendaki dan dihentikan, karena dinilai belum mengantongi izin.

“Dari kami yang jelas persuasif. Ada warga berkumpul walau bagaimanapun kewajiban kami untuk mengamankan kegiatan. Serta sudah berkoordinasi,” ucap Gunawan.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.