Piala Pemuda 2025 Jadi Ajang Strategis Cetak Atlet E-Sport Baru Kabupaten Kediri
December 22, 2025 05:50 AM

TRIBUNMATARAMAN.COM, KEDIRI - Kejuaraan Piala Pemuda 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Desember 2025 mendatang tidak sekadar menjadi ajang kompetisi bagi tim E-Sport Kabupaten Kediri. Lebih dari itu, turnamen ini diharapkan mampu menjadi momentum penting dalam melahirkan bibit-bibit atlet e-sport potensial dari daerah.

Harapan tersebut disampaikan langsung oleh Pelatih Cabang Olahraga E-Sport Kabupaten Kediri, Regga Chandra di tengah persiapan tim menjelang kejuaraan. Menurutnya, Piala Pemuda 2025 memiliki peran strategis dalam pengembangan atlet muda e-sport di Kabupaten Kediri.

"Tanggal 28 Desember E-Sport Kabupaten Kediri akan ada acara turnamen yang berlokasi di Ngasem," kata Regga, Minggu (21/12/2025).

Nantinya turnamen tersebut akan memperebutkan empat nomor pertandingan yakni Free Fire, Mobile Legend Bang Bang, PUBG Mobile dan E Football Console.

Baca juga: Toko Bangunan di Pare Kediri Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 2.5 Miliar

Khusus untuk Free Fire, Regga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan empat atlet terbaik yang akan diturunkan. Keempatnya merupakan bagian dari tim E-Sport Kabupaten Kediri yang telah melewati tahapan seleksi dan pembinaan secara berkelanjutan.

Dalam proses persiapan, latihan tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan teknis bermain. Regga menekankan bahwa aspek non-teknis seperti chemistry antar-atlet, pembentukan karakter, serta pemahaman mikro dan makro permainan justru menjadi fondasi penting yang terus diasah.

Regga menjelaskan bahwa keseimbangan antara kemampuan individu dan kerja sama tim menjadi kunci dalam menghadapi pertandingan. Oleh karena itu, pelatih dan atlet berupaya membangun komunikasi yang solid selama masa latihan.

"Latihan kami lebih banyak menekankan pada teknis permainan dan mental bertanding. Sesekali juga kami selingi latihan fisik ringan untuk menjaga kebugaran tubuh atlet," jelas Regga.

Seiring berjalannya persiapan, porsi latihan secara daring mulai dikurangi. Penyesuaian ini dilakukan karena dua atlet tengah memasuki masa awal perkuliahan, sehingga jadwal latihan harus diatur agar tetap efektif tanpa mengganggu aktivitas akademik.

Selain itu, tim pelatih juga memberikan perhatian khusus pada manajemen waktu para atlet. Regga mengakui bahwa kedisiplinan dalam memanfaatkan waktu latihan masih menjadi tantangan yang terus dibenahi.

"Untuk saat ini kami tetap fokus mendalami game yang menjadi spesialisasi masing-masing atlet," katanya.

Terkait metode latihan, Regga menilai bahwa latihan secara luring atau offline lebih efektif dibandingkan daring. Menurutnya, latihan online kerap menghadapi kendala komunikasi, salah satunya akibat gangguan teknis seperti bug mikrofon di dalam gim.

Menjelang pelaksanaan Piala Pemuda, target prestasi pun dipasang cukup tinggi. Regga menegaskan bahwa tim E-Sport Kabupaten Kediri membidik posisi juara pertama dalam kejuaraan tersebut.

Sebagai tuan ruanh, Kabupaten Kediri Regga menyebut hal ini menjadi motivasi tambahan bagi para atlet untuk tampil maksimal. Nantinya hasil terbaik merupakan bentuk tanggung jawab sekaligus kebanggaan bagi daerah.

"Kami menargetkan juara pertama. Sebagai tuan rumah, tentu kami ingin memberikan yang terbaik," tegasnya.

Lebih jauh, Regga berharap Piala Pemuda tidak hanya menghasilkan prestasi jangka pendek, tetapi juga menjadi wadah pembinaan jangka panjang. Ia optimistis kejuaraan ini mampu memunculkan generasi baru atlet e-sport Kabupaten Kediri yang siap bersaing di level lebih tinggi.

"Saya berharap akan muncul lebih banyak cikal bakal atlet e-sport dari Kabupaten Kediri," pungkasnya.

(Tribunmataraman.com/isya anshori)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.