TRIBUNKALTIM.CO - Borneo FC Samarinda mulai melakukan perombakan komposisi pemain memasuki paruh kedua kompetisi Super League 2025.
Sebagai pemuncak klasemen sementara, klub berjuluk Pesut Etam tersebut tampak tidak ingin lengah dalam menjaga keseimbangan skuad, baik untuk kepentingan persaingan gelar juara maupun pengembangan pemain jangka panjang.
Pergerakan Borneo FC pada bursa transfer paruh musim ini ditandai dengan keputusan meminjamkan sejumlah pemain ke klub lain, sekaligus mendatangkan pemain asing baru guna menambah kedalaman dan variasi permainan.
Langkah ini diumumkan secara resmi melalui kanal media sosial klub sepanjang akhir pekan, Sabtu hingga Minggu, 20–21 Desember 2025.
Dalam dunia sepak bola profesional, bursa transfer merupakan periode resmi yang ditetapkan otoritas liga untuk memungkinkan klub melakukan perpindahan pemain, baik melalui transfer permanen maupun peminjaman.
Peminjaman pemain biasanya dilakukan untuk memberi kesempatan menit bermain lebih banyak, khususnya bagi pemain muda atau mereka yang belum mendapat peran optimal di tim utama.
Baca juga: Borneo FC Mulai Aktif di Bursa Transfer Super League, Fabio Lefundes: Kita Ambil Pemain Terbaik
Pada paruh kedua musim ini, Borneo FC melepas tiga pemainnya dengan status pinjaman ke klub yang berlaga di kompetisi Championship atau Liga 2.
Ketiga pemain tersebut diproyeksikan mendapat jam terbang lebih banyak demi menunjang perkembangan karier mereka.
Dua di antaranya merupakan pemain muda lokal, yakni Asgal Habib dan Faris Adit.
Keduanya diumumkan secara resmi dipinjamkan oleh manajemen Borneo FC melalui akun Instagram resmi klub pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Dalam pernyataan klub, peminjaman ini dilakukan semata-mata demi memberikan kesempatan bermain yang lebih luas bagi kedua pemain tersebut.
Meski tidak disebutkan secara eksplisit klub tujuan dalam pengumuman resmi, sejumlah pendukung Borneo FC di kolom komentar menyebut keduanya akan bergabung dengan Persiraja Banda Aceh.
Persiraja Banda Aceh sendiri saat ini berlaga di Grup A Championship dan berada di posisi kelima klasemen sementara dengan raihan 18 poin.
Kehadiran pemain muda Borneo FC diharapkan mampu menambah kekuatan tim asal Aceh tersebut dalam persaingan liga.
Asgal Habib merupakan pemain berusia 21 tahun yang resmi promosi ke skuad Borneo FC sejak 1 Juli 2024.
Pemain kelahiran 8 Juli 2004 ini berposisi sebagai sayap kiri, dengan kaki dominan kiri.
Pada musim 2025, Asgal lebih banyak tampil di kompetisi EPA Super League U-20, ajang elite pro academy untuk pengembangan pemain muda.
Di kompetisi tersebut, Asgal mencatatkan empat penampilan dengan kontribusi dua gol dan dua assist, serta total 351 menit bermain.
Statistik ini menunjukkan potensi ofensif yang cukup menjanjikan, namun belum cukup untuk menembus persaingan ketat di tim utama Borneo FC.
Sementara itu, Faris Adit juga berusia 21 tahun dan menempati posisi gelandang bertahan.
Pemain kelahiran 24 September 2004 ini bergabung dengan Borneo FC pada 1 Juli 2025 dari PSPS Pekanbaru.
Dengan kaki dominan kanan dan nilai pasar yang mencapai Rp 869,08 juta, Faris sejatinya diproyeksikan sebagai aset jangka panjang.
Namun, sepanjang musim ini, Faris Adit belum mencatatkan penampilan bersama tim utama Borneo FC.
Oleh karena itu, peminjaman ke klub lain dinilai sebagai langkah strategis agar sang pemain mendapatkan pengalaman bertanding secara reguler.
Selain dua pemain lokal, Borneo FC juga meminjamkan satu pemain asingnya, yakni Aldair Simanca.
Pemain berusia 27 tahun asal Kolombia tersebut dipastikan bergabung dengan PSIS Semarang untuk sisa kompetisi musim ini.
PSIS Semarang saat ini berada dalam situasi sulit di Championship, menempati posisi juru kunci Grup Championship dengan perolehan lima poin.
Kehadiran Aldair Simanca diharapkan dapat menjadi tambahan tenaga segar guna membantu tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut keluar dari ancaman degradasi ke Liga 3.
Dalam pengumuman resmi klub, Borneo FC menyampaikan harapan agar masa peminjaman ini dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan karier Aldair Simanca.
Selain Simanca, Borneo FC juga meminjamkan pemain muda Rangga Sumarna dalam kesempatan yang sama.
Strategi Regenerasi dan Keseimbangan Skuad
Keputusan meminjamkan pemain ke klub lain menunjukkan bahwa Borneo FC tidak semata-mata berfokus pada hasil jangka pendek.
Klub asal Samarinda ini juga menaruh perhatian besar pada proses regenerasi serta pengembangan pemain muda.
Dengan status sebagai pemuncak klasemen Super League 2025, persaingan internal di skuad utama Borneo FC terbilang ketat. Tidak semua pemain bisa mendapatkan menit bermain yang ideal.
Oleh sebab itu, peminjaman menjadi solusi agar para pemain tetap berkembang tanpa kehilangan sentuhan kompetisi.
Marcos Astina, Amunisi Baru dari Argentina
Di sisi lain, Borneo FC juga bergerak aktif di bursa transfer dengan mendatangkan pemain asing anyar asal Argentina, Marcos Astina.
Pemain tersebut resmi diperkenalkan kepada publik pada Minggu, 21 Desember 2025.
Marcos Astina lahir di Buenos Aires pada 21 Januari 1996 dan kini berusia 29 tahun.
Dengan tinggi badan 1,70 meter dan kaki dominan kanan, ia dikenal sebagai pemain yang memiliki fleksibilitas tinggi di berbagai posisi lini tengah hingga depan.
Secara utama, Astina berposisi sebagai gelandang serang, namun ia juga mampu bermain sebagai sayap kiri, sayap kanan, gelandang bertahan, gelandang tengah, hingga penyerang bayangan.
Kemampuan bermain di banyak posisi ini memberi keuntungan taktis bagi Borneo FC dalam meracik strategi permainan.
Nilai pasar Marcos Astina saat ini mencapai Rp 4,35 miliar, menjadikannya salah satu rekrutan asing bernilai tinggi bagi Pesut Etam pada musim ini.
Rekam Jejak Marcos Astina
Sebelum bergabung dengan Borneo FC, Marcos Astina memperkuat klub Divisi 2 Argentina, San Telmo. Sepanjang musim 2025, ia tampil dalam 27 pertandingan di ajang Primera Nacional dan Copa Argentina, mencatatkan empat gol, empat assist, serta total 1.871 menit bermain.
Jika ditarik lebih panjang, sepanjang karier profesionalnya Astina telah mencatatkan 184 penampilan, dengan koleksi 20 gol, 18 assist, dan total waktu bermain mencapai 8.753 menit. Statistik tersebut mencerminkan konsistensi serta pengalaman bertanding yang cukup matang.
Borneo FC Siap Hadapi Paruh Kedua Musim
Masuknya Marcos Astina diharapkan mampu menambah dimensi serangan Borneo FC, terutama dalam situasi menghadapi tim-tim yang bermain bertahan.
Sementara peminjaman tiga pemain ke klub Championship menjadi bukti bahwa Borneo FC tetap memikirkan keseimbangan antara prestasi dan pengembangan pemain.
Dengan kombinasi regenerasi pemain muda dan tambahan pengalaman dari pemain asing, Borneo FC tampak serius menjaga performa di papan atas Super League 2025.
Paruh kedua musim pun diprediksi akan berjalan semakin kompetitif.