TRIBUNNEWS.COM - Sepanjang 2025 ini, ada setidaknya empat kecelakaan bus yang menewaskan banyak penumpangnya.
Mulai dari kecelakaan di Kota Batu, Jawa Timur yang menewaskan 14 orang, kecelakaan bus ALS di Padang Panjang Sumbar, hingga delapan orang meninggal di Probolinggo.
Terbaru, pada Senin (22/12/2025), belasan orang tewas dalam kecelakaan di Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kecelakaan ini mengingatkan kepada pentingnya taat berlalu lintas dan selalu menjaga kondisi kendaraan dalam keadaan yang laik jalan.
Berikut 4 kasus kecelakaan bus yang menewaskan banyak orang di tahun 2025:
Bus PO Cahaya Trans Jakarta-Yogyakarta terguling di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/12/2025) dini hari tadi.
15 dari 34 penumpang yang dibawa bus berkelir kuning ini dinyatakan tewas.
Sementara 19 orang lainnya alami luka-luka.
Mengutip TribunJateng.com, bus bernopol B 7201 IV tersebut melaju dari arah Jakarta menuju Yogyakarta.
Sekira pukul 00.30 WIB, bus yang diduga melaju dengan kecepatan tinggi ini hilang kendali dan menghantam pembatas jalan hingga akhirnya terguling di badan jalan.
Bus pun ringsek karena benturan yang keras hingga membuat penumpang terlempar ke luar.
Baca juga: Mengenal PO Bus Cahaya Trans yang Terlibat Kecelakaan Tunggal di Exit Tol Krapyak Semarang
Tim Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang yang sedang bersiaga dalam pos Siaga SAR Khusus Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kalikangkung langsung menuju ke lokasi kejadian.
Jarak antara Pos Kalikangkung ke Exit Tol Krapyak sendiri hanya 30km atau 30 perjalanan lewat tol.
Exit Tol Krapyak berada di dekat dengan tengah kota, sementara Kalikangkung ada di bagian barat Kota Semarang.
"Kami bersama tim SAR gabungan dari Polri, Jasa Marga, PMI, dan unsur terkait lainnya berhasil mengevakuasi seluruh korban,"
"Total ada 15 penumpang meninggal dunia dan 19 lainnya mengalami luka-luka," ujar Budiono, Kepala Kantor SAR Semarang, di lokasi kejadian.
Ia menuturkan, evakuasi selesai sekitar pukul 04.00 WIB dan seluruh korban dibawa ke sejumlah rumah sakit seperti RSUP dr Kariadi, RS Columbia Asia, dan RSUD dr Adhyatma MPH atau RS Tugu Semarang.
"Evakuasi selesai sekitar pukul 04.00 WIB. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan, namun dugaan awal bus hilang kendali saat melaju kencang dari arah Jakarta menuju Yogyakarta," imbuh Budiono.
Terjadi kecelakaan maut di depan Batu Town Square (Batos), Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025) malam.
Kecelakaan ini melibatkan sebuah bus asal Bali bernopol, DK 7942 GB yang mengangkut rombongan kunjungan industri dari SMK Bali Global Badung tujuan Semarang-Yogyakarta-Malang.
Empat orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut ini.
Belasan orang juga mengalami luka ringan hingga berat dan kini mendapatkan penanganan di RS Hasta Brata Kota Batu.
Mengutip TribunJatim.com, detik-detik kecelakaan ini terekam kamera CCTV.
Dari rekaman CCTV, terlihat bus melaju tak terkendali dari Jl Imam Bonjol dengan kondisi turunan.
Bus tersebut juga terlihat menabrak kendaraan-kendaraan yang ada di depan.
Hingga akhirnya, saat sampai di perempatan depan Batos Kota Batu, bus berbelok kanan dan meluncur kencang hingga akhirnya berhenti depan Sekolah Al Kitab Kota Batu yang berada di Beji.
Baca juga: Sopir Bus yang Sebabkan Kecelakaan Maut di Kota Batu Jadi Tersangka, Terancam 12 Tahun Penjara
"Jaraknya lumayan jauh kalau dilihat dari CCTV yang beredar di grup WA,"
"Ya sekitar 2 kilometer dari Imam Bonjol sampai berhenti di depan Sekolah Al Kitab Beji. Berhenti setelah nabrak pohon," kata warga Beji.
Terkait penyebab kecelakaan, saat ini pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan.
"Kalau kita lihat di ruas jalan utama ini cukup padat (kendaraan), namun kita perlu melakukan pendalaman," ujar Dirlantas Polda Jatim, Kombes Komarudin.
Saat meminta keterangan dari sopir, bus yang dikendarai alami rem blong.
"Karena sepanjang pemantauan kami, dari titik nol hingga bus memasuki ruas jalan ini, kami tidak menemukan jejak atau bekas rem sama sekali," ungkapnya.
Rem blong kembali jadi penyebab kecelakan yang menewaskan banyak orang.
Seperti yang terjadi di Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Mei 2025 lalu.
Korlantas Polri mendapati bahwa bus ALS yang kecelakaan di Padang Panjang disebabkan oleh rem blong.
"Sudah (ada hasilnya). Sementara masih dalam proses penyidikan dan pendalaman, tapi diduga akibat rem blong," kata Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam keterangannya, Sabtu (10/5/2025).
Bus Antas Lintas Sumatera (ALS) tersebut alami kecelakaan di Bukit Surungan, Kota Padang Panjang, pada Selasa (6/5/2025) pagi.
12 orang meninggal dunia dalam kecelakaan karena rem bliong ini.
"Telah terjadi laka lantas satu unit bus ALS yang diduga mengalami gagal fungsi pengereman," kata personel Satlantas Polres Padang Panjang, Brigadir Yudha, Selasa, dilansir TribunPadang.com.
Arus lalu lintas sempat tersendat karena bus terguling dan proses evakuasi korban.
Sebanyak delapan orang meninggal dunia dan 44 orang luka-luka dalam kecelakaan tunggal di Jalur Bromo, Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025) siang.
Baca juga: Rekaman CCTV Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang, Nyaris Tabrak Mobil
52 orang tersebut, kecelakaan saat menaiki bus pariwisata PO INDS'88 Trans untuk berlibur di Bromo.
Nahas, ketika perjalanan pulang, bus mengalami rem blong saat turunan lalu menghantam pembatas jalan di bagian kanan dan menabrak sepeda motor.
Beruntung, pemotor itu, selamat meski motornya terseret hingga berada di bawah bus.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, Ipda Aditya Wikrama mengatakan, dari 8 korban meninggal, 6 di antaranya meninggal di lokasi kejadian.
"Dari 8 korban, 6 di antaranya meninggal dunia di TKP dan 2 di rumah sakit. Untuk identitasnya kami masih melakukan pendataan, nanti akan disampaikan segera," kata Ipda Aditya.
Ia menuturkan, korban juga sempat mendapatkan pertolongan pertama di sejumlah fasilitas kesehatan di Probolinggo.
"Korban luka saat ini dirawat di RSUD dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo, RSU Ar Rozy, RSU Tongas, serta di Puskesmas Sukapura, Lumbang, dan Wonomerto," ungkap Ipda Aditya, dikutip dari TribunJatim-Timur.com.
Ia menceritakan, kecelakaan terjadi saat bus melaju dari arah barat ke timur.
Saat melintasi jalan yang menurun dan menikung ke kiri, rem bus tiba-tiba tidak berfungsi.
“Kondisi itu membuat kendaraan tetap melaju ke kanan hingga menabrak pembatas jalan, lalu menghantam sepeda motor bernomor polisi N 2856 OE,” jelas Ipda Aditya.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Rezanda Akbar D)(TribunJatim.com, Dya Ayu)(TribunPadang.com, Fajar Alfaridho Herman)(TribunJatim-Timur.com, Imam Nawawi/Ahsan Faradisi)