SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti pengukuhan 2.037 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu Angkatan 2025 di lingkungan Pemerintah Kota Palembang.
Pengukuhan PPPK digelar di halaman Rumah Dinas Wali Kota Palembang, Jalan Tasik, Kambang Iwak, Senin (22/12/2025).
Wali Kota Palembang Ratu Dewa dalam sambutannya tidak hanya mengucapkan selamat, tetapi juga menyampaikan refleksi mendalam tentang makna pengabdian, perjuangan hidup, dan tanggung jawab moral yang melekat pada status PPPK.
Ia menyoroti realitas ekonomi yang dihadapi sebagian PPPK paruh waktu yang masih harus mencari tambahan penghasilan demi mencukupi kebutuhan keluarga.
“Hidup sebagai PPPK paruh waktu, padahal dia menjadi seorang security sebagai tambahan penghasilan. Ini adalah kondisi yang miris dan berkaitan dengan perekonomian kita,” ujar Ratu Dewa.
Dalam pidatonya, Ratu Dewa mengangkat dua kisah inspiratif sebagai gambaran ketulusan pengabdian para PPPK.
Sosok pertama adalah Syamsiah Kurniati (52), penyapu jalan yang telah mengabdi sejak 2007 atau selama 18 tahun.
Meski dengan penghasilan terbatas dan risiko kerja tinggi, Syamsiah tetap menjalankan tugasnya sambil membesarkan dua anak.
“Beliau menyapu jalan sejak pukul 05.00 pagi, sangat rentan risiko kecelakaan. Namun pengabdiannya tidak pernah surut,” kata Ratu Dewa.
Kisah kedua datang dari Parin (56), sopir angkutan sampah yang telah mengabdi selama dua dekade.
Sejak dini hari hingga larut malam, Parin berkeliling kota dengan kondisi kendaraan yang kerap tidak ideal.
“Hari ini beliau bangga, tidak hanya bisa menghidupi tiga anaknya, tetapi juga resmi menyandang status PPPK,” tutur Ratu Dewa.
Menurutnya, kedua kisah tersebut mencerminkan hakikat sejati PPPK, yakni pengabdian yang tulus dan ikhlas kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Ratu Dewa juga mengingatkan para PPPK agar tetap rendah hati dan menjaga etika setelah dikukuhkan. Ia menekankan bahwa keberhasilan yang diraih tak lepas dari doa keluarga.
“Jangan sombong. Jaga etika, jaga perilaku, jaga akhlak. Kesuksesan ini berkat doa orang tua, pasangan, dan anak-anak kalian,” pesannya.
Mengaku telah mengabdi lebih dari 31 tahun sebagai PNS dari golongan terbawah, Ratu Dewa menyatakan empatinya terhadap perjuangan panjang para PPPK yang bahkan ada yang mendekati masa pensiun.
“Saya tahu betul perjuangan kalian. Dengan honor sekitar Rp3,5 juta, itu tidak sebanding dengan pengorbanan untuk keluarga,” ujarnya.
Ia juga meminta para kepala dinas memperlakukan PPPK setara dengan PNS, termasuk dalam solidaritas dan penghargaan di lingkungan kerja.
Sementara itu, Parin mengungkapkan rasa syukurnya atas pengukuhan tersebut. “Saya bekerja untuk keluarga dan untuk kota ini. Saya percaya kerja keras pasti ada hasilnya,” katanya.
Kepala BKPSDM Kota Palembang M. Yanuarpan menambahkan, status PPPK Paruh Waktu bukan sekadar administrasi, tetapi bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Masyarakat menaruh harapan besar di pundak Saudara. Jaga etika dan profesionalisme sebagai abdi negara,” pesannya.