TRIBUNSUMSEL.COM - Saat memperingati Hari Ibu Nasional, umumnya akan dilangsungkan rangkam kegiatan seru dan menarik baik di lingkungan tempat tinggal, instansi tertentu hingga di lingkungan sekolah.
Dimana salah satu susunan acara yang tak boleh dilewatkan saat memperingati Hari Ibu Nasional 2025 adalah kata sambutan.
Berikut akan Tribunsumsel.com sajikan contoh Kata Sambutan acara Hari Ibu Nasional 2025 yang singkat dan mudah dipahami sebagai referensi.
_____
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.
Yang saya hormati, (Sebutkan tokoh tertinggi yang hadir, misal: Bapak/Ibu Ketua Organisasi/Kepala Sekolah/Tokoh Masyarakat), Serta yang paling istimewa, ibu-ibu hebat yang hadir di ruangan ini.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya, kita dapat berkumpul bersama pada hari ini, Senin, 22 Desember 2025, dalam keadaan sehat walafiat untuk merayakan momen yang sangat mulia, yaitu Hari Ibu Nasional.
Hadirin yang berbahagia,
Setiap tahun kita memperingati Hari Ibu, namun penting bagi kita untuk selalu mengingat makna di baliknya. Hari Ibu di Indonesia bukan sekadar perayaan kasih sayang domestik antara anak dan ibu. Sejarah mencatat bahwa 22 Desember adalah tonggak sejarah Kongres Perempuan Indonesia I tahun 1928, di mana perempuan-perempuan bangsa bersatu untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
Oleh karena itu, Hari Ibu 2025 ini adalah momentum bagi kita untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada sosok perempuan yang telah menjadi tiang dalam keluarga, sekaligus penggerak di masyarakat.
Ibu-ibu yang saya banggakan,
Di era yang semakin dinamis ini, peran Ibu kian menantang. Ibu adalah pendidik pertama (Madrasatul Ula), penjaga kesehatan mental keluarga, hingga menjadi pendukung ekonomi. Di tangan Ibu-lah, karakter generasi masa depan bangsa ini dibentuk. Tanpa ketulusan, kesabaran, dan doa-doa Ibu yang menembus langit, mustahil bagi kita untuk bisa berdiri tegak seperti sekarang ini.
Melalui kesempatan ini, saya ingin berpesan kepada kita semua:
Bagi para Ibu: Teruslah menjadi inspirasi, teruslah belajar, dan jangan lupa untuk menyayangi diri sendiri di sela-sela pengabdian yang luar biasa.
Bagi kita semua sebagai anak: Mari kita jadikan hari ini bukan sekadar seremoni. Mari kita muliakan Ibu kita, tidak hanya dengan kata-kata indah, tapi dengan bakti nyata dan doa yang tak terputus.
Hadirin yang saya muliakan,
Menutup sambutan ini, izinkan saya membacakan sebuah kutipan singkat: "Ibu adalah doa yang berjalan, pelukan yang menenangkan, dan cinta yang tak pernah mengenal kata pamit."
Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras menyelenggarakan acara ini. Akhir kata, saya ucapkan: Selamat Hari Ibu Nasional 2025 untuk seluruh Ibu hebat di Indonesia.
Mugia Gusti Allah/Tuhan Yang Maha Esa salawasna maparin kasehatan lan berkah dumateng Ibu-ibu sedoyo. (Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan dan berkah kepada Ibu-ibu semua).
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang kami hormati, (Sebutkan nama pejabat/pimpinan yang hadir), Yang kami muliakan, para Ibu, para perempuan penggerak, dan hadirin sekalian yang berbahagia.
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga pada hari yang penuh keberkahan ini, kita dapat bersilaturahmi dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional yang ke-97, tepat pada tanggal 22 Desember 2025.
Hadirin yang saya muliakan,
Berbicara tentang Ibu adalah berbicara tentang sumber kehidupan. Ada sebuah kalimat bijak yang mengatakan bahwa "Tuhan tidak bisa hadir di mana-mana, itulah sebabnya Dia menciptakan Ibu." Kalimat ini menggambarkan betapa mulianya peran Ibu sebagai kepanjangan tangan kasih sayang Sang Pencipta di muka bumi.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia memiliki akar sejarah yang sangat kuat. Ia tidak lahir dari sekadar tradisi pemberian kado, melainkan dari semangat perjuangan. 97 tahun yang lalu, di Yogyakarta, para perempuan hebat berkumpul dalam Kongres Perempuan Indonesia pertama untuk menyatukan visi perjuangan bangsa. Sejarah ini mengingatkan kita bahwa Ibu bukan hanya sosok yang lembut di dalam rumah, tetapi juga sosok yang perkasa, cerdas, dan mandiri di panggung publik.
Hadirin yang berbahagia,
Di tahun 2025 ini, tantangan zaman yang kita hadapi kian kompleks. Namun, di tengah perubahan dunia yang serba cepat, satu hal yang tetap menjadi jangkar bagi ketahanan bangsa adalah keluarga, dan jantung dari keluarga adalah Ibu.
Ibu adalah pendidik karakter yang tak tergantikan. Dari lisan seorang Ibu, anak-anak belajar tentang kejujuran. Dari kasih seorang Ibu, anak-anak belajar tentang empati. Dan dari ketegaran seorang Ibu, anak-anak belajar tentang pantang menyerah. Tanpa peran Ibu yang mampu mengelola emosi dan moral di dalam rumah, kemajuan teknologi dan ekonomi tidak akan memiliki makna apa-apa.
Kepada para Ibu yang hadir hari ini,
Terima kasih atas setiap tetes keringat, setiap malam yang kurang tidur, dan setiap doa yang kalian langitkan tanpa henti untuk keberhasilan putra-putri kalian. Terkadang dunia lupa berterima kasih, terkadang anak-anakmu lupa memberikan kabar, namun kasih sayangmu tetap mengalir tanpa pernah menagih janji. Engkau adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya.
Kepada kita semua sebagai generasi penerus,
Mari kita jadikan Hari Ibu 2025 ini sebagai momentum refleksi. Sudahkah kita memberikan tempat terbaik bagi Ibu di hati kita? Sudahkah kita menghargai hak-hak perempuan di sekitar kita? Muliakanlah Ibu selagi beliau masih bernapas di dunia ini, karena rida Tuhan terletak pada ridanya, dan keberkahan hidup kita sangat bergantung pada senyumnya.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Sebagai penutup, izinkan saya menyampaikan sebuah pesan singkat: Hargailah Ibu bukan hanya karena ia telah melahirkan kita, tapi karena ia adalah alasan mengapa dunia ini tetap terasa hangat meski badai kehidupan datang menerjang.
Selamat Hari Ibu Nasional 2025. Semoga Ibu-ibu di seluruh pelosok Nusantara senantiasa dikaruniai kesehatan, kekuatan, dan kebahagiaan yang abadi.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
(Tribunsumsel.com/Putri Kusuma Rinjani)
***
Ikuti dan bergabung disaluran WhatsApp Tribunsumsel.com