Pengakuan Pembacok Koordinator Keamanan Pasar Inpres Lubuklinggau, Sakit Hati Dipicu Masalah Iuran
December 22, 2025 12:30 PM

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis 


TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- M Ilham (34 tahun) tersangka pembacokan Mustarip alias Sarip, koordinator keamanan Pasar Inpres Lubuklinggau Sumsel mengaku sakit hati karena sudah dipukul dan diancam menggunakan senjata tajam oleh korban. 

Akibat perbuatannya kini tersangka sudah dijebloskan ke penjara Polres Lubuklinggau.

Sementara Sarip yang diketahui merupakan koordinator keamanan Pasar Inpres yang baru masih terbaring di rumah sakit setelah menderita luka tusuk dan luka bacok.

Di hadapan penyidik Polisi, Ilham mengaku keributan tersebut bermula saat ia menemui korban pada Kamis (18/12/2025) malam untuk menanyakan alasan korban menagih uang iuran keamanan kepada pedagang Pasar Inpres, padahal mereka sudah digaji lewat outsourcing.

"Saya datang ke pasar ketemu pertama Dadang, karena mereka melakukan penagihan setiap hari, dijawab badak dan pengakuannya berdasarkan perintah Sarip," kata Ilham di hadapan penyidik Polisi.

Kemudian Badak menelpon korban, ketika bertemu korban, Ilham langsung menanyakan hal tersebut, tiba -tiba ia diancam menggunakan pisau.

"Saya tanya Sarip mengapa masih nagih, kan kakak sudah digaji, oleh Sarip langsung mengeluarkan pisau sembari mengatakan apa kamu sudah melawan nian," ungkapnya menirukan ancaman Badak.

Baca juga: Pria di Lubuklinggau Dibacok di Tengah Jalan Hebohkan Warga, Korban dan Pelaku Sesama Penjaga Pasar

Tak sampai di situ, Ilham mengaku sempat ingin dikeroyok dan sempat dianiaya dengan cara di pukul oleh korban.

"Dilayangkannya pukulan dua kali dan ada temannya hendak mengeroyok. Mereka berlima saya sendirian, ketika ada yang nyabut pisau langsung dihalau Sarip, dia bilang biar saya sendirian," ujarnya menirukan ucapan Sarip.

Kemudian korban kembali memukulnya, karena pelaku tidak melawan akhirnya korban berhenti.

"Sarip mukul lagi dua kali, karena tidak ada reaksi dari saya dia setop, dipegangnya lagi tangan saya disuruhnya ke depan lagi," ungkapnya.

Saat berada di depan sebelum meninggalkan korban, Ilham sempat bertanya lagi alasan korban menagih uang keamanan pasar kepada para pedagang.

"Saya kemudian kembali bertanya kepada Sarip mengapa masih nagih, kemudian yang kedua masih tidak terdaftar dioutsourcing saya tunggu jawabannya," ujarnya.

Setelah melayangkan pertanyaan itu, Ilham mengaku langsung pergi meninggalkan Sarip dan teman-temannya.

"Sudah saya izin pulang, tiba-tiba ditahan anak buahnya, akhirnya dengan anak buahnya sempat bersitegang, sempat adu fisik dengan Riko (keamanan lainnya)," ungkapnya.

Akhirnya karena sadar kalah jumlah dan percuma bila melawan, Ilham pun pergi meninggalkan korban.

Namun, saat hendak pergi korban sempat mengeluarkan kata-kata ancaman.

"Perkataan yang buat saya sakit hati, dia (korban) mengatakan di mana saja siap bertemu. Saya tinggalkan TKP kalau saya lawan saya bakal jadi korban, saya kembali kekantor bertemu bapak, pak izin balik saya tidak bilang dengan bapak," ungkapnya.

Kemudian puncaknya mereka bertemu berpapasan di depan Taman Makam Pahlawan dan Ilham mengaku keduanya langsung adu fisik.

"Akhirnya bertemu dengan korban (Sarip) ini di simpang Makam Pahlawan, kemudian kami adu fisik, saya tidak sadar lagi, saya bacok bagian lehernya beberapa kali," ujarnya. 

Rumah Pelaku Dirusak Massa

Rumah M Ilham (34 tahun) pelaku pembacokan Mustarip alias Sarip, penjaga keamanan Pasar Inpres Lubuklinggau diserang massa, Minggu (21/12/2025).

Tepatnya aksi penyerangan itu terjadi di Jalan Melati 5 RT.05 Kelurahan Batu Urip Kecamatan  Lubuklinggau Utara II, pada 

Akibat peristiwa penyerangan, Ahmad Yani alias Eteh, ayah Ilham mengalami sejumlah luka lalu melaporkan peristiwa itu ke Polres Lubuklinggau berharap agar para pelaku diproses hukum.

Informasi diterima Tribunsumsel.com, kejadian bermula pasca terjadinya penyerangan dan pengerusakan tersebut dikarenakan buntut penyerangan pada hari minggu 21 Desember 2025 sekira pukul 06.22 Wib.

Dalam penyerangan ini, massa menggunakan batu dan kayu serta beberapa pelaku yang melakukan penyerangan dilengkapi atau membawa senjata tajam.

Atas kejadian itu Eteh mengalami bengkak pada bagian pipi sebelah kiri diduga akibat dilempar batu dan pristiwa itu sudah dilaporkan ke Polres Lubuklinggau.

Kapolsek Lubuklinggau Utara, Iptu Sumardi Chandra mnegatakan saat ini kondisinya sudah kondusif dan pemilik rumah sudah melapor ke Polres Lubuklinggau.

"Kejadiannya tadi pagi, untuk korban yang rumahnya dirusak sudah kami arahkan untuk melapor ke Polres Lubuklinggau," ungkapnya.

Sementara untuk yang melakukan penusukan sudah menyerahkan diri ke Polres Lubuklinggau untuk proses hukum.

"Jadi intinya sekarang sudah kondusif," ujarnya. 

 

 

 

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.