POPULER KALTIM: UMK Berau dan Balikpapan hingga 5 Daerah dengan Warga Paling Banyak Lulusan SD
December 22, 2025 12:43 PM

Baca juga: POPULER KALTIM: Pendaftaran Beasiswa Gratispol hingga Profil Kapolresta Balikpapan yang Baru

  1. UMK Berau 2026 Disepakati Naik Rp309 Ribu, Balikpapan Sepakat Jadi Rp3.850.000

Dari 10 kota/kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim), baru Kota Balikpapan dan Kabupaten Berau yang sudah mensepakati besaran Upah Minimum Kota (UMK) 2026.

Hasil kesepakatan Dewan Pengupahan ini kemudian akan diajukan ke kepala daerah. 

Kepala daerah yang akan memutuskan dan menetapkan upah minimum 2026.

Balikpapan dan Berau akan mengumumkan UMK 2026 setelah Gubernur Kaltim mengumumkan UMP 2026.

Sedangkan kabupaten/kota lain baru akan mulai membahas pada Senin (22/12/2025).

UMP Kaltim 2026

Sebelumnya, Dewan Pengupahan Provinsi Kalimantan Timur akhirnya mencapai kesepakatan terkait kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2026.

Setelah melalui perundingan yang cukup alot antara unsur pengusaha dan serikat buruh, kenaikan UMP disepakati sebesar sekitar 5 persen atau setara kurang lebih Rp180 ribu.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam rapat Dewan Pengupahan yang berlangsung pada Jumat (19/12).

Rapat diikuti sekitar 22 peserta yang terdiri atas perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalimantan Timur, serikat buruh, serikat pekerja, serta instansi terkait lainnya.

Anggota Dewan Pengupahan dari unsur APINDO Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Kaltim, Slamet Brotosiswoyo, mengatakan pembahasan pengupahan tahun depan berlangsung alot dan menguras energi.

Hal ini disebabkan adanya tarik ulur kepentingan antara pengusaha dan serikat pekerja.

“Pembahasan berlangsung selama dua hari dan cukup melelahkan karena harus menentukan dua hal utama, yakni besaran UMP dan upah minimum sektoral,” ujarnya kepada Tribun Kaltim, Jumat (19/12) malam.

Ia menjelaskan, penetapan UMP 2026 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2025 yang telah memiliki formula perhitungan yang jelas. Setelah UMP disepakati, pembahasan dilanjutkan dengan penetapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP).

“Hasilnya, disepakati ada delapan sektor yang ditetapkan memiliki upah minimum sektoral. Seluruh sektor tersebut telah dibahas secara menyeluruh,” jelasnya.

Menurut Slamet, perdebatan terjadi karena masing-masing pihak memiliki kepentingan yang berbeda. Namun, seluruh anggota Dewan Pengupahan tetap berpegang pada komitmen bersama untuk menjaga hubungan industrial yang kondusif di Kalimantan Timur.

“Kami mempertimbangkan kondisi daerah, kelangsungan usaha, dan kesejahteraan pekerja. Mencari keputusan yang adil memang tidak mudah, sehingga dibutuhkan toleransi dari kedua belah pihak,” katanya.

Ia mengungkapkan, dalam proses perundingan, pihak serikat pekerja sempat meminta skors hingga tiga kali untuk melakukan pembahasan internal.

Meski demikian, kesepakatan akhirnya dapat dicapai melalui dialog dan argumentasi yang mengacu pada peraturan perundang-undangan.

“Yang terpenting, keputusan ini bisa diterima oleh seluruh unsur Dewan Pengupahan. Ini menjadi dasar sebelum ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah Provinsi,” ujarnya.

UMK Berau 2026 Disepakati Naik 7,59 Persen

Dewan Pengupahan Berau melaksanakan rapat pembahasan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Berau Tahun 2026.

Dewan Pengupahan Berau yang terdiri dari Disnakertrans, akademisi, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan serikat pekerja atau buruh menyepakati UMK Berau  Tahun 2026 sebesar Rp4.391.337,55.

Mengalami kenaikan sebesar Rp309.941,24 atau 7,59 persen. Diketahui UMK Berau Tahun 2025 sebesar Rp4.081.396,31

Mewakili akademisi, Nahwani Fadelan menyampaikan, awalnya memang Apindo menginginkan koefisien alfa 0,5 persen dan serikat buruh 0,9 persen.

Setelah berunding cukup lama akhirnya dilakukan voting.

“Berdasarkan hasil kesepakatan atau voting maka koefisien alfanya sebesar 0,8 persen,” jelasnya kepada TribunKaltim.co, Minggu (21/12/2025).

Menurutnya, peningkatan UMK Berau Tahun 2026 ini sangat signifikan.

“Mudah-mudahan ini bisa dilaksanakan, karena yang terpenting itu pelaksanaan di lapangan,” ungkapnya.

Rapat pembahasan UMK Berau 2026 ini sudah dilakukan sejak tanggal 19 Desember 2025 kemarin hingga malam.

Dikatakannya, situasi tadi juga sempat memanas. Nahwani menyebutkan hal tersebut merupakan dinamika yang biasa terjadi jika terdapat perbedaan pendapat dalam sebuah forum. 

"Hal-hal seperti itu sudah biasa dan mereka  sudah dewasa dan biasa berorganisasi,” tuturnya.

"Ada dua sektor unggulan di Berau yakni sektor perkebunan dan pertambangan," bebernya. 

Pihaknya meminta agar hasil pembahasan ini dapat dijalankan, apalagi telah disepakati.

“Sudah sepatutnya kita menghormati keputusan ini. Keputusan berdasarkan hasil voting dewan pengupahan Berau,” ucapnya.

Pandangan Pengusaha Berau

Sementara itu, Sekjen Apindo Berau, Ishaq Sugianto mengatakan, bahwa pihaknya sudah menyepakati dan menerima hasil keputusan UMK Berau 2026.

Hal ini juga sudah diatur bahwa koefisien alfanya di angka 0,5 - 0,9.

“Sehingga kita tidak bisa lari dari itu,” ungkapnya.

Pandangan Buruh di Berau

Perwakilan Buruh, Mikael Sengiang menuturkan sesuai data dari Provinsi Kalimantan Timur, KHL Kaltim kurang lebih sekitar Rp5,2 juta lebih.

Pihaknya berkeras meminta koefisien alfa 0,9. Walaupun belum mencapai Rp5 juta setidaknya mendekati. 

Namun, dari perdebatan tadi, dari pihak Apindo minta di angka 0,5-0,7. Setelah melalui voting, akhirnya sepakat di angka 0,8.

“Saya rasa wajarlah sudah nilai itu. Besok kita akan lanjut membahas UMSK Berau 2026,” tutupnya. 

UMK Balikpapan Disepakati Naik Rp148.492

Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Balikpapan bersama Dewan Pengupahan telah menyepakati besaran Upah Minimum Kota (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK) Balikpapan untuk tahun 2026, Minggu (21/12).

Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan, Adamin Siregar, mengatakan hasil rapat yang digelar pada Jumat (19/12) tersebut menetapkan, UMK Balikpapan sebesar Rp 3.850.000, naik dari UMK tahun 2025 yang berada di angka Rp 3.701.508.

Selain UMK umum, rapat juga menyepakati kenaikan UMK Sektoral (UMSK) menjadi Rp 4.000.000 untuk tahun 2026.

“Tim sudah sepakat semua. UMK sektoral ditetapkan Rp 4 juta, sementara UMK umum Rp 3.850.000. Ini hasil kesepakatan bersama dewan pengupahan,” ujar Adamin saat dihubungi Tribun Kaltim melalui sambungan telepon. 

Ia menjelaskan, UMSK merupakan upah minimum khusus yang berlaku untuk sektor industri tertentu di kabupaten atau kota, berbeda dengan UMK umum yang berlaku bagi seluruh sektor.

Penetapan UMSK tersebut dinilai relevan dengan karakter Kota Balikpapan sebagai kota jasa yang juga menjadi pusat aktivitas berbagai perusahaan industri, baik migas, jasa pendukung, maupun sektor lainnya.

“Melihat kondisi Balikpapan sebagai kota jasa dan banyaknya perusahaan industri, maka UMSK menjadi penting untuk mengakomodasi kebutuhan upah sektoral,” ungkap Adamin. 

Saat ini, hasil kesepakatan tersebut tinggal diusulkan secara resmi kepada Wali Kota Balikpapan untuk selanjutnya diteruskan ke Gubernrur Kalimantan Timur guna penetapan final.

“Sekarang masih menunggu proses dari Wali Kota dan penetapan oleh Gubernur. Biasanya kalau sudah disepakati di dewan pengupahan, tidak akan berubah,” tegas Adamin.

Setelah penetapan dari Gubernur terbit, Wali Kota Balikpapan akan mengumumkan secara resmi besaran UMK dan UMSK yang berlaku.

"Nanti tanggal 24 Desember 2025 akan diumumkan secara resmi oleh Walikota Balikpapan. Yang jelas dari Tim pengupahan sudah menghitung besaran Alfanya, " kata Adamin.  

  • UMK Berau 2026 Disepakati Naik Rp309 Ribu, Balikpapan Sepakat Jadi Rp3.850.000 >>>

2. Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan di Kaltim Menurut BMKG Hari Ini 22 Desember 2025

Pagi hari ini pukul 05.30 WITA di Kota Balikpapan diawali dengan kondisi cuaca cerah, Senin (22/12/2025).

Namun, masyarakat Kalimantan Timur diimbau tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca sepanjang hari.

Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sejumlah wilayah di Kalimantan Timur diprediksi mengalami hujan ringan pada Senin, 22 Desember 2025.

Prakiraan cuaca merupakan hasil analisis ilmiah BMKG terhadap berbagai parameter atmosfer, seperti suhu udara, kelembapan, arah dan kecepatan angin, serta pola awan.

 Informasi ini disusun untuk membantu masyarakat dalam merencanakan aktivitas sehari-hari, sekaligus sebagai langkah mitigasi risiko terhadap dampak cuaca, terutama di wilayah yang rawan hujan dan kelembapan tinggi.

BMKG sendiri adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang bertugas menyediakan data dan informasi cuaca, iklim, serta geofisika di Indonesia.

Dalam konteks cuaca harian, BMKG memantau kondisi atmosfer melalui satelit, radar cuaca, dan stasiun pengamatan darat yang tersebar di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Timur.

Gambaran Umum Cuaca Kalimantan Timur Hari Ini

Secara umum, Kalimantan Timur pada 22 Desember 2025 didominasi oleh kondisi hujan ringan, berawan, hingga udara kabur di sejumlah wilayah.

Suhu udara berada pada kisaran 20 hingga 32 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan relatif tinggi, yakni antara 61 hingga 99 persen.

Kondisi kelembapan yang tinggi ini berpotensi memicu pembentukan awan hujan, terutama pada siang hingga sore hari.

BMKG menggunakan istilah hujan ringan untuk menggambarkan intensitas curah hujan di bawah 20 milimeter per hari.

Meski tergolong ringan, hujan dengan durasi cukup lama tetap dapat menyebabkan genangan di wilayah perkotaan dan jalan-jalan dengan sistem drainase terbatas.

Kondisi ini dapat memengaruhi aktivitas transportasi darat maupun udara, terutama pada pagi dan malam hari.

Kabupaten Paser Hujan Ringan

Di Kabupaten Paser, BMKG memprakirakan hujan ringan terjadi sepanjang hari ini.

Suhu udara berkisar antara 23 hingga 31 derajat Celsius dengan kelembapan yang cukup tinggi, mencapai 99 persen.

Kondisi ini menunjukkan potensi awan hujan yang masih cukup aktif di wilayah selatan Kalimantan Timur tersebut.

Masyarakat diimbau tetap berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan.

Kutai Kartanegara Hujan Ringan

Kabupaten Kutai Kartanegara juga masuk dalam wilayah yang berpotensi mengalami hujan ringan pada Senin ini.

Suhu udara diprakirakan berada di kisaran 23 hingga 31 derajat Celsius dengan kelembapan 63 hingga 99 persen.

BMKG mencatat dinamika cuaca yang cukup beragam di wilayah ini, mengingat pada hari-hari berikutnya muncul potensi petir serta kabut atau asap. Untuk hari ini, hujan ringan menjadi kondisi dominan.

Berau Didominasi Cuaca Berawan

Berbeda dengan beberapa wilayah lain, Kabupaten Berau diprakirakan mengalami cuaca berawan pada 22 Desember 2025.

Suhu udara berada di rentang 23 hingga 29 derajat Celsius dengan kelembapan 73 hingga 98 persen. 

Meski tidak ada potensi hujan signifikan hari ini, masyarakat tetap diimbau waspada karena tingkat kelembapan yang tinggi dapat memicu perubahan cuaca secara cepat.

Kutai Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Ringan

BMKG memprediksi hujan ringan akan terjadi di Kabupaten Kutai Barat.

 Suhu udara berkisar 23 hingga 31 derajat Celsius dengan kelembapan mencapai 99 persen.

Kondisi ini menandakan atmosfer yang cukup jenuh uap air, sehingga hujan berpeluang turun secara sporadis di beberapa titik wilayah.

Kutai Timur Hujan Ringan

Di Kabupaten Kutai Timur, hujan ringan diprakirakan terjadi sepanjang hari.

Suhu udara berada di kisaran 23 hingga 30 derajat Celsius, sementara kelembapan mencapai 99 persen. 

BMKG juga mencatat bahwa wilayah ini memiliki potensi udara kabur pada hari-hari berikutnya, sehingga masyarakat diharapkan terus memantau pembaruan prakiraan cuaca.

Penajam Paser Utara: Udara Kabur

Kabupaten Penajam Paser Utara diprakirakan mengalami kondisi udara kabur pada hari ini, dengan suhu antara 24 hingga 31 derajat Celsius dan kelembapan 67 hingga 98 persen.

Meski hujan ringan tidak dominan, kondisi atmosfer yang lembap tetap perlu diwaspadai, terutama bagi pengguna jalan dan pelaku aktivitas luar ruangan.

Mahakam Ulu Hujan Ringan

Kabupaten Mahakam Ulu menunjukkan karakteristik cuaca yang berbeda dibanding wilayah lain. BMKG memprakirakan hujan ringan dengan suhu udara relatif lebih rendah, yakni antara 23 hingga 26 derajat Celsius.

Kelembapan tinggi, mencapai 99 persen, berpotensi menyebabkan hujan ringan berlangsung cukup lama di wilayah ini.

Kota Balikpapan Berawan

Di Kota Balikpapan, cuaca hari ini diprakirakan berawan.

Suhu udara berada pada kisaran 24 hingga 30 derajat Celsius dengan kelembapan 69 hingga 98 persen.

Kondisi ini sejalan dengan karakteristik cuaca pesisir yang cenderung berubah cepat.

Kota Samarinda Berpotensi Hujan Ringan

Kota Samarinda, sebagai ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, diprakirakan mengalami hujan ringan pada 22 Desember 2025.

Suhu udara berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celsius dengan kelembapan 71 hingga 95 persen.

BMKG mengimbau warga tetap waspada terhadap genangan air di sejumlah ruas jalan yang rawan tergenang saat hujan.

Kota Bontang Didominasi Cuaca Berawan

Sementara itu, Kota Bontang diprakirakan mengalami cuaca berawan sepanjang hari.

Suhu udara berada di kisaran 24 hingga 30 derajat Celsius dengan kelembapan 71 hingga 97 persen.

 Meski hujan tidak dominan hari ini, kondisi berawan menandakan potensi perubahan cuaca tetap terbuka.

Imbauan BMKG untuk Masyarakat

BMKG mengimbau masyarakat Kalimantan Timur untuk terus memantau informasi cuaca terkini, terutama bagi pengguna jalan, nelayan, serta pelaku aktivitas di luar ruangan.

Perubahan cuaca dapat terjadi secara cepat, terutama pada periode dengan kelembapan tinggi seperti saat ini.

Dengan memahami prakiraan cuaca, masyarakat diharapkan dapat lebih siap dan waspada, sehingga aktivitas harian tetap berjalan aman dan lancar.

  • Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan di Kaltim Menurut BMKG Hari Ini 22 Desember 2025 >>>

3. Daftar 5 Daerah di Kaltim dengan Warga Paling Banyak Lulusan SD

Pendidikan masih menjadi salah satu indikator penting dalam melihat kualitas sumber daya manusia di suatu daerah.

Di Provinsi Kalimantan Timur, data terbaru tahun 2025 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk usia 15 tahun ke atas masih didominasi oleh lulusan pendidikan menengah, namun proporsi lulusan sekolah dasar (SD) tetap cukup signifikan di sejumlah wilayah.

Data ini tercermin dalam data Badan Pusat Statistik Kaltim, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas Menurut Kabupaten/Kota dan Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kalimantan Timur tahun 2025. 

Statistik ini mengelompokkan penduduk berdasarkan ijazah atau Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) tertinggi yang dimiliki, mulai dari tidak memiliki ijazah, lulusan SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi.

Dalam konteks pendidikan, lulusan SD merujuk pada penduduk yang pendidikan tertingginya adalah sekolah dasar atau sederajat, dan tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMP.

Kelompok ini umumnya mencerminkan tantangan akses pendidikan lanjutan, kondisi ekonomi, faktor geografis, maupun pilihan sosial di masa lalu.

Gambaran Umum Pendidikan Penduduk Kalimantan Timur

Secara provinsi, Kalimantan Timur pada 2025 mencatat bahwa 40,10 persen penduduk usia 15 tahun ke atas merupakan lulusan SMA/SMK, menjadikannya jenjang pendidikan paling dominan.

Sementara itu, lulusan perguruan tinggi mencapai 12,94 persen, menunjukkan peningkatan partisipasi pendidikan tinggi, terutama di wilayah perkotaan.

Namun demikian, lulusan SD masih mencapai 18,24 persen, sebuah angka yang menunjukkan bahwa hampir satu dari lima penduduk dewasa di Kalimantan Timur berhenti pada pendidikan dasar.

Di sisi lain, terdapat pula 7,53 persen penduduk yang tidak memiliki ijazah sama sekali, baik karena tidak menamatkan SD maupun tidak pernah mengenyam pendidikan formal.

Distribusi tingkat pendidikan ini tidak merata antarwilayah. Kabupaten dengan karakteristik geografis luas, akses pendidikan terbatas, serta dominasi wilayah pedesaan cenderung memiliki persentase lulusan SD yang lebih tinggi dibanding kota-kota besar seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.

Ketimpangan Pendidikan antara Kota dan Kabupaten

Kota-kota di Kalimantan Timur memperlihatkan capaian pendidikan yang relatif lebih baik.

Kota Balikpapan, misalnya, mencatat hanya 12,48 persen lulusan SD, sementara lulusan SMA/SMK mencapai 46,19 persen dan perguruan tinggi 17,67 persen.

Pola serupa terlihat di Kota Samarinda dan Bontang, yang memiliki proporsi lulusan pendidikan tinggi lebih besar dibanding wilayah kabupaten.

Sebaliknya, di sejumlah kabupaten, lulusan SD masih menjadi kelompok yang cukup dominan.

Hal ini mencerminkan tantangan struktural dalam pemerataan pendidikan, termasuk jarak sekolah, kondisi ekonomi keluarga, serta kebutuhan tenaga kerja informal yang tidak menuntut pendidikan lanjutan.

Mahakam Ulu: Lulusan SD Tertinggi di Kaltim

Kabupaten Mahakam Ulu tercatat sebagai daerah dengan persentase lulusan SD tertinggi di Kalimantan Timur, yakni mencapai 34,74 persen.

Artinya, lebih dari sepertiga penduduk usia 15 tahun ke atas di wilayah ini berhenti pada jenjang pendidikan dasar.

Mahakam Ulu merupakan kabupaten dengan kondisi geografis yang menantang, terdiri dari wilayah pedalaman dan akses transportasi yang terbatas.

 Faktor ini berpengaruh besar terhadap keberlanjutan pendidikan formal, terutama pada jenjang SMP dan SMA.

Meski demikian, wilayah ini juga mencatat 31,70 persen lulusan SMA/SMK, menunjukkan adanya perbaikan akses pendidikan dalam beberapa tahun terakhir.

Penajam Paser Utara dan Tantangan Pendidikan Dasar

Di posisi berikutnya, Kabupaten Penajam Paser Utara mencatat 25,45 persen penduduk lulusan SD.

Angka ini relatif tinggi jika dibandingkan rata-rata provinsi.

Meski wilayah ini berada di sekitar kawasan strategis nasional dan dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN), ketimpangan pendidikan masih terlihat antara kawasan perkotaan dan pedesaan.

Selain lulusan SD, Penajam Paser Utara juga memiliki 21,94 persen lulusan SMP dan 31,29 persen lulusan SMA/SMK, menunjukkan bahwa transisi pendidikan dasar ke menengah masih menjadi tantangan bagi sebagian penduduk.

Kutai Barat dan Kutai Kartanegara

Kabupaten Kutai Barat mencatat 24,11 persen lulusan SD, menjadikannya salah satu daerah dengan proporsi pendidikan dasar tertinggi di Kalimantan Timur.

 Wilayah ini juga memiliki 10,05 persen penduduk tanpa ijazah, menunjukkan bahwa sebagian masyarakat masih belum menyelesaikan pendidikan formal dasar.

Sementara itu, Kabupaten Kutai Kartanegara mencatat 23,28 persen lulusan SD. Sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk besar dan wilayah yang luas, Kutai Kartanegara menghadapi tantangan pemerataan pendidikan antar kecamatan.

Meski begitu, daerah ini juga memiliki 36,33 persen lulusan SMA/SMK, salah satu yang tertinggi di antara kabupaten.

Kabupaten Paser Melengkapi Lima Besar

Kabupaten Paser menempati posisi kelima daerah dengan persentase lulusan SD tertinggi, yakni 22,33 persen.

Selain itu, Paser juga mencatat 12,72 persen penduduk tanpa ijazah, angka yang cukup signifikan dan menunjukkan perlunya penguatan pendidikan dasar dan program kejar paket.

Di sisi lain, Kabupaten Paser memiliki 33,30 persen lulusan SMA/SMK dan 9,92 persen lulusan perguruan tinggi, menandakan adanya perkembangan pendidikan menengah dan tinggi meski belum merata.

Daerah Lain dengan Persentase Lulusan SD Lebih Rendah

Kabupaten Kutai Timur dan Berau memiliki persentase lulusan SD yang relatif lebih rendah, masing-masing 21,69 persen dan 20,69 persen.

Kedua wilayah ini menunjukkan kecenderungan peningkatan pendidikan menengah, dengan lulusan SMA/SMK di atas 36 persen.

Sementara itu, kota-kota besar seperti Balikpapan, Samarinda, dan Bontang mencatat persentase lulusan SD di bawah 14 persen, menandakan akses pendidikan lanjutan yang lebih baik serta kesadaran pendidikan yang lebih tinggi di wilayah urban.

Pendidikan Dasar dan Arah Pembangunan SDM Kaltim

Tingginya persentase lulusan SD di sejumlah daerah Kalimantan Timur menunjukkan bahwa pembangunan sumber daya manusia masih memerlukan pendekatan yang menyeluruh.

Pendidikan dasar merupakan fondasi penting, namun keberlanjutan ke jenjang lebih tinggi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja dan kualitas hidup masyarakat.

Dengan keberadaan Ibu Kota Nusantara dan berbagai proyek strategis nasional, Kalimantan Timur menghadapi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan agar masyarakat lokal dapat berperan aktif dalam pembangunan jangka panjang.

  • 5 Daerah di Kaltim dengan Warga Paling Banyak Lulusan SD >>>
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.