TRIBUNMANADO.CO.ID - H-3 Natal, harga daging babi di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), berkisar Rp 80 hingga 90 ribu per kilogram.
Namun harga ini diperkirakan tak akan bertahan lama.
Kenaikan diprediksi terjadi pada H - 2 hingga H - 1.
Anto, pedagang daging babi di Pasar Karombasan mengatakan, dirinya menjual daging babi seharga Rp 90 ribu per kilogram.
"Masih Rp 90 ribu," kata dia. Sebut dia, harga tersebut sudah bertahan beberapa lama.
Tapi ia memperkirakan harga bakal naik dalam beberapa hari ke depan.
"Mungkin saja bakal naik, karena permintaan bakal tinggi," katanya, Senin 22 Desember 2025.
Sebut dia, terjadi peningkatan pembelian daging babi dalam beberapa hari terakhir.
Puncaknya, ia memprediksi, pada tanggal 24 Desember 2025.
"Biasanya pembeli akan memuncak pada H - 1 Natal," kata dia.
Amatan Tribunmanado.com, daging babi masih ada yang dijual Rp 85 ribu per kilogram.
"Ini Rp 85 ribu pak, bisa sampai Rp 80 ribu," kata seorang penjual.
Sebut dia, penjualan daging babi meningkat jelang Natal.
Dia telah menyiapkan stok untuk dijual saat H - 1 Natal.
"Namanya orang Manado pasti cari daging babi, meskipun keadaan lagi sulit," kata dia.
Biasanya, Pasar Karombasan bakal jadi pusat belanja kebutuhan Natal pada 24 Desember.
Pasar Karombasan adalah pasar tradisional yang berada di Kelurahan Karombasan, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara, lebih tepatnya di Jalan Pasar Karombasan.
Pasar ini juga dikenal dengan nama Pasar Tradisional Pinasungkulan.
Pedagang disana meluber hingga ke luar. Bahkan hingga ke lorong lorong sekitar pasar.
Jualan utama adalah daging babi.
Sama seperti di Pasar Karombasan, di Pasar Segar, Paal Dua Manado, harga daging babi juga dijual Rp 90 ribu per kilogram.
Yan seorang warga mengaku beli daging babi wajib baginya di hari Natal.
"Sudah jadi tradisi bagi kami untuk makan daging babi di hari Natal," katanya.
Dia mengaku kondisi keuangannya tak sebaik tahun lalu.
Tapi daging babi tetap wajib di hari Natal, berapapun harganya.
"Yah, mungkin kita kurangi porsi saja," kata dia.
Pasar Pinasungkulan Karombasan dibangun sekitar tahun 1970-an untuk melayani arus barang dan jasa dari arah selatan.
Merupakan pertemuan para pedagang dari berbagai daerah di Minahasa, juga dari luar Minahasa seperti Kotamobagu dan Gorontalo.
Keberadaannya memiliki peran penting dalam proses kegiatan ekonomi, khususnya ekonomi kelas menengah ke bawah yang masih mayoritas di Indonesia.
Salah satu kekhasaan dan keunggulan pasar tradisional Pinasungkulan Karombasan adalah tersedianya barang-barang dagangan dengan harga yang murah meriah, terjangkau, bisa ditawar dan barang-barangnya tersedia dalam beragam pilihan.
Ikan, sayuran hijau seperti petsai, caisin, kangkung dan bayam, buah-buahan dan bumbu penyedap rasa seperti bawang, rica, tomat (barito), dan jenis rempah-rempah tersedia dalam jumlah yang cukup di pasar yang memiliki keunggulan bersaing alamiah ini. (Art).