TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Pantai Pasir Panjang yang berada di Sedau, Singkawang Selatan, dulunya menjadi tempat berwisata pilihan para pengunjung dari luar maupun dalam kota, kini hanya menyimpan kenangan indah.
Sebelum masa Covid-19 masuk ke wilayah Kota Singkawang, tempat wisata pantai ini selalu ramai dikunjungi dan menjadi destinasi pilihan.
Namun, disaat covid masuk dan diberlakukannya pembatasan aktivitas, wisata itu pun turut terdampak.
Pengunjung pantai berkurang, bahkan sepi. Seorang Ibu penjaga warung di pantai Pasir Panjang, Rosita (52) mengaku kesulitan pada masa itu.
Apalagi dirinya yang hanya seorang Ibu Rumah Tangga dan berbekal mata pencariannya hanya berjualan di warung.
"Kami ngirit sedikit-sedikit, menghemat untuk satu bulan, kadang pun berhutang," akuinya.
Ia juga menceritakan awal membuka usahanya sejak anaknya lahir dan kini usianya anaknya sudah menginjak 35tahun.
Sejak anaknya masih kecil itulah, ia memutuskan untuk membuka warung di Pantai Pasir Panjang.
• Relawan Singkawang Kompak Berangkat ke Aceh, Sampaikan Amanah dari Masyarakat dan Misi Kemanusiaan
"Saya sudah berjualan dan buka warung di Pantai Pasir Panjang ini sekitar 30an tahun, dari hamilkan anak, saya sudah buka warung di sini," katanya, saat diwawancarai pada Minggu 21 Desember 2025 sore.
Dengan penuh helaan napas berat, Rosita yang akrab disapa Kak Ita ini hanya bisa mengeluh saat mengingat sulitnya perjuangan mencari uang pada masa covid itu.
Bahkan dampak sepinya pengunjung pun masih dirasa hingga sekarang. Apalagi, destinasi wisata pantai turut bertambah di sekitaran Kota Singkawang, sehingga saingan semakin ketat.
"Kalau dulu ya, enak pantai Pasir Panjang hanya ini. Tapi kalau sekarang sudah banyak dibuka wisata pantai. Jadi berbagi pengunjung dan sekarang pun sudah sepi," ucapnya.
Kak Ita menerangkan perjuangan mencari seribu rupiah dimasa covid sangatlah sulit.
Ia mengatakan, dalam seminggu rata-rata yang didapatkannya hanya Rp20ribu.
Itupun tak berjalan lancar, ia mengeluhkan kondisi covid sangatlah menyiksanya walaupun hanya mencari sepersen uang rupiah saja pun sulit.
"Malah covid itulah, ya allah. Jualan pun susah, bahkan sampai tidak buka warung. Bahkan penghasilan dalam seminggu pun rata-rata hanya dua puluh ribu, itupun untuk dapatkan dua puluh ribu pun susah saat covid, malah kadang pun tidak dapat. Jualan es pun ndak laku," katanya.
"Pas covid sepi sekali, tidak ada orang sama sekali, tapi warung masih buka itupun kadang buka kadang tutup hanya sabtu minggu, banyak melamunnya," keluhnya.
Kak Ita juga mengingat pada saat sebelum covid, menurutnya pada kala itu, pendapatannya masih cukup baik, bahkan dalam sehari bisa dapat Rp100ribu lebih.
"Alhamdulillah pada saat sebelum covid itu, masih banyak, dalam satu hari biasanya rata-rata dapatlah seratus ribu lebih," ungkapnya.
Sejak tahun 2023, dan covid pun sudah menurun. Kak Ita mengatakan kondisi pengunjung di Pantai Pasir Panjang tidak lagi seperti dulu.
"Agak lumayan, dikata sepi juga tidak dan ramai juga tidak," tutupnya. (*)
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!