TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Wakil Bupati (Wabup) Landak Erani ST MT memberikan perhatian serius terhadap progres penanganan stunting di Kabupaten Landak.
Setelah sebelumnya Pemda Landak melalui DP3AKB dan BAPPEDA Landak, melaksanakan Rapat Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Landak Tahun 2025 pada Kamis 18 Desember 2025.
Dalam evaluasi yang melibatkan seluruh Camat dan Kepala Puskesmas itu, Erani menyoroti sejumlah kendala teknis dan manajerial yang dinilai dapat menghambat target penurunan angka gagal tumbuh pada anak tersebut.
Salah satu poin krusial adalah kelalaian sejumlah desa dalam menginput data stunting ke dalam sistem yang telah disediakan.
Kelalaian dalam pemutakhiran data ini dianggap fatal karena berimplikasi pada akurasi kebijakan dan kelancaran program-program pendukung lainnya.
Selain masalah data, Erani juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap peningkatan angka stunting di beberapa kecamatan.
"Terdapat wilayah yang sebelumnya menunjukkan performa baik, namun justru mengalami penurunan kualitas penanganan pada tahun ini," ungkap Erani pada Minggu 21 Desember 2025
Oleh sebab itu, Erani menilai perlunya analisis mendalam untuk mengidentifikasi penyebab spesifik di setiap wilayah agar langkah intervensi yang diambil tepat sasaran.
• Pemda Landak Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting, Berikut Rincian Kasus per Kecamatan
Erani mengatakan penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan pada satu instansi saja, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang mengedepankan semangat gotong royong.
"Masalah pendanaan dan keterbatasan Sumber Daya Manusia jangan jadikan alasan untuk menyurutkan motivasi," katanya.
Erani pun meminta seluruh jajaran untuk segera melengkapi data dan laporan secara detail sebelum diserahkan.
